Bagaimana Hukum Mandi Taubat, Niat dan Tata Caranya?

Kamis, 12 Oktober 2023 - 12:43 WIB
Ada cara bertaubat kepada Allah taala di antaranya dengan melakukan salat tobat, ada juga mandi taubat dengan membaca niat mandi tobat terlebih dahulu. Foto ilustrasi/ist
Ketika bertaubat dari perbuatan dosa besar, benarkah diharuskan melakukan mandi taubat dulu? Bagaimana hukum, niat dan tata caranya? Dalam Islam, kita bisa melakukan tobat yang berasal dari hati dan menyesali perbuatan, serta meninggalkan perbuatan tersebut.

Ada cara bertobat kepada Allah ta'ala di antaranya dengan melakukan salat tobat, ada juga mandi taubat . Untuk salat tobat sudah ada tata caranya sendiri yang diatur oleh syariat.

Lalau bagaimana dengan hukumnya mandi taubat? Dalam kitab 'Tazkiratul Fuqaha' yang ditulis Abu Manshur Jamaluddin, dijelaskan bahwa di zaman Nabi Shallallahu alaihi wa salam, ada seseorang yang baru saja masuk agama Islam atau mereka yang mengakui bahwa telah melakukan dosa besar, maka nabi tidak pernah menyuruh atau memberikan informasi untuk melakukan mandi taubat, namun hal ini termasuk sunah.

Dalam melakukan mandi taubat , ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan, yakni:

1. Melakukan niat yang boleh disebutkan namun boleh diucapkan dalam hati



Niat ini harus dari dalam hati dan berharap ampunan Allah SWT.

2. Niat mandi tobat juga dipanjatkan untuk membersihkan diri dari dosa dan menyucikan diri dari dosa

Selain itu untuk memulai niat mandi tobat pisahkan dengan cara wanita harus mandi wajib atau cara mandi besar, diusahakan jika seseorang yang ingin mandi tobat tidak dalam kondisi kotor seperti habis haid atau najis dan junub.

Berikut ini bacaan untuk niat mandi taubat:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِلتَّوْبَتِ عَنْ جَمِعِ الذُّنُوْبِ


Artinya: “Aku berniat mandi taubat dari segala dosa dhahir dan batin.”

Setelah membaca niat di atas, maka selanjutnya bisa mengucapkan niat lanjutan dengan tujuan membersihkan diri dan hati “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat”.

Niat juga bisa ditutup dengan doa seperti berikut “Ya Allah, aku berniat untuk taubat kepada-Mu dari segala dosa yang pernah aku lakukan. Terimalah taubatku ini, ya Allah. Sungguh, Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang menerima taubat”.

Tata Cara Pelaksanaan Mandi Taubat

1. Ucapkan niat

Pertama seseorang yang mandi taubat harus mengucapkan niat dan doa

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِلتَّوْبَتِ عَنْ جَمِعِ الذُّنُوْبِ


Artinya: “Aku berniat mandi taubat dari segala dosa dhahir dan batin.”

2. Menuangkan air

Selanjutnya menuangkan air pada kedua telapak tangan seperti halnya sedang berwudu, setelah itu membasuh 2 hingga 3 kali ke arah tangan dan wajah. Setelah itu menuangkan air ke area kulit kepala dan rambut. (Bagi sebagian orang wanita harus mencuci atau membasahi bukan hanya kulit kepala namun untaian rambut juga)

3. Membersihkan anggota badan lain

Selesai membasuh wajah dan tangan, selanjutnya mencuci dan membilas area yang kotor. Misalnya saja kemaluan, ketiak atau lipatan pada badan dan pusar. Bagian detail ini tidak boleh terlewat dan diharuskan bersih dan telah tercuci dengan baik.

Terakhir memastikan seluruh anggota badan menggunakan sabun atau wewangian, misalnya saja bagian tubuh, kaki lalu tangan dan leher. Menggosok menggunakan tangan kiri, dan jika sudah selesai bisa membilasnya. Tahapan terakhir yaitu melakukan wudhu sama halnya seperti wudhu ketika hendak solat.

4. Membaca doa taubat

Berikut ini doa taubat :
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More