Makna Kerajaan Besar di Surga Menurut Surat al-Ihsan Ayat 20
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 18:23 WIB
Kerajaan besar dan berbagai kenikmatan surga digambarkan dalam firman Allah Taala dalam Al-Quran Surat al-Ihsan ayat 20. Allah SWT berfirman:
Wa izaa ra ayta summa ra ayta na'iimanw wa mulkan kabiira
Artinya: Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. ( QS Al-Insan :20)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan maksudnya adalah kerajaan milik Allah di sana yang sangat luas dan kekuasaan yang memukaukan.
Dalam tafsir Kementerian Agama disebutkan kerajaan yang besar, luas tanpa batas yang belum pernah terlintas dalam benak manusia.
Surga itu menurut penuturan ayat ini bagaikan sebuah kerajaan besar yang tiada taranya, sehingga banyak penafsiran yang saling berbeda tentang pengertian kerajaan besar itu. Yang terpenting bagi kita ialah beriman dan percaya tentang adanya surga yang tidak dapat dilukiskan.
Di dalam hadis sahih telah disebutkan bahwa Allah berfirman kepada orang yang paling akhir dikeluarkan dari neraka, yang berarti dia adalah orang yang paling akhir masuk surga, "Sesungguhnya bagimu di dalam surga semisal dengan dunia dan sepuluh kali lipatnya."
Rasulullah SAW pernah bersabda:
Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah kedudukannya bagi orang yang melihat di dalam kerajaannya diperlukan waktu dua ribu tahun; dia memandang ke bagian yang jauhnya sama dengan memandang ke bagian yang terdekatnya.
Baca juga: Tadabur Ar-Rahman Ayat 47-50: Gambaran Surga dan Keindahannya
"Apabila pemberian Allah kepada ahli surga yang paling rendah kedudukannya sudah seperti ini, maka tidak terbayangkan pahala yang diberikan Allah kepada ahli surga yang lebih tinggi kedudukannya," tutur Ibnu Katsir.
Imam Tabrani dalam bab ini telah mengetengahkan sebuah hadis yang garib sekali, untuk itu dia mengatakan bahwa:
Dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa seorang lelaki dari Habsyah datang kepada Rasulullah SAW, maka beliau SAW bersabda kepadanya, "Apa ada yang bisa saya bantu?"
Lelaki itu berkata, "Wahai Rasulullah, kamu mempunyai kelebihan di atas kami berkat rupa, warna kulit, dan kenabian. Maka bagaimanakah pendapatmu jika aku beriman kepada apa yang engkau imani dan aku beramal seperti apa yang engkau amalkan, bahwa sesungguhnya aku benar-benar akan ada bersamamu di dalam surga?"
Rasulullah SAW menjawab: "Benar, demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya benar-benar cahaya kulit hitamnya dapat terlihat di dalam surga dari jarak perjalanan seribu tahun."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah', maka baginya berkat kalimah tersebut ada suatu jaminan dari Allah. Dan barang siapa yang mengucapkan, 'Mahasuci Allah dan dengan memuji kepada-Nya', maka dicatatkan baginya seratus ribu kebaikan dan duapuluh empat ribu kebaikan lainnya.
Lalu lelaki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah jika kami meninggal sesudah ini?"
Maka Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang lelaki benar-benar datang di hari kiamat dengan membawa amal yang sekiranya diletakkan di atas sebuah gunung, niscaya gunung itu akan merasa keberatan. Lalu diletakkanlah nikmat-nikmat Allah (yang telah diberikan kepadanya sewaktu di dunia), maka hampir saja nikmat-nikmat itu menghabiskan semua (amal)nya, terkecuali bila Allah menyelimutinya dengan rahmat-Nya."
Dan turunlah firman-Nya: Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa. (Al-Insan: 1) Sampai dengan firman-Nya: dan kerajaan yang besar. (Al-Insan: 20)
Maka orang Habsyi itu berkata, "Sesungguhnya kedua mataku ini benar-benar dapat melihat seperti apa yang dilihat oleh kedua matamu di dalam surga."
Rasulullah SAW menjawab, "Benar." Lalu orang Habsyi itu menangis dan jatuh pingsan, kemudian meninggal dunia. Ibnu Umar mengatakan bahwa sesungguhnya dia melihat Rasulullah SAW meletakkan jenazahnya ke liang kuburnya.
