Kisah Juhainah, Sosok Terakhir yang Keluar dari Neraka
Sabtu, 23 Desember 2023 - 08:04 WIB
Ini adalah kisah Juhainah, sosok terakhir yang keluar dari neraka . Siapakah dia dan mengapa menjadi yang terakhir keluar dari neraka serta yang terakhir pula dimasukan ke surga?
Para ulama ahlussunnah wal jamaah telah bersepakat bahwa siapapun yang mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, walaupun matinya membawa banyak dosa, selain syirik tentunya, maka dia kelak akan masuk surga. Namun, sebelum itu dia harus melewati serangkaian hisab yang menyiksa dan azab neraka jahanam. Setelah mendapatkan balasan sebagai bentuk keadilan dari Allah, maka dia akan dikeluarkan dari api neraka dan dimasukkan ke surganya Allah Subhanahu wa ta'ala.
Tentang kisah juhainah ini, bisa dilihat dari hadis di bawah ini:
"Sungguh ‘Aku tahu seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya, seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke dalamnya. Dialah seorang lelaki yang keluar dari neraka dengan merangkak. Maka, Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah engkau ke dalam surga’. Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh.
Maka, dia kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh’. Allah tabaroka wa ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah engkau ke dalam surga!’. Sekali lagi dia mendatangi surga, namun kembali dikhayalkan bahwa surga telah penuh. Dia pun kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh’.
Allah SWT berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia’. Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku, padahal Engkau adalah Raja?
Abdullâh bin Mas’ûd radhiyalahu'anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh Saw tertawa sampai nampak gigi gerahamnya. Orang ini adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya’. (HR. Muslim).
Sebagai orang terakhir yang dikeluarkan dari neraka tentu saja dia adalah orang terakhir pula yang memasuki surga. Keluar dari neraka dengan merangkak lalu Allah menyuruhnya untuk memasuki surga. Namun, saat mendekati surga tergambar dalam bayangnya bahwa surga telah penuh.
Lalu dia kembali seraya mengadu kepada Allah bahwa surga telah penuh sehingga dia tidak kebagian tempat lagi untuk tinggal di dalamnya. Kemudian Allah kembali menyuruhnya pergi memasuki surga. Lagi-lagi tergambar dalam imajinasinya bahwa surga telah penuh. Ia pun kembali sekali lagi kepada Allah dengan pengaduan yang sama. Dengan rahmat-Nya, Allah menganugrahi orang tersebut dengan surga yang luasnya sepuluh kali lipat dunia.
Seolah tidak percaya dengan apa yang dia terima dari Allah berupa surga yang luasnya sepuluh kali lipat dunia sampai-sampai dia mengira Allah sedang bercanda dengan dirinya. Hal itu terlihat jelas dari perkataannya “Apakah engkau sedang mengolok-ngolok aku padahal Engkau adalah Raja?
Imam Al-Qurtubi dalam Mukhtashor Tazkirotul Qurtubi (hal.169) berkata:
Dan pastinya orang tersebut berkata “Apakah Engkau mengolok-ngolok aku padahal Engkau adalah Raja?” karena begitu gembiranya atas apa yang telah ia terima yaitu bisa memasuki surga. (Perkataan orang tersebut) semisal dengan cerita dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang orang yang menemukan hewan tunggangannya di padang pasir setelah sekian lama kehilangan dan mengira (hewan tunggangannya) telah mati. Yaitu perkataannya “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu”. Pemiliki hewan tunggangan tersebut keliru (dalam berseru) karena sangat amat gembira.
Dalam hadis di atas, Rasulullah tidak menyebutkan nama dan asal orang terakhir yang keluar dari api neraka tersebut. Akan tetapi, disebutkan dalam sebuah hadis dari Abdillah Ibnu Umar bahwa orang tersebut berasal dari suku Juhainah, demikian juga panggilalannya adalah Juhainah.
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda:
"Orang terakhir yang masuk surga adalah seseorang dari suku Juhainah yang dipanggil Juhainah. Lalu, penduduk surga berkata, “Juhainah memiliki berita yang dapat dipercaya (mengenai orang mukmin yang masuk neraka)”. (HR. Al-Khotib)
Tentu saja Juhainah adalah orang beriman. Hanya saja, dia banyak melakukan dosa-dosa, sehingga harus disiksa terlebih dahulu di neraka. Kalau tidak, maka tidak mungkin dia akan dikeluarkan dari neraka. Sebab, hanya orang-orang beriman yang memiliki harapan masuk surga betapapun lama dia disiksa di neraka. Selain itu, Juhainah adalah orang terakhir yang keluar dari neraka sekaligus orang terakhir yang masuk surga sehingga dia mengetahui siapa saja orang-orang mukmin yang pernah memasuki neraka. Itu sebabnya ahli surga mengatakan bahwa Juhainah memiliki informasi yang meyakinkan tentang siapa saja orang beriman yang pernah masuk neraka.
Imam Al-Khotib menambahkan satu riwayat yang menyebutkan bahwa nama asli dari Juhainah adalah Hunad :
Maka penduduk surga berkata “Tanyakan kepada Juhainah, apakah masih tersisa satu orang saja daripada makhluk (di neraka)”. Dan sungguh dikatakan bahwa sesungguhnya nama orang ini (Juhainah) adalah Hunad.
Wallahu A'lam
Para ulama ahlussunnah wal jamaah telah bersepakat bahwa siapapun yang mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, walaupun matinya membawa banyak dosa, selain syirik tentunya, maka dia kelak akan masuk surga. Namun, sebelum itu dia harus melewati serangkaian hisab yang menyiksa dan azab neraka jahanam. Setelah mendapatkan balasan sebagai bentuk keadilan dari Allah, maka dia akan dikeluarkan dari api neraka dan dimasukkan ke surganya Allah Subhanahu wa ta'ala.
Tentang kisah juhainah ini, bisa dilihat dari hadis di bawah ini:
"Sungguh ‘Aku tahu seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya, seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke dalamnya. Dialah seorang lelaki yang keluar dari neraka dengan merangkak. Maka, Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah engkau ke dalam surga’. Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh.
Maka, dia kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh’. Allah tabaroka wa ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah engkau ke dalam surga!’. Sekali lagi dia mendatangi surga, namun kembali dikhayalkan bahwa surga telah penuh. Dia pun kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh’.
Allah SWT berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia’. Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku, padahal Engkau adalah Raja?
Abdullâh bin Mas’ûd radhiyalahu'anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh Saw tertawa sampai nampak gigi gerahamnya. Orang ini adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya’. (HR. Muslim).
Sebagai orang terakhir yang dikeluarkan dari neraka tentu saja dia adalah orang terakhir pula yang memasuki surga. Keluar dari neraka dengan merangkak lalu Allah menyuruhnya untuk memasuki surga. Namun, saat mendekati surga tergambar dalam bayangnya bahwa surga telah penuh.
Lalu dia kembali seraya mengadu kepada Allah bahwa surga telah penuh sehingga dia tidak kebagian tempat lagi untuk tinggal di dalamnya. Kemudian Allah kembali menyuruhnya pergi memasuki surga. Lagi-lagi tergambar dalam imajinasinya bahwa surga telah penuh. Ia pun kembali sekali lagi kepada Allah dengan pengaduan yang sama. Dengan rahmat-Nya, Allah menganugrahi orang tersebut dengan surga yang luasnya sepuluh kali lipat dunia.
Seolah tidak percaya dengan apa yang dia terima dari Allah berupa surga yang luasnya sepuluh kali lipat dunia sampai-sampai dia mengira Allah sedang bercanda dengan dirinya. Hal itu terlihat jelas dari perkataannya “Apakah engkau sedang mengolok-ngolok aku padahal Engkau adalah Raja?
Imam Al-Qurtubi dalam Mukhtashor Tazkirotul Qurtubi (hal.169) berkata:
وَإِنِّمَا قَالَ أَسْتَهْزِئُ بِيْ وَأَنْتَ الْمَلِكُ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اَلَّذِيْ حَصَلَ لَهُ بِدُخُوْلِ الْجَنَّةِ نَظِيْرُ مَا وَرَدَ فِيْ صَحِيْحِ مُسْلِم في الَّذِي وَجَدَ رَاحِلَتَهُ فِي الْبَرِّيَّةِ بَعْدَ اَنْ كَانَ فَقَدَهَا وَظَنَّ اَلْمَوتَ مِنْ قَوْلِهِ اَللّٰهُمَ أَنْتَ عَبدِيْ وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ
Dan pastinya orang tersebut berkata “Apakah Engkau mengolok-ngolok aku padahal Engkau adalah Raja?” karena begitu gembiranya atas apa yang telah ia terima yaitu bisa memasuki surga. (Perkataan orang tersebut) semisal dengan cerita dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang orang yang menemukan hewan tunggangannya di padang pasir setelah sekian lama kehilangan dan mengira (hewan tunggangannya) telah mati. Yaitu perkataannya “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu”. Pemiliki hewan tunggangan tersebut keliru (dalam berseru) karena sangat amat gembira.
Dalam hadis di atas, Rasulullah tidak menyebutkan nama dan asal orang terakhir yang keluar dari api neraka tersebut. Akan tetapi, disebutkan dalam sebuah hadis dari Abdillah Ibnu Umar bahwa orang tersebut berasal dari suku Juhainah, demikian juga panggilalannya adalah Juhainah.
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda:
أخر من يدخل الجنة رجل من جهينة يقال له جهينة فيقول أهل الجنة عند جهينة الخبر اليقين
"Orang terakhir yang masuk surga adalah seseorang dari suku Juhainah yang dipanggil Juhainah. Lalu, penduduk surga berkata, “Juhainah memiliki berita yang dapat dipercaya (mengenai orang mukmin yang masuk neraka)”. (HR. Al-Khotib)
Tentu saja Juhainah adalah orang beriman. Hanya saja, dia banyak melakukan dosa-dosa, sehingga harus disiksa terlebih dahulu di neraka. Kalau tidak, maka tidak mungkin dia akan dikeluarkan dari neraka. Sebab, hanya orang-orang beriman yang memiliki harapan masuk surga betapapun lama dia disiksa di neraka. Selain itu, Juhainah adalah orang terakhir yang keluar dari neraka sekaligus orang terakhir yang masuk surga sehingga dia mengetahui siapa saja orang-orang mukmin yang pernah memasuki neraka. Itu sebabnya ahli surga mengatakan bahwa Juhainah memiliki informasi yang meyakinkan tentang siapa saja orang beriman yang pernah masuk neraka.
Imam Al-Khotib menambahkan satu riwayat yang menyebutkan bahwa nama asli dari Juhainah adalah Hunad :
فيقول أهل الجنة سلوه هل بقي من الخلائق أحد وقد قيل ان اسم هذا الرجل هناد
Maka penduduk surga berkata “Tanyakan kepada Juhainah, apakah masih tersisa satu orang saja daripada makhluk (di neraka)”. Dan sungguh dikatakan bahwa sesungguhnya nama orang ini (Juhainah) adalah Hunad.
Wallahu A'lam
(wid)