4 Ulama Besar Yaman Keturunan Nabi Muhammad SAW
Selasa, 03 Oktober 2023 - 21:20 WIB
Ulama Yaman keturunan Nabi Muhammad ﷺ sebenarnya sangat banyak. Bukan tanpa alasan, Yaman (Hadhramaut) sejak dulu dikenal sebagai kampung para Wali dan Dzurriyah Nabi (anak keturunan Nabi Muhammad ﷺ).
Dari negeri itulah anak keturunan Nabi Muhammad menyebar luas hingga ke berbagai negara termasuk Indonesia. Asal usul lahirnya ulama Yaman keturunan Nabi Muhammad ini bermula dari sosok Sayyid Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi yang nasabnya tersambung hingga ke Rasulullah ﷺ dari jalur Sayyidina Husein (cucu Rasulullah).
Sayyid Alwi bin Ubaidillah ini puny anak keturunan yang sekarang kita kenal dengan Habaib. Tokoh utama para sesepuh Habaib ini yaitu Imam Abdurrahman bin Muhammad Al-Mauladdawilah (anak cucu Sayyid Alwi atau generasi ke-23 atau 24 Nabi Muhammad ﷺ).
Berikut empat tokoh ulama besar Yaman keturunan Nabi Muhammad ﷺ :
1. Habib Umar bin Hafizh
Beliau bernama lengkap Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh bin Syaikh Abu Bakar. Lahir di Tarim Hadhramaut pada Senin, 27 Mei 1963 M (4 Muharram 1383 H). Sosok Habib Umar bin Hafizh cukup populer baik di Yaman maupun Asia Tenggara. Beliau termasuk tokoh ulama yang sering mengunjungi Indonesia dan Malaysia.
Nasab Habib Umar tersambung sampai kepada Nabi ﷺ dari jalur Sayyidina Husain bin Ali/Fathimah binti Rasulullah ﷺ. Keluasan ilmu dan keindahan akhlak Habib Umar membuat beliau dijadikan rujukan para ulama di zaman ini. Bahkan beliau sering dijuluki gurunya para Habaib dan Dai di Indonesia, khsusunya yang bermazahab Syafi'i. Beliau tumbuh dan besar dalam keluarga ulama pecinta ilmu. Ayah beliau, Habib Muhammad bin Salim adalah seorang ulama terpandang yang mencapai derajat mufti dalam Mazhab Syafi'i.
Saudara tertua beliau yaitu Habib Ali Masyhur adalah seorang ahli fiqih yang menjadi Mufti di Kota Tarim. Kiprah beliau tidak terlepas dari aktivitas dakwah dan aktif mengajar di Pondok Pesantren Darul Musthafa yang beliau asuh. Banyak santri dari Indonesia dan luar negeri menimba ilmu di pondok pesantren itu. Ponpes Darul Musthafa ini terletak di Kota Tarim, Hadhramaut, 30 Km sebelah timur laut Kota Seiwun. Pesantren ini merupakan lembaga pendidikan yang juga benteng Ahlussunah Wal Jamaah. Ponpes ini juga dikenal multikultural karena berkumpulnya ribuan santri dari berbagai negara dan telah melahirkan banyak ulama, dai di berbagai penjuru dunia.
2. Habib Abdul Qodir Jailani As-Syathiri
Habib Abdul Qodir Al-Jailani bin Mahdi bin Abdullah bin Umar As-Syathiri adalah sosok ulama Yaman keturunan Nabi ﷺ. Beliau dikenal sebagai pengasuh Rubath Tarim Hadhramaut, Yaman. Habib Abdul Qodir Al-Jailani bin Mahdi merupakan cucu dari pendiri Rubath Tarim di Hadhramaut, Yaman. Kini tanggung jawab Rubath Tarim berada di tangan beliau sepeninggal pamannya Sultonul Alim Habib Salim bin Abdullah Assyatiri.
Sebagai pesantren yang berusia sekitar 132 tahun lebih, Rubath Tarim telah melahirkan ribuan ulama besar yang tersebar di segenap penjuru dunia termasuk Indonesia. Ribuan ulama ahli fiqih, al-Allamah, Al-Faqih, mufti, qadhi, bahkan para aulia belajar di ponpes ini. Di antara nasihat indah Habib Abdul Qodir Jailani As-Syathiri: "Apabila kita ingin dimuliakan di dunia atau di akhirat maka tuntutlah ilmu. Karena kadar seseorang di dunia dan akhirat tergantung ilmunya. Makin luas ilmunya makin besar kadarnya di hadapan Allah. Barangsiapa yang menyibukkan dirinya untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga."
3. Prof Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun
Prof Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun adalah ulama keturunan Nabi yang kini menjabat Rektor Universitas Al-Ahgaff Yaman. Sosok beliau sangat dihormati kalangan penuntut ilmu terutama pelajar yang menimbal ilmu di Al-Ahgaff.
