Pengertian Asbabun Nuzul : Macam, Fungsi Beserta Contohnya
Jum'at, 22 September 2023 - 10:18 WIB
Memahami Asbabun Nuzul membantu kita untuk menggali konteks sejarah dan latar belakang sosial budaya yang mempengaruhi serta menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Quran.
Asbabun Nuzul adalah istilah Arab yang terdiri dari dua kata: "Asbab" (أسباب) yang berarti sebab atau penyebab, dan "Nuzul" (نزول) yang berarti penurunan atau turun.
Jadi, Asbabun Nuzul secara harfiah berarti sebab-sebab penurunan atau turunnya ayat-ayat Al-Quran. Ini mencakup keadaan, peristiwa, atau kondisi tertentu yang menyebabkan Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Terkadang, wahyu diberikan sebagai respons terhadap berbagai peristiwa atau sebab, seperti contohnya penurunan Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4, yang bunyinya sebagai berikut:
Latin: Qul huwal laahu ahad(1) Allah hus-samad(2) Lam yalid wa lam yuulad(3) Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad(4).
Artinya: “Katakanlah:”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tiada seorangpun yang setara dengan dengan dia.
"Surat tersebut turun sebagai respons terhadap orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW berhijrah. Ayat-ayat tersebut juga diturunkan untuk kaum ahli kitab yang Rasulullah temui di Madinah setelah berhijrah.
Latin: Fartaqib Yawma taatis samaaa'u bidukhaanim mubiin
Artinya: “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,” (QS. Ad-Dukhan: 10)
Latin: Innaa kaashiful 'azaabi qaliilaa; innakum 'aaa'induun
Artinya: “sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar),” (QS. Ad-Dukhan: 15)
Latin: Yawma nabtishul batsha tal kubraa innaa muntaqimuun
Artinya: “(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan,” (QS. Ad-Dukhan: 16)
Asbabun Nuzul adalah istilah Arab yang terdiri dari dua kata: "Asbab" (أسباب) yang berarti sebab atau penyebab, dan "Nuzul" (نزول) yang berarti penurunan atau turun.
Jadi, Asbabun Nuzul secara harfiah berarti sebab-sebab penurunan atau turunnya ayat-ayat Al-Quran. Ini mencakup keadaan, peristiwa, atau kondisi tertentu yang menyebabkan Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Macam - Macam Asbabun Nuzul
Dalam hal jumlah penyebab dan ayat yang diturunkan, Asbab an-Nuzul bisa diategorikan menjadi;1. Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid
Asbabun Nuzul Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid adalah sejumlah penyebab yang hanya menjadi latar belakang dari penurunan satu ayat atau wahyu.Terkadang, wahyu diberikan sebagai respons terhadap berbagai peristiwa atau sebab, seperti contohnya penurunan Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4, yang bunyinya sebagai berikut:
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ (1) اَللّٰهُ الصَّمَدُ (2) لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ(3) وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ(4)
Latin: Qul huwal laahu ahad(1) Allah hus-samad(2) Lam yalid wa lam yuulad(3) Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad(4).
Artinya: “Katakanlah:”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tiada seorangpun yang setara dengan dengan dia.
"Surat tersebut turun sebagai respons terhadap orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW berhijrah. Ayat-ayat tersebut juga diturunkan untuk kaum ahli kitab yang Rasulullah temui di Madinah setelah berhijrah.
2. Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid
Satu sebab yang mekatarbelakangi turunnya beberapa ayat. Contoh: Q.S. Ad-dukhan/44: 10,15 dan 16, yang berbunyi:فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَاۡتِى السَّمَآءُ بِدُخَانٍ مُّبِيۡنٍۙ (10)
Latin: Fartaqib Yawma taatis samaaa'u bidukhaanim mubiin
Artinya: “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,” (QS. Ad-Dukhan: 10)
اِنَّا كَاشِفُوا الۡعَذَابِ قَلِيۡلًا اِنَّكُمۡ عَآٮِٕدُوۡنَۘ(15)
Latin: Innaa kaashiful 'azaabi qaliilaa; innakum 'aaa'induun
Artinya: “sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar),” (QS. Ad-Dukhan: 15)
يَوۡمَ نَبۡطِشُ الۡبَطۡشَةَ الۡكُبۡـرٰىۚ اِنَّا مُنۡتَقِمُوۡنَ(16)
Latin: Yawma nabtishul batsha tal kubraa innaa muntaqimuun
Artinya: “(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan,” (QS. Ad-Dukhan: 16)