وَاِذَا رَاَيۡتَ ثَمَّ رَاَيۡتَ نَعِيۡمًا وَّمُلۡكًا كَبِيۡرًا
Wa izaa ra ayta summa ra ayta na'iimanw wa mulkan kabiira
Artinya: Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. ( QS Al-Insan :20)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan maksudnya adalah kerajaan milik Allah di sana yang sangat luas dan kekuasaan yang memukaukan.
Dalam tafsir Kementerian Agama disebutkan kerajaan yang besar, luas tanpa batas yang belum pernah terlintas dalam benak manusia.
Surga itu menurut penuturan ayat ini bagaikan sebuah kerajaan besar yang tiada taranya, sehingga banyak penafsiran yang saling berbeda tentang pengertian kerajaan besar itu. Yang terpenting bagi kita ialah beriman dan percaya tentang adanya surga yang tidak dapat dilukiskan.
Di dalam hadis sahih telah disebutkan bahwa Allah berfirman kepada orang yang paling akhir dikeluarkan dari neraka, yang berarti dia adalah orang yang paling akhir masuk surga, "Sesungguhnya bagimu di dalam surga semisal dengan dunia dan sepuluh kali lipatnya."
Rasulullah SAW pernah bersabda:
«إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَمَنْ يَنْظُرُ فِي مُلْكِهِ مَسِيرَةَ أَلْفِ سَنَةٍ يَنْظُرُ إِلَى أَقْصَاهُ كَمَا يَنْظُرُ إِلَى أَدْنَاهُ»
Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah kedudukannya bagi orang yang melihat di dalam kerajaannya diperlukan waktu dua ribu tahun; dia memandang ke bagian yang jauhnya sama dengan memandang ke bagian yang terdekatnya.
Baca juga: Tadabur Ar-Rahman Ayat 47-50: Gambaran Surga dan Keindahannya
"Apabila pemberian Allah kepada ahli surga yang paling rendah kedudukannya sudah seperti ini, maka tidak terbayangkan pahala yang diberikan Allah kepada ahli surga yang lebih tinggi kedudukannya," tutur Ibnu Katsir.
Imam Tabrani dalam bab ini telah mengetengahkan sebuah hadis yang garib sekali, untuk itu dia mengatakan bahwa:
Dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa seorang lelaki dari Habsyah datang kepada Rasulullah SAW, maka beliau SAW bersabda kepadanya, "Apa ada yang bisa saya bantu?"
Lelaki itu berkata, "Wahai Rasulullah, kamu mempunyai kelebihan di atas kami berkat rupa, warna kulit, dan kenabian. Maka bagaimanakah pendapatmu jika aku beriman kepada apa yang engkau imani dan aku beramal seperti apa yang engkau amalkan, bahwa sesungguhnya aku benar-benar akan ada bersamamu di dalam surga?"
Rasulullah SAW menjawab: "Benar, demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya benar-benar cahaya kulit hitamnya dapat terlihat di dalam surga dari jarak perjalanan seribu tahun."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah', maka baginya berkat kalimah tersebut ada suatu jaminan dari Allah. Dan barang siapa yang mengucapkan, 'Mahasuci Allah dan dengan memuji kepada-Nya', maka dicatatkan baginya seratus ribu kebaikan dan duapuluh empat ribu kebaikan lainnya.
Lalu lelaki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah jika kami meninggal sesudah ini?"
Maka Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang lelaki benar-benar datang di hari kiamat dengan membawa amal yang sekiranya diletakkan di atas sebuah gunung, niscaya gunung itu akan merasa keberatan. Lalu diletakkanlah nikmat-nikmat Allah (yang telah diberikan kepadanya sewaktu di dunia), maka hampir saja nikmat-nikmat itu menghabiskan semua (amal)nya, terkecuali bila Allah menyelimutinya dengan rahmat-Nya."
Dan turunlah firman-Nya: Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa. (Al-Insan: 1) Sampai dengan firman-Nya: dan kerajaan yang besar. (Al-Insan: 20)
Maka orang Habsyi itu berkata, "Sesungguhnya kedua mataku ini benar-benar dapat melihat seperti apa yang dilihat oleh kedua matamu di dalam surga."
Rasulullah SAW menjawab, "Benar." Lalu orang Habsyi itu menangis dan jatuh pingsan, kemudian meninggal dunia. Ibnu Umar mengatakan bahwa sesungguhnya dia melihat Rasulullah SAW meletakkan jenazahnya ke liang kuburnya.
(mhy)