Habib Abdullah bin Muhammad Baharun Lahir di Kota Syihir Yaman, pada 1 Januari 1956. Beliau sudah 20 tahun mengemban amanah sebagai rektor Al-Ahgaff University, sebuah universitas di Provinsi Hadhramaut, Yaman. Salah seorang mahasiswanya, Munandar Harist menyebut beliau adalah permata tersembunyi di lembah Hadhramaut.
Habib Abdullah terlahir di tengah-tengah keluarga yang taat beragama dan memiliki kesamaan dengan orang-orang saleh di Hadhramaut pada umumnya. Belajar dari kecil akhirnya tumbuh menjadi seorang cendekiawan muslim seperti ulama lainnya. Beliau tumbuh dan dibesarkan di tengah lingkungan yang berpaham akidah ahlussunah wal jamaah. Beliau mengambil Mazhab Syafi'i sebagai mazhab fikihnya dan tarekat Ba'alawi sebagai jalan tasawufnya. Habib Abdullah sering mengisi seminar di berbagai pondok pesantren, lembaga pendidikan, hingga majelis dan kajian-kajian Islami di Indonesia.
4. Prof DR Habib Alwi bin Hamid bin Syihab
Guru Besar Ilmu Hadist Universitas Seiwun Hadramaut Yaman ini juga merupakan Pengasuh Daarul Hadist Yaman. Nama lengkapnya Prof Dr Habib Alwi bin Hamid bin Syihabuddin, seorang ulama keturunan Nabi Muhammad asal Hardhramaut Yaman. Pakar ilmu hadist yang disandangnya merupakan buah dari perjuangannya menuntut ilmu Yordania hingga meraih gelar doktor.
Habib Alwi bin Hamid dikenal sosok yang pembawaannya santai dan tidak terburu-buru. Penampilannya sederhana, tutur bicara lugas dan moderat dalam menghadapi berbagai persoalan. Doktor sekaligus mantan pasukan tentara Yaman itu memiliki hobi menulis sejak masa belajarnya di Yordania. Lewat pengetahuan dari ratusan buku yang setiap hari beliau baca, terhitung hingga tahun ini telah mencapai jumlah koleksi pribadi 47 kitab.
Hampir seluruh karya beliau bertutur tentang Nabi Muhammad ﷺ. Mulai kisah kehidupan Nabi hingga wafat, tentang istri-istri nabi dan putra-putri beliau. Dan juga tentang doa-doa yang senantiasa dibaca Nabi setiap hendak beraktivitas. Selain aktif mengajar di Universitas Seiwun Hadhramaut, Habib Alwi bin Hamid sering mengisi kuliah di berbagai negara termasuk di Indonesia. Di tanah kelahirannya beliau dikenal sebagai ulama yang lekat dengan faham Ahlussunnah. Ketika berdakwah, beliau selalu menganjurkan umat muslim agar sedikitnya membaca 300 kali shalawat setiap harinya.
Dari negeri itulah anak keturunan Nabi Muhammad menyebar luas hingga ke berbagai negara termasuk Indonesia. Asal usul lahirnya ulama Yaman keturunan Nabi Muhammad ini bermula dari sosok Sayyid Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi yang nasabnya tersambung hingga ke Rasulullah ﷺ dari jalur Sayyidina Husein (cucu Rasulullah).
Sayyid Alwi bin Ubaidillah ini puny anak keturunan yang sekarang kita kenal dengan Habaib. Tokoh utama para sesepuh Habaib ini yaitu Imam Abdurrahman bin Muhammad Al-Mauladdawilah (anak cucu Sayyid Alwi atau generasi ke-23 atau 24 Nabi Muhammad ﷺ).
Berikut empat tokoh ulama besar Yaman keturunan Nabi Muhammad ﷺ :
1. Habib Umar bin Hafizh
Beliau bernama lengkap Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh bin Syaikh Abu Bakar. Lahir di Tarim Hadhramaut pada Senin, 27 Mei 1963 M (4 Muharram 1383 H). Sosok Habib Umar bin Hafizh cukup populer baik di Yaman maupun Asia Tenggara. Beliau termasuk tokoh ulama yang sering mengunjungi Indonesia dan Malaysia.
Nasab Habib Umar tersambung sampai kepada Nabi ﷺ dari jalur Sayyidina Husain bin Ali/Fathimah binti Rasulullah ﷺ. Keluasan ilmu dan keindahan akhlak Habib Umar membuat beliau dijadikan rujukan para ulama di zaman ini. Bahkan beliau sering dijuluki gurunya para Habaib dan Dai di Indonesia, khsusunya yang bermazahab Syafi'i. Beliau tumbuh dan besar dalam keluarga ulama pecinta ilmu. Ayah beliau, Habib Muhammad bin Salim adalah seorang ulama terpandang yang mencapai derajat mufti dalam Mazhab Syafi'i.
