Konspirasi Yahudi: Kisah Terbentuknya Poros Berlin-Roma-Tokyo
Rabu, 20 Desember 2023 - 15:38 WIB
Adolf Hitler (1889 – 1945) adalah Ketua Partai Nazi atau Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional. Tokoh kelahiran Austria ini menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi mulai tahun 1934 sampai 1945. Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa, dan Holocaust .
Dalam rangka menghadapi konspirasi Yahudi internasional Adolf Hitler menggalang kerja sama dengan pemimpin Italia Mussolini membentuk Posros Berlin-Roma. Sayang, poros ini tak sesuai harapan. Jenderal Franco yang lebih banyak dipengaruhi oleh keyakinan ajaran agama Kristen yang dianutnya, telah menjadi penghalang persekutuan tersebut. Hitler adalah penganut atheis .
Selanjutnya Hitler menoleh ke wilayah Timur Jauh. "Di sini mereka mendapatkan sekutu tanpa kesulitan, karena perang ekonomi yang telah mencapai puncaknya antara Jepang dan Dunia Barat," tulis William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993).
Barang-barang produksi Jepang sudah dikenal oleh seluruh dunia dengan ragam dan modelnya serta harganya yang murah. Hal ini merupakan ancaman bagi barang-barang produksi Eropa .
Pihak Barat mengumumkan perang terhadap perdagangan dan industri Jepang yang akan menghancurkan perekonomiannya. Maka wajarlah kalau Jepang mencari kawan yang bisa dijadikan sekutu, dan menyambut baik pendekatan yang dilakukan oleh poros Berlin-Roma, yang juga memusuhi Dunia Barat.
Dengan demikian, terbentuklah poros Berlin-Roma-Tokyo. Sejak itu terbukalah jalan bagi program para pemilik modal Yahudi internasional.
Mereka mengantar dunia menuju perang yang tidak bisa dihindarkan lagi. Mereka segera bersiap siap untuk menyambut kedatangan perang itu.Tokoh yang dipersiapkan untuk memimpin perang dari Inggris adalah Winston Churchill.
Dalam rangka menghadapi konspirasi Yahudi internasional Adolf Hitler menggalang kerja sama dengan pemimpin Italia Mussolini membentuk Posros Berlin-Roma. Sayang, poros ini tak sesuai harapan. Jenderal Franco yang lebih banyak dipengaruhi oleh keyakinan ajaran agama Kristen yang dianutnya, telah menjadi penghalang persekutuan tersebut. Hitler adalah penganut atheis .
Selanjutnya Hitler menoleh ke wilayah Timur Jauh. "Di sini mereka mendapatkan sekutu tanpa kesulitan, karena perang ekonomi yang telah mencapai puncaknya antara Jepang dan Dunia Barat," tulis William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993).
Barang-barang produksi Jepang sudah dikenal oleh seluruh dunia dengan ragam dan modelnya serta harganya yang murah. Hal ini merupakan ancaman bagi barang-barang produksi Eropa .
Pihak Barat mengumumkan perang terhadap perdagangan dan industri Jepang yang akan menghancurkan perekonomiannya. Maka wajarlah kalau Jepang mencari kawan yang bisa dijadikan sekutu, dan menyambut baik pendekatan yang dilakukan oleh poros Berlin-Roma, yang juga memusuhi Dunia Barat.
Dengan demikian, terbentuklah poros Berlin-Roma-Tokyo. Sejak itu terbukalah jalan bagi program para pemilik modal Yahudi internasional.
Mereka mengantar dunia menuju perang yang tidak bisa dihindarkan lagi. Mereka segera bersiap siap untuk menyambut kedatangan perang itu.Tokoh yang dipersiapkan untuk memimpin perang dari Inggris adalah Winston Churchill.
(mhy)