6 Amalan Bidah di Bulan Ramadan yang Sebaiknya Dihindari, Apa Saja?
loading...

Amalan bidah di Bulan Suci Ramadan ini sebaiknya dihindari, supaya waktu yang bisa dimanfaatkan untuk beribadah tidak terbuang sia-sia. Foto ilustrasi/ist
A
A
A
Amalan bidah di Bulan Suci Ramadan ini sebaiknya dihindari, supaya waktu yang bisa dimanfaatkan untuk beribadah tidak terbuang sia-sia.
Bulan Ramadan merupakan bulan paling istimewa yang dapat dimanfaatkan oleh setiap muslim untuk menambah pahala dengan melakukan berbagai macam amalan ibadah.
Meski begitu, rupanya masih banyak umat muslim yang justru mengisi Bulan Ramadan ini dengan amalan Bidah atau ajaran yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah, sehingga termasuk ajaran baru.
Dari Aisyah berkata, Rasulullah SAW, telah bersabda: "barang siapa mengada adakan dalam urusan agama kami, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak."
Selain itu, ada juga beberapa ayat Al-Qur'an yang pada intinya menjelaskan bahwa agama Islam sudah sempurna, sehingga umat Islam cukup menerima apa yang sudah diperintahkan Rasulullah dan meninggalkan yang dilarang.
Oleh karena itu hendaklah kita merasa cukup dengan sesuatu yang telah Rasulullah SAW contohkan tanpa perlu menambahkan berbagai ajaran baru.
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari Muslim)
Ziarah kubur dianjurkan agar kita teringat dengan kematian dan akhirat, akan tetapi mengkhususkannya karena even tertentu tidak ada tuntunannya dari Rasulullah maupun para sahabat ridhwanullahi ‘alaihim ajma'in.
Bahkan hal itu termasuk dari sikap tanathu’ (berlebih-lebihan/ memberat-beratkan diri) dalam beragama kepada Allah. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di waktu malam, maka makan dan minumlah hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum karena ia tidaklah mengumandangkan azan kecuali bila fajar telah terbit”. (HR. Muttafaqun ‘alaih)
Tidak ada nukilan yang valid dari Nabi Muhammad SAW, para shahabatnya, tidak pula dari para imam yang diikuti bahwa mereka melafadzkan niat. Dengan itu, diketahui bahwa melafadzkan niat tidak disyariatkan, bahkan itu termasuk bid’ah yang diada-adakan.
Bulan Ramadan merupakan bulan paling istimewa yang dapat dimanfaatkan oleh setiap muslim untuk menambah pahala dengan melakukan berbagai macam amalan ibadah.
Meski begitu, rupanya masih banyak umat muslim yang justru mengisi Bulan Ramadan ini dengan amalan Bidah atau ajaran yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah, sehingga termasuk ajaran baru.
Dari Aisyah berkata, Rasulullah SAW, telah bersabda: "barang siapa mengada adakan dalam urusan agama kami, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak."
Selain itu, ada juga beberapa ayat Al-Qur'an yang pada intinya menjelaskan bahwa agama Islam sudah sempurna, sehingga umat Islam cukup menerima apa yang sudah diperintahkan Rasulullah dan meninggalkan yang dilarang.
6 Amalan Bidah di Bulan Ramadan
1. Berzikir dengan Keras setelah Tarawih
Berzikir dengan suara keras setelah melakukan salam pada Salat Tarawih dengan dikomandani oleh satu suara adalah perbuatan yang tidak disyariatkan.Oleh karena itu hendaklah kita merasa cukup dengan sesuatu yang telah Rasulullah SAW contohkan tanpa perlu menambahkan berbagai ajaran baru.
2. Menunda Berbuka Puasa
Hal ini bertentangan dengan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menganjurkan kita untuk menyegerakan berbuka. Rasulullah bersabda,لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari Muslim)
3. Merayakan Nuzulul Qur'an
Melaksanakan perayaan pada tanggal 17 Ramadan, untuk mengenang saat-saat diturunkannya al-Qur’an juga termasuk bidah, karena perbuatan ini tidak ada tuntunannya dari praktek Rasulullah SAW.4. Berziarah Kubur karena Ramadan
Tradisi ziarah kubur menjelang atau sesudah ramadan banyak dilakukan oleh kaum muslimin, bahkan di antara mereka ada yang sampai berlebihan dengan melakukan perbuatan-perbuatan syirik di sana.Ziarah kubur dianjurkan agar kita teringat dengan kematian dan akhirat, akan tetapi mengkhususkannya karena even tertentu tidak ada tuntunannya dari Rasulullah maupun para sahabat ridhwanullahi ‘alaihim ajma'in.
5. Tradisi Imsak
Dalam kalender Ramadan waktu imsak yang dibuat-buat oleh sebagian manusia ini merupakan tambahan terhadap apa yang telah Allah tetapkan sehingga merupakan perkara yang batil.Bahkan hal itu termasuk dari sikap tanathu’ (berlebih-lebihan/ memberat-beratkan diri) dalam beragama kepada Allah. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di waktu malam, maka makan dan minumlah hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum karena ia tidaklah mengumandangkan azan kecuali bila fajar telah terbit”. (HR. Muttafaqun ‘alaih)
6. Melafazkan Niat
Melafazkan niat ketika hendak melaksanakan puasa Ramadan adalah tradisi yang dilakukan oleh banyak kaum muslimin. Padahal hal tersebut bukanlah ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW.Tidak ada nukilan yang valid dari Nabi Muhammad SAW, para shahabatnya, tidak pula dari para imam yang diikuti bahwa mereka melafadzkan niat. Dengan itu, diketahui bahwa melafadzkan niat tidak disyariatkan, bahkan itu termasuk bid’ah yang diada-adakan.
(wid)