Saudara tertua beliau yaitu Habib Ali Masyhur adalah seorang ahli fiqih yang menjadi Mufti di Kota Tarim. Kiprah beliau tidak terlepas dari aktivitas dakwah dan aktif mengajar di Pondok Pesantren Darul Musthafa yang beliau asuh. Banyak santri dari Indonesia dan luar negeri menimba ilmu di pondok pesantren itu. Ponpes Darul Musthafa ini terletak di Kota Tarim, Hadhramaut, 30 Km sebelah timur laut Kota Seiwun. Pesantren ini merupakan lembaga pendidikan yang juga benteng Ahlussunah Wal Jamaah. Ponpes ini juga dikenal multikultural karena berkumpulnya ribuan santri dari berbagai negara dan telah melahirkan banyak ulama, dai di berbagai penjuru dunia.
2. Habib Abdul Qodir Jailani As-Syathiri
Habib Abdul Qodir Al-Jailani bin Mahdi bin Abdullah bin Umar As-Syathiri adalah sosok ulama Yaman keturunan Nabi ﷺ. Beliau dikenal sebagai pengasuh Rubath Tarim Hadhramaut, Yaman. Habib Abdul Qodir Al-Jailani bin Mahdi merupakan cucu dari pendiri Rubath Tarim di Hadhramaut, Yaman. Kini tanggung jawab Rubath Tarim berada di tangan beliau sepeninggal pamannya Sultonul Alim Habib Salim bin Abdullah Assyatiri.
Sebagai pesantren yang berusia sekitar 132 tahun lebih, Rubath Tarim telah melahirkan ribuan ulama besar yang tersebar di segenap penjuru dunia termasuk Indonesia. Ribuan ulama ahli fiqih, al-Allamah, Al-Faqih, mufti, qadhi, bahkan para aulia belajar di ponpes ini. Di antara nasihat indah Habib Abdul Qodir Jailani As-Syathiri: "Apabila kita ingin dimuliakan di dunia atau di akhirat maka tuntutlah ilmu. Karena kadar seseorang di dunia dan akhirat tergantung ilmunya. Makin luas ilmunya makin besar kadarnya di hadapan Allah. Barangsiapa yang menyibukkan dirinya untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga."
3. Prof Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun
Prof Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun adalah ulama keturunan Nabi yang kini menjabat Rektor Universitas Al-Ahgaff Yaman. Sosok beliau sangat dihormati kalangan penuntut ilmu terutama pelajar yang menimbal ilmu di Al-Ahgaff.
Habib Abdullah bin Muhammad Baharun Lahir di Kota Syihir Yaman, pada 1 Januari 1956. Beliau sudah 20 tahun mengemban amanah sebagai rektor Al-Ahgaff University, sebuah universitas di Provinsi Hadhramaut, Yaman. Salah seorang mahasiswanya, Munandar Harist menyebut beliau adalah permata tersembunyi di lembah Hadhramaut.
Habib Abdullah terlahir di tengah-tengah keluarga yang taat beragama dan memiliki kesamaan dengan orang-orang saleh di Hadhramaut pada umumnya. Belajar dari kecil akhirnya tumbuh menjadi seorang cendekiawan muslim seperti ulama lainnya. Beliau tumbuh dan dibesarkan di tengah lingkungan yang berpaham akidah ahlussunah wal jamaah. Beliau mengambil Mazhab Syafi'i sebagai mazhab fikihnya dan tarekat Ba'alawi sebagai jalan tasawufnya. Habib Abdullah sering mengisi seminar di berbagai pondok pesantren, lembaga pendidikan, hingga majelis dan kajian-kajian Islami di Indonesia.
4. Prof DR Habib Alwi bin Hamid bin Syihab
Guru Besar Ilmu Hadist Universitas Seiwun Hadramaut Yaman ini juga merupakan Pengasuh Daarul Hadist Yaman. Nama lengkapnya Prof Dr Habib Alwi bin Hamid bin Syihabuddin, seorang ulama keturunan Nabi Muhammad asal Hardhramaut Yaman. Pakar ilmu hadist yang disandangnya merupakan buah dari perjuangannya menuntut ilmu Yordania hingga meraih gelar doktor.
Habib Alwi bin Hamid dikenal sosok yang pembawaannya santai dan tidak terburu-buru. Penampilannya sederhana, tutur bicara lugas dan moderat dalam menghadapi berbagai persoalan. Doktor sekaligus mantan pasukan tentara Yaman itu memiliki hobi menulis sejak masa belajarnya di Yordania. Lewat pengetahuan dari ratusan buku yang setiap hari beliau baca, terhitung hingga tahun ini telah mencapai jumlah koleksi pribadi 47 kitab.
Hampir seluruh karya beliau bertutur tentang Nabi Muhammad ﷺ. Mulai kisah kehidupan Nabi hingga wafat, tentang istri-istri nabi dan putra-putri beliau. Dan juga tentang doa-doa yang senantiasa dibaca Nabi setiap hendak beraktivitas. Selain aktif mengajar di Universitas Seiwun Hadhramaut, Habib Alwi bin Hamid sering mengisi kuliah di berbagai negara termasuk di Indonesia. Di tanah kelahirannya beliau dikenal sebagai ulama yang lekat dengan faham Ahlussunnah. Ketika berdakwah, beliau selalu menganjurkan umat muslim agar sedikitnya membaca 300 kali shalawat setiap harinya.
(rhs)