Islam Menolak Ajaran Reinkaranasi, Begini Penjelasannya
Sabtu, 13 Januari 2024 - 18:39 WIB
Beberapa agama mengajarkan bahwa roh manusia setelah mati akan menempati seorang anak yang baru dilahirkan atau akan menempati badan dari beberapa binatang.
"Apakah Islam menyetujui setiap konsep dari penjelmaan kembali (reincarnation) atau perpindahan?" tanya Prof Dr Wilson H. Guertin kepada Imam Muhammad Jawad Chirri sebagaimana dikutip dari buku yang diterjemahkan HM Ridho Umar Baridwan, SH berjudul "Dialog tentang Islam dan Kristen" (Alma'arif, 1981).
Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat. Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).
Menjawab pertanyaan ini, Imam Chirri menjelaskan kitab Suci Qur'an dengan jelas menolak konsep penjelmaan lagi (reinkarnasi) dan perpindahan.
Roh manusia, meninggalkan badan pada saat mati dan tidak akan dibiarkan hidup kembali ke dunia ini lewat bentuk lain.
Dari kitab suci Qur'an: "Ketika kematian telah datang kepada seseorang di antara mereka, dia berkata: Wahai Tuhanku! Kembalikanlah aku (hidup)! Supaya aku mengerjakan perbuatan baik yang telah aku tinggalkan itu. Jangan! Sesungguhnya perkataan itu hanya sekedar dapat diucapkan. Di hadapan mereka ada barzach, dinding yang membatasi sampai hari mereka dibangkitkan." QS 23 : 99-100.
Jadi, kitab suci Qur'an menyatakan bahwa roh manusia tidak akan hidup dua kali di dunia ini, dengan demikian roh itu tidak akan dibiarkan menempati badan hidup yang lain, baik manusia ataupun bukan manusia.
Kenyataan-kenyataan yang dapat ditinjau mendukung ajaran ini. Bila roh manusia menempati badan-badan manusia yang baru, maka tidak akan menambah kepadatan penduduk, sebab ruh seseorang dapat menempati hanya satu badan.
Kepadatan penduduk pada abad yang lalu sekitar satu billiun. Sekarang sekitar tiga billiun.
Bagaimana kita dapat bertambah dua billiun bila tidak ada roh-roh baru diciptakan. Sesungguhnya bila konsep reinkarnasi adalah benar, jumlah penduduk tidak akan lebih dari dua orang, sebab pada mulanya hanya ada dua roh manusia yaitu Adam dan Hawa.
"Apakah Islam menyetujui setiap konsep dari penjelmaan kembali (reincarnation) atau perpindahan?" tanya Prof Dr Wilson H. Guertin kepada Imam Muhammad Jawad Chirri sebagaimana dikutip dari buku yang diterjemahkan HM Ridho Umar Baridwan, SH berjudul "Dialog tentang Islam dan Kristen" (Alma'arif, 1981).
Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat. Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).
Menjawab pertanyaan ini, Imam Chirri menjelaskan kitab Suci Qur'an dengan jelas menolak konsep penjelmaan lagi (reinkarnasi) dan perpindahan.
Roh manusia, meninggalkan badan pada saat mati dan tidak akan dibiarkan hidup kembali ke dunia ini lewat bentuk lain.
Dari kitab suci Qur'an: "Ketika kematian telah datang kepada seseorang di antara mereka, dia berkata: Wahai Tuhanku! Kembalikanlah aku (hidup)! Supaya aku mengerjakan perbuatan baik yang telah aku tinggalkan itu. Jangan! Sesungguhnya perkataan itu hanya sekedar dapat diucapkan. Di hadapan mereka ada barzach, dinding yang membatasi sampai hari mereka dibangkitkan." QS 23 : 99-100.
Jadi, kitab suci Qur'an menyatakan bahwa roh manusia tidak akan hidup dua kali di dunia ini, dengan demikian roh itu tidak akan dibiarkan menempati badan hidup yang lain, baik manusia ataupun bukan manusia.
Kenyataan-kenyataan yang dapat ditinjau mendukung ajaran ini. Bila roh manusia menempati badan-badan manusia yang baru, maka tidak akan menambah kepadatan penduduk, sebab ruh seseorang dapat menempati hanya satu badan.
Kepadatan penduduk pada abad yang lalu sekitar satu billiun. Sekarang sekitar tiga billiun.
Bagaimana kita dapat bertambah dua billiun bila tidak ada roh-roh baru diciptakan. Sesungguhnya bila konsep reinkarnasi adalah benar, jumlah penduduk tidak akan lebih dari dua orang, sebab pada mulanya hanya ada dua roh manusia yaitu Adam dan Hawa.
(mhy)