Begini Keutamaan Memiliki dan Merawat Anak Perempuan
Rabu, 20 September 2023 - 14:37 WIB
Bangsa Arab di masa jahiliah pesimistis dengan kelahiran anak-anak perempuan dan mereka merasa hina. Tradisi yang mereka wariskan memperbolehkan bagi seorang ayah untuk mengubur hidup-hidup anak puterinya, karena takut miskin atau menganggapnya sebagai aib besar di mata kaumnya.
Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah" (Citra Islami Press, 1997) menyebut Al Qur'an mengecam dengan keras terhadap orang-orang yang berkeras hati dan membunuh anak-anak mereka, baik anak laki-laki atau perempuan.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui" ( QS Al An'am : 140)
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." ( QS Al Isra' : 31)
Rasulullah SAW telah menjadikan surga sebagai balasan untuk setiap bapak yang baik dalam memperlakukan anak wanitanya dan bersabar untuk mendidik mereka dan baik dalam mendidiknya. Memelihara hak Allah atas mereka, hingga mereka dewasa atau mati karena membela mereka. Nabi SAW juga menjadikan kedudukan orang itu di sisinya SAW di surga yang penuh kenikmatan dan kekal abadi.
Imam Muslim meriwayatkan dari Anas ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang merawat dua anak gadis hingga aqil baligh maka ia datang pada hari kiamat, sedangkan saya dan dia seperti ini." Kemudian Nabi merapatkan telunjuknya (artinya, saling berdekatan)."
Ibnu Abbas ra meriwayatkan dari Nabi SAW beliau bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim yang mempunyai dua anak puteri, kemudian berbuat baik kepada keduanya kecuali keduannya akan memasukkannya ke dalam surga." (HR Ibnu Majah)
Sebagian hadis menjelaskan bahwa pembalasan masuk surga itu diperuntukkan bagi seseorang (saudara laki-laki) yang memelihara saudara-saudara perempuannya atau dua saudara perempuannya juga.
Sebagian riwayat yang lain menjelaskan bahwa pembalasan llahi ini diperuntukkan juga bagi orang yang berbuat baik kepada anak wanitanya walaupun hanya satu.
Di dalam hadisnya Abu Hurairah ra , Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang mempunyai tiga anak wanita, kemudian bersabar atas tinggal mereka, kesusahan mereka dan kesenangan mereka, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan rahmat-Nya kepada mereka," ada seseorang yang bertanya, "Bagaimana jika dua anak wahai Rasulullah?" Nabi SAW bersabda, "(ia) dua anak wanita juga," orang itu bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika satu anak wanita?" Nabi menjawab, "Satu juga" (HR. Hakim)
Ibnu Abbas meriwayatkan hadis marfu':
"Barangsiapa yang mempunyai anak wanita, kemudian tidak ditanam hidup-hidup, tidak dihina dan tidak berpengaruh (mengutamakan) anak laki-laki atas anak wanita maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga." (HR Abu Dawud dan Hakim)
Di dalam hadis Aisyah ra yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang diuji dengan dikaruniai anak-anak wanita, kemudian ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka itu akan menjadi penangkal dan api neraka."
Syaikh Al-Qardhawi mengatakan dengan keterangan nash-nash yang sharih ini dan khabar gembira yang terus diulang-ulang dengan meyakinkan ini, maka kelahiran anak perempuan bukanlah beban yang mesti ditakuti (dikhawatirkan).
"Bukan pula merupakan kenistaan yang dihindari, akan tetapi merupakan kenikmatan yang harus disyukuri dan rahmat yang diharapkan dan dicari. Karena dia merupakan karunia Allah SWT dan pahala-Nya yang besar," ujarnya.
Seorang anak perempuan di hati ayahnya telah memiliki posisi yang terhormat sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah SAW terhadap puterinya Fathimah ra: "Fathimah adalah bagian dari diriku, meragukan aku apa-apa yang meragukannya."
Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah" (Citra Islami Press, 1997) menyebut Al Qur'an mengecam dengan keras terhadap orang-orang yang berkeras hati dan membunuh anak-anak mereka, baik anak laki-laki atau perempuan.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui" ( QS Al An'am : 140)
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." ( QS Al Isra' : 31)
Rasulullah SAW telah menjadikan surga sebagai balasan untuk setiap bapak yang baik dalam memperlakukan anak wanitanya dan bersabar untuk mendidik mereka dan baik dalam mendidiknya. Memelihara hak Allah atas mereka, hingga mereka dewasa atau mati karena membela mereka. Nabi SAW juga menjadikan kedudukan orang itu di sisinya SAW di surga yang penuh kenikmatan dan kekal abadi.
Imam Muslim meriwayatkan dari Anas ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang merawat dua anak gadis hingga aqil baligh maka ia datang pada hari kiamat, sedangkan saya dan dia seperti ini." Kemudian Nabi merapatkan telunjuknya (artinya, saling berdekatan)."
Ibnu Abbas ra meriwayatkan dari Nabi SAW beliau bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim yang mempunyai dua anak puteri, kemudian berbuat baik kepada keduanya kecuali keduannya akan memasukkannya ke dalam surga." (HR Ibnu Majah)
Sebagian hadis menjelaskan bahwa pembalasan masuk surga itu diperuntukkan bagi seseorang (saudara laki-laki) yang memelihara saudara-saudara perempuannya atau dua saudara perempuannya juga.
Sebagian riwayat yang lain menjelaskan bahwa pembalasan llahi ini diperuntukkan juga bagi orang yang berbuat baik kepada anak wanitanya walaupun hanya satu.
Di dalam hadisnya Abu Hurairah ra , Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang mempunyai tiga anak wanita, kemudian bersabar atas tinggal mereka, kesusahan mereka dan kesenangan mereka, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan rahmat-Nya kepada mereka," ada seseorang yang bertanya, "Bagaimana jika dua anak wahai Rasulullah?" Nabi SAW bersabda, "(ia) dua anak wanita juga," orang itu bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika satu anak wanita?" Nabi menjawab, "Satu juga" (HR. Hakim)
Ibnu Abbas meriwayatkan hadis marfu':
"Barangsiapa yang mempunyai anak wanita, kemudian tidak ditanam hidup-hidup, tidak dihina dan tidak berpengaruh (mengutamakan) anak laki-laki atas anak wanita maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga." (HR Abu Dawud dan Hakim)
Baca Juga
Di dalam hadis Aisyah ra yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang diuji dengan dikaruniai anak-anak wanita, kemudian ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka itu akan menjadi penangkal dan api neraka."
Syaikh Al-Qardhawi mengatakan dengan keterangan nash-nash yang sharih ini dan khabar gembira yang terus diulang-ulang dengan meyakinkan ini, maka kelahiran anak perempuan bukanlah beban yang mesti ditakuti (dikhawatirkan).
"Bukan pula merupakan kenistaan yang dihindari, akan tetapi merupakan kenikmatan yang harus disyukuri dan rahmat yang diharapkan dan dicari. Karena dia merupakan karunia Allah SWT dan pahala-Nya yang besar," ujarnya.
Seorang anak perempuan di hati ayahnya telah memiliki posisi yang terhormat sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah SAW terhadap puterinya Fathimah ra: "Fathimah adalah bagian dari diriku, meragukan aku apa-apa yang meragukannya."
Baca Juga
(mhy)