Gambaran Eloknya Bidadari Surga dalam Surat As-Saffat Ayat 48-49
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 10:52 WIB
Gambaran tentang kecantikan bidadari di surga diinformasikan dalam Surat As-Saffat ayat 48-49. Allah SWT berfirman:
Wa 'indahum qoosiraatut tarfi 'iin
Ka annahunna baidum maknuun
Artinya: Dan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya, seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik. ( QS As-Saffat :48-49)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar, yaitu memelihara kehormatannya, tidak mau memandang kepada selain suami mereka. "Dan jelita matanya", yakni memiliki mata yang indah dan jelita.
Suatu pendapat menyebutkan bermata lebar, tetapi pendapat ini merujuk kepada pendapat yang pertama, yaitu bermata jeli dan indah.
"Jadi, mata bidadari-bidadari itu bukan saja indah jelita, tetapi juga terhormat, yakni memelihara matanya dari memandang kepada suami lain," tutur Ibnu Katsir.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Zulaikha tentang Yusuf as ketika menyuruhnya agar keluar menemui sekumpulan wanita pembesar kerajaannya. Mereka kagum dan terpana melihat ketampanan dan kecakapan rupa Nabi Yusuf. Mereka menduga bahwa Yusuf bukanlah manusia, melainkan salah seorang malaikat yang turun ke bumi karena ketampanan dan keanggunan penampilannya.
Zulaikha berkata kepada kaum wanita yang mempergunjingkan dirinya itu yang disitir oleh Allah SWT melalui firman-Nya:
Artinya: Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak. ( QS Yusuf : 32)
Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa selain Nabi Yusuf mempunyai rupa yang tampan, dia juga seorang yang memelihara kehormatannya, bertakwa, lagi bersih. Demikian pula sifat dari bidadari-bidadari di surga nanti. "Bidadari-bidadari yang baik lagi cantik-cantik" ( QS Ar-Rahman : 70)
Pada ayat selanjutnya, QS. As-Saffat ayat 49, disebutkan: "Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik".
Allah SWT menggambarkan tentang bidadari-bidadari itu, bahwa mereka memiliki tubuh yang sangat cantik dan berkulit sangat indah.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra menyebutnya sebagai mutiara yang tersimpan dengan baik, lalu ia mengemukakan suatu bait syair milik Abu Dahbal yang telah mengatakan dalam salah satu bait dan kasidahnya:
Dia adalah wanita cantik bagaikan mutiara yang tersimpan di kedalaman laut, berbeda dengan permata yang lainnya.
Al-Hasan menyebutnya tersimpan dengan rapi, tidak pernah tersentuh oleh tangan manusia. Ata Al-Khurrasani mengatakan bak kulit air yang terletak di antara kulit luar dan bagian dalam telur. As-Saddi berujar putih telur bila kulit luarnya telah dikupas.
Ibnu Jarir mengatakan dari Ummu Salamah ra yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang makna firman-Nya: bidadari-bidadari yang bermata jeli. ( QS Al-Waqi'ah : 22)
Rasulullah SAW menjawab, bahwa, artinya bermata jeli, yang putihnya putih sekali dan yang hitamnya hitam sekali dengan bulu mata yang lentik seperti sayap burung elang. Dan ia bertanya lagi tentang makna firman-Nya: seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik (Ash-Shaffat: 49). Maka beliau bersabda, bahwa kulitnya lembut seperti kulit ari yang melindungi bagian dalam telur.
Ibnu Abu Hatim mengatakan dari ibnu Anas ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Aku adalah orang yang mula-mula keluar (dari kubur) bila mereka dibangkitkan, aku adalah juru bicara mereka bila mereka dihadapkan (kepada Allah), aku adalah orang yang memberikan kegembiraan kepada mereka apabila mereka bersedih hati, aku adalah pemberi syafaat mereka bila mereka ditahan (di perhentian kiamat).
Panji 'Pujian' berada di tanganku hari itu, dan aku adalah anak Adam yang paling mulia di sisi Allah Swt. tanpa membanggakan diri; berkeliling di sekitarku seribu pelayan seakan-akan mereka seperti telur yang tersimpan dengan baik, atau seperti mutiara yang tersimpan dengan baik.
وَعِنۡدَهُمۡ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِ عِيۡنٌۙ
Wa 'indahum qoosiraatut tarfi 'iin
كَاَنَّهُنَّ بَيۡضٌ مَّكۡنُوۡنٌ
Ka annahunna baidum maknuun
Artinya: Dan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya, seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik. ( QS As-Saffat :48-49)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar, yaitu memelihara kehormatannya, tidak mau memandang kepada selain suami mereka. "Dan jelita matanya", yakni memiliki mata yang indah dan jelita.
Suatu pendapat menyebutkan bermata lebar, tetapi pendapat ini merujuk kepada pendapat yang pertama, yaitu bermata jeli dan indah.
"Jadi, mata bidadari-bidadari itu bukan saja indah jelita, tetapi juga terhormat, yakni memelihara matanya dari memandang kepada suami lain," tutur Ibnu Katsir.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Zulaikha tentang Yusuf as ketika menyuruhnya agar keluar menemui sekumpulan wanita pembesar kerajaannya. Mereka kagum dan terpana melihat ketampanan dan kecakapan rupa Nabi Yusuf. Mereka menduga bahwa Yusuf bukanlah manusia, melainkan salah seorang malaikat yang turun ke bumi karena ketampanan dan keanggunan penampilannya.
Zulaikha berkata kepada kaum wanita yang mempergunjingkan dirinya itu yang disitir oleh Allah SWT melalui firman-Nya:
فَذَلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ
Artinya: Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak. ( QS Yusuf : 32)
Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa selain Nabi Yusuf mempunyai rupa yang tampan, dia juga seorang yang memelihara kehormatannya, bertakwa, lagi bersih. Demikian pula sifat dari bidadari-bidadari di surga nanti. "Bidadari-bidadari yang baik lagi cantik-cantik" ( QS Ar-Rahman : 70)
Pada ayat selanjutnya, QS. As-Saffat ayat 49, disebutkan: "Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik".
Allah SWT menggambarkan tentang bidadari-bidadari itu, bahwa mereka memiliki tubuh yang sangat cantik dan berkulit sangat indah.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra menyebutnya sebagai mutiara yang tersimpan dengan baik, lalu ia mengemukakan suatu bait syair milik Abu Dahbal yang telah mengatakan dalam salah satu bait dan kasidahnya:
وَهْيَ زَهْرَاء مثْلَ لُؤْلُؤَةِ الْغَوَّ ... اصِ مُيِّزَتْ مِن جَوْهَرٍ مكْنُون
Dia adalah wanita cantik bagaikan mutiara yang tersimpan di kedalaman laut, berbeda dengan permata yang lainnya.
Al-Hasan menyebutnya tersimpan dengan rapi, tidak pernah tersentuh oleh tangan manusia. Ata Al-Khurrasani mengatakan bak kulit air yang terletak di antara kulit luar dan bagian dalam telur. As-Saddi berujar putih telur bila kulit luarnya telah dikupas.
Ibnu Jarir mengatakan dari Ummu Salamah ra yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang makna firman-Nya: bidadari-bidadari yang bermata jeli. ( QS Al-Waqi'ah : 22)
Rasulullah SAW menjawab, bahwa, artinya bermata jeli, yang putihnya putih sekali dan yang hitamnya hitam sekali dengan bulu mata yang lentik seperti sayap burung elang. Dan ia bertanya lagi tentang makna firman-Nya: seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik (Ash-Shaffat: 49). Maka beliau bersabda, bahwa kulitnya lembut seperti kulit ari yang melindungi bagian dalam telur.
Ibnu Abu Hatim mengatakan dari ibnu Anas ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Aku adalah orang yang mula-mula keluar (dari kubur) bila mereka dibangkitkan, aku adalah juru bicara mereka bila mereka dihadapkan (kepada Allah), aku adalah orang yang memberikan kegembiraan kepada mereka apabila mereka bersedih hati, aku adalah pemberi syafaat mereka bila mereka ditahan (di perhentian kiamat).
Panji 'Pujian' berada di tanganku hari itu, dan aku adalah anak Adam yang paling mulia di sisi Allah Swt. tanpa membanggakan diri; berkeliling di sekitarku seribu pelayan seakan-akan mereka seperti telur yang tersimpan dengan baik, atau seperti mutiara yang tersimpan dengan baik.
(mhy)