Orientalis Ini Bicara tentang Titik Temu Yahudi dan Islam

Senin, 23 Oktober 2023 - 06:27 WIB
William Montgomery Watt. Foto/Ilustrasi: AP/masjidma
Seorang orientalis dan sejarawan utama tentang Islam di dunia Barat, William Montgomery Watt (1909-2006) dalam bukunya berjudul "Titik Temu Islam dan Kristen, Persepsi dan Salah Persepsi" bicara tentang persepsi Yahudi. Menurutnya, karena ini adalah konsepsi kenabian dan sejarah nabi-nabi yang dipegangi oleh kaum muslimin awal, maka bagi mereka tidak mungkin mempunyai ide yang cukup tentang Yahudi dan Nasrani ( Kristen ).

Penting pula dikatakan berapa banyak yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an , karena itu penulis modern Barat dengan pengetahuan agama-agama tersebut yang mempunyai kerangka pikir dengan rincian-rincian pas yang diberikan, tentu saja berbeda dengan yang dijelaskan di dalam Al- Qur'an.

Di dalamnya ada kisah-kisah tentang Nabi Nuh , Ibrahim dan Musa (yang semuanya dianggap sebagai nabi) dan karakter-karakter lain di dalam Perjanjian Lama.

"Sebaliknya sama sekali tidak memuat indikasi yang diberikan tentang bagaimana nabi-nabi itu saling berkaitan satu sama lain dalam zaman," tulis Profesor Studi-studi Arab dan Islam pada Universitas Edinburgh antara tahun 1964-1979 tersebut.



Demikian pula ada berbagai kisah tentang Nabi Musa yang terinci semenjak masa invasinya, dan seterusnya, akan tetapi tentang kisah-kisah kejadian ini disuguhkan secara terpisah-pisah dan tidak disuguhkan secara kronologis dalam satu sajian yang berurutan.

Ada ide yang terdapat pada serentetan nabi-nabi pada bangsa Israel. Bangsa ini disebut sebagai Bani Israil (anak-anak keturunan Israel) di banyak cara yang sama sebagai suku-suku Arab yang acapkali dipanggil sebagai Banu N (anak- anak keturunan N). Namun hal itu asal-usulnya diduga didasarkan pada kitab suci yang diberikan kepada Musa, kepada Nabi.

Ayat Al-Qur'an berikut ini mengatakan: "Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menyusulinya berturut-turut sesudah itu dengan rasul-rasul."

Kontinuitas Bani Israil sebagai sebuah suku bangsa boleh jadi ditandai oleh pernyataan di bawah ini: "Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub , dan Kami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya."

Di pihak lain, ketika Muhammad SAW sendiri menghadapi penolakan dan penentangan oleh orang-orang Yahudi Madinah sebagai nabi, Al-Qur'an mengatakan ( QS Al Baqarah/2 :130) bahwa setelah Ibrahim dipilih putra-putranya dan Ya'kub untuk tunduk menyerah (sebagai muslim) kepada Tuhan semesta alam, dan Ya'kub demikian pula Allah telah memilih anak-anaknya dan mereka telah memilih agama (Islam) ini, yaitu suatu komunitas yang telah lalu.



Lebih jauh perlu dicatat bahwa di dalam Al-Qur'an, ujar William Montgomery Watt, tidak ada kisah tentang Joshua dan perkampungan Bani Israel di Negeri Yang Dijanjikan.

"Tidak ada informasi tentang bangunan kerajaan yang dipimpin oleh nabi Daud, tidak ada informasi tentang pengusiran dan kembali dari pengasingan bangsa Israel.

Ada ayat Al-Qur'an ( QS 17 : 4-7) yang mengisahkan tentang peringatan yang diberikan kepada Bani Israel dengan dua hukuman, dan satu hukuman menjadi pengusiran, namun pengusiran ini tidak diinformasikan secara eksplisit.

Di dalam Al- Qur'an, Dawud menyebut dirinya sebagai nabi yang menerima kitab suci yang disebut dengan nama Zabur yang diambil menjadi kitab Mazmur (Amsal Sulaiman) ( QS 4 : 163; QS 17: 55).

Gunung-gunung dan burung-burung dikatakan telah bersama-sama dengan Dawud dalam memuji Allah. Ini dapat menjadi petunjuk ke ayat-ayat (surat-surat) dalam kitab Mazmur yang mengatakan tentang makhluk-makhluk untuk memuji Tuhan.

Baik Nabi Dawud maupun Nabi Sulaiman , keduanya telah diberikan (batas) kekuasaan ( QS 21 : 78-80) yang menyebutkan bahwa raja Dawud adalah raja yang kuat ( QS 38 : 20) .



Demikian juga dikatakan bagaimana Nabi Dawud membuat baju besi ( QS 34 : 10 dan seterusnya; QS 38 : 17-20). Walaupun demikian, semuanya ini gagal membuat ide tentang signifikansi Dawud di dalam sejarah bangsa Israel.

Musa dikatakan sebagai nabi atau rasul yang menerima sebuah kitab suci yang diturunkan oleh Allah yang diberi nama kitab Taurat ( QS 6 : 154; bandingkan dengan QS 5 : 44).
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Farwah bin Naufal Al Asyja'i dia berkata: Saya pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat memohon kepada Allah Azza wa Jalla, maka Aisyah menjawab, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).

(HR. Muslim No. 4891)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More