Sikap Seorang Muslim Menghadapi Fitnah di Akhir Zaman
Senin, 02 Oktober 2023 - 15:48 WIB
Saat ini kita hidup di zaman dimana ujian (fitnah) banyak bertebaran di tengah masyarakat. Sebut saja maraknya pembunuhan, maksiat, wafatnya para ulama dan lainnya yang semuanya merupakan tanda akhir zaman yang dinubuwahkan baginda Nabi ﷺ.
Lalu bagaimana sikap seorang muslim ketika menghadapi fitnah di akhir zaman ? Berikut pesan Rasulullah ﷺ dalam Hadis shahih.
عن حُذَيْفَة بْن الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَر؟ٌّ قَالَ نَعَمْ ، فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْر؟ٍ قَالَ نَعَمْ ، وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ ؟ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّونَ بِغَيْرِ سُنَّتِي، وَيَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِر،ُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ؟ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّم،َ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا، قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ؟ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُم،ْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ ؟ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ (رواه مسلم)
"Dari Hudzaifah bin Yaman radiyallahu 'anhu berkata, 'Biasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang kebajikan. Namun aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir keburukan tersebut akan menimpaku. Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada dalam kejahilan dan keburukan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami. Apakah mungkin sesudah kebaikan ini akan muncul lagi keburukan?" Beliau menjawab: "Ya." Lalu aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada lagi kebaikan?" Beliau menjawab, "Ya, akan tetapi ada cacatnya! Aku bertanya, "Apa cacatnya?" Beliau bersabda: "Akan muncul suatu kaum yang mengamalkan sunnah selain dari sunnahku, dan memimpin rakyat tanpa hidayah petunjukku, kamu mengetahui mereka tapi kamu mengingkarinya."
Aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada keburukan lagi?" Jawab beliau: "Ya. Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka." Beliau menjawab: "Kulit mereka seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana arahan Anda seandainya aku menemui hal yang demikian?" Jawab beliau: "Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Aku bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" Beliau menjawab: "Tinggalkan semua golongan meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemputmu, dan kamu masih tetap pada keteguhanmu." (HR Muslim 3434)
Dalam Kitab Fath al-Bari, dari Masyruq dari Ibnu Mas'ud disebutkan: "Tidak akan datang sebuah masa kecuali lebih buruk dari sebelumnya. Ingatlah bukanlah aku maksudkan membandingkan pemimpin yang satu dengan yang lainnya, dan orang awam yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi para ulama dan ahli fiqh di antara kalian akan meninggal dunia, lalu kalian tidak mendapatkan gantinya. Lalu datanglah orang-orang yang berfatwa dengan pendapatnya sendiri. Mereka itulah orang yang akan mencoreng dan menghancurkan Islam."
Ibnu Mas'ud berkata: "Umat ini akan selalu dalam kebaikan selama masih berpegang pada ajaran para sahabat. Dan jika mereka berpegang kepada orang-orang bodoh, dan terpecah belah, maka akan binasa."
Hikmah yang dapat dipetik dari pesan Rasulullah di atas adalah pentingnya berpegang teguh kepada agama Allah kapan dan di mana saja. Ketika para ulama diangkat oleh Allah (diwafatkan), hendaknya kaum muslim tetap berada dalam barisan jamaah.
Doa yang Diajarkan Nabi
Ada satu amalan yang diajarkan Rasulullah ﷺ agar dilindungi segala fitnah termasuk fitnah Dajjal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian Tasyahud, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dan berdoa "Allahumma inni a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wal mamaat wamin syarri fitnatil masiihid Dajjal (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal)." (HR Muslim)
Allahumma inni a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wal mamaat wamin syarri fitnatil masiihid Dajjal.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal." (HR Muslim)
Lalu bagaimana sikap seorang muslim ketika menghadapi fitnah di akhir zaman ? Berikut pesan Rasulullah ﷺ dalam Hadis shahih.
عن حُذَيْفَة بْن الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَر؟ٌّ قَالَ نَعَمْ ، فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْر؟ٍ قَالَ نَعَمْ ، وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ ؟ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّونَ بِغَيْرِ سُنَّتِي، وَيَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِر،ُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ؟ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّم،َ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا، قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ؟ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُم،ْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ ؟ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ (رواه مسلم)
"Dari Hudzaifah bin Yaman radiyallahu 'anhu berkata, 'Biasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang kebajikan. Namun aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir keburukan tersebut akan menimpaku. Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada dalam kejahilan dan keburukan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami. Apakah mungkin sesudah kebaikan ini akan muncul lagi keburukan?" Beliau menjawab: "Ya." Lalu aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada lagi kebaikan?" Beliau menjawab, "Ya, akan tetapi ada cacatnya! Aku bertanya, "Apa cacatnya?" Beliau bersabda: "Akan muncul suatu kaum yang mengamalkan sunnah selain dari sunnahku, dan memimpin rakyat tanpa hidayah petunjukku, kamu mengetahui mereka tapi kamu mengingkarinya."
Aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada keburukan lagi?" Jawab beliau: "Ya. Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka." Beliau menjawab: "Kulit mereka seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana arahan Anda seandainya aku menemui hal yang demikian?" Jawab beliau: "Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Aku bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" Beliau menjawab: "Tinggalkan semua golongan meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemputmu, dan kamu masih tetap pada keteguhanmu." (HR Muslim 3434)
Dalam Kitab Fath al-Bari, dari Masyruq dari Ibnu Mas'ud disebutkan: "Tidak akan datang sebuah masa kecuali lebih buruk dari sebelumnya. Ingatlah bukanlah aku maksudkan membandingkan pemimpin yang satu dengan yang lainnya, dan orang awam yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi para ulama dan ahli fiqh di antara kalian akan meninggal dunia, lalu kalian tidak mendapatkan gantinya. Lalu datanglah orang-orang yang berfatwa dengan pendapatnya sendiri. Mereka itulah orang yang akan mencoreng dan menghancurkan Islam."
Ibnu Mas'ud berkata: "Umat ini akan selalu dalam kebaikan selama masih berpegang pada ajaran para sahabat. Dan jika mereka berpegang kepada orang-orang bodoh, dan terpecah belah, maka akan binasa."
Hikmah yang dapat dipetik dari pesan Rasulullah di atas adalah pentingnya berpegang teguh kepada agama Allah kapan dan di mana saja. Ketika para ulama diangkat oleh Allah (diwafatkan), hendaknya kaum muslim tetap berada dalam barisan jamaah.
Doa yang Diajarkan Nabi
Ada satu amalan yang diajarkan Rasulullah ﷺ agar dilindungi segala fitnah termasuk fitnah Dajjal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian Tasyahud, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dan berdoa "Allahumma inni a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wal mamaat wamin syarri fitnatil masiihid Dajjal (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal)." (HR Muslim)
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wal mamaat wamin syarri fitnatil masiihid Dajjal.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal." (HR Muslim)
(rhs)