Selamat Datang Syaban 1445 Hijriah, Momentum Terbaik Memasuki Bulan Suci Ramadan
Minggu, 11 Februari 2024 - 05:15 WIB
Hari ini, umat Islam memasuki bulan Syaban 1445 Hijriyah, atau bertepatan dengan tanggal 11 Februari 2024. Syaban merupakan pintu gerbang atau muqaddimah bulan suci Ramadan.
Merujuk kalender hijriah Kemenag bahwa 1 Syaban jatuh pada tanggal 11 Februari, maka akhir bulan Rajab atau 29 Rajab telah berakhir kemarin, 10 Februari 2024. Sementara malam Nisfu Syaban akan berlangsung pada pertengahan bulan Syaban yakni pada Sabtu 24 Februari 2024 malam hingga MInggu, 25 Februari 2025 dini hari.
Bagi umat Islam, Syaban menjadi momentum terbaik untuk berbenah dan berdoa sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Dalam satu Hadis disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku."
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Sya'ban merupakan bulan di mana amal saleh setiap hamba diangkat ke langit. Sayangnya, bulan ini sering dilalaikan manusia.
Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Syaban."
Baginda Nabi SAW bersabda:
"Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam keadaan berpuasa." (HR An-Nasa'i, Ahmad)
Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Syaban seperti awan yang membawa hujan. Dan bulan Ramadan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya'ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan. (Lathaiful-Ma'arif Ibnu Rajab Al Hanbali)
Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani mengatakan dalam risalahnya: "Barangsiapa membiasakan diri beribadah di bulan Syaban dengan bersungguh-sungguh, maka ia akan memperoleh kemenangan dalam bulan Ramadan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik". (Risalah Fi Syahr Sya'ban Madza Fih)
Artinya: "Belum pernah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya'ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya'ban sebulan penuh." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Selain berpuasa, umat muslim juga dapat mengisi bulan Syaban dengan memperbanyak selawat. Salah satu yang membuat Syaban menjadi istimewa adalah turunnya ayat perintah berselawat pada bulan Syaban.
"Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Surat Al-Ahzab Ayat 56)
Syaban juga punya keistimewaan sendiri karena di bulan ini terdapat satu malam yang dimuliakan Allah yaitu malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban). Malam Nisfu Syaban disebut dengan Lailatul Baro'ah yang artinya malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.
Wallahu A'lam
Merujuk kalender hijriah Kemenag bahwa 1 Syaban jatuh pada tanggal 11 Februari, maka akhir bulan Rajab atau 29 Rajab telah berakhir kemarin, 10 Februari 2024. Sementara malam Nisfu Syaban akan berlangsung pada pertengahan bulan Syaban yakni pada Sabtu 24 Februari 2024 malam hingga MInggu, 25 Februari 2025 dini hari.
Bagi umat Islam, Syaban menjadi momentum terbaik untuