Inilah Amalan Terbaik setelah Amalan Wajib yang Penting Diketahui

Senin, 25 September 2023 - 10:38 WIB
Amalan terbak setelah amalan-amalan wajib bagi setiap orang berbeda-beda, tetapi apabila seseorang senantiasa berusaha untuk terus berzikir memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala, itu adalah amalan terbaik yang seorang hamba bisa menyibukkan dirinya dengannya.
Ada amalan terbaik setelah amalan-amalan wajib yang penting diketahui umat Islam. Namun, amalan tersebut tidak sama dari satu orang ke orang lainnya. Kenapa demikian? Bagaimana dalilnya?

Ustaz Anas Burhanuddin menjelaskan, kenapa amalan terbaik ini berbeda di antara sesama orang muslim? Karena setiap orang berbeda tentang kemampuan mereka sendiri. Misalnya jihad di jalan Allah secara fisik, maka tidak semua orang mampu. Untuk mereka yang memiliki fisik yang lemah atau cacat, maka tidak tepat kalau kita berikan jawaban kepada mereka bahwasanya yang terbaik bagi mereka adalah jihad di jalan Allah.

"Atau misalnya jawaban haji atau umrah yang juga merupakan ibadah yang agung. Tidak tepat kalau kita menjawab dengan haji atau umrah jika yang bertanya adalah orang yang tidak memiliki harta yang cukup untuk bisa berangkat ke Tanah Suci,"ungkap dai yang sering berceramah di Kajian Sunnah Jakarta tersebut.

Menurutnya, waktu yang dimiliki seseorang juga berbeda satu sama lain. Ada sebagian ibadah yang secara global dia lebih afdhal daripada ibadah yang lain. Tapi pada waktu tertentu bisa jadi ibadah yang lain itu justru malah lebih afdhal baginya. Saat sepertiga malam terakhir, maka yang terbaik di sini adalah salat malam dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian juga dalam waktu-waktu tertentu seperti ketika terjadi kelaparan, maka bisa jadi yang terbaik bagi seorang muslim adalah melakukan ibadah-ibadah sosial. Ini menjadi amalan yang lebih afdhal dan tepat pada waktu tersebut.

Lantas mana dalilnya? Jawaban Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika ditanya tentang amalan terbaik, ternyata jawaban beliau adalah berbeda-beda. Kadang beliau menjawab yang terbaik adalah mencintai karena Allah, kadang beliau menjawab iman kepada Allah, kadang jihad fii sabilillah, kadang berbakti kepada kedua orang tua, kadang shalat diawal waktunya, ada juga kadang-kadang beliau menjawab dengan ibadah haji.

Inilah sebabnya kenapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab pertanyaan para sahabat yang bertanya tentang amalan terbaik untuk mereka dengan jawaban yang berbeda-beda. Karena orang yang bertanya berbeda-beda, kemampuan mereka berbeda-beda, waktu mereka bertanya juga berbeda-beda. Maka hikmah dan kebijaksanaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan bimbingan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat jawaban beliau juga berbeda-beda.

Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan bahwa pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan satu jawaban sama yang berlaku untuk setiap orang. Inilah faktanya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda, maka Ibnu Taimiyah pun juga memberikan jawaban yang sama dengan jawaban Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Tapi kata beliau, ada satu jawaban yang seperti disepakati oleh para ulama. Bahwasanya senantiasa berusaha untuk terus berzikir memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah amalan terbaik yang seorang hamba bisa menyibukkan dirinya dengannya. Ini adalah secara global. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu yang diriwayatkan oleh Muslim. Dimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

سَبَقَ الْمُفَرِّدُوْنَ قَالُوْا: وَمَا الْمُفَرِّدُوْنَ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ: اَلذَّاكِرُوْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتُ


“Al-Mufarridun telah mengalahkan yang lain.” Para sahabat berkata, “Siapa Al-Mufarridun wahai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kaum pria dan wanita yang banyak berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)

Zikir di sini mencakup zikir secara hati (mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala), dan juga mencakup zikir dengan lisan (menyebut dan memuji asma Allah Subhanahu wa Ta’ala). Dan zikir terbaik adalah yang menggabungkan antara amalan hati (mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hati) sekaligus mulut kita komat-kamit atau basah dengan ucapan zikir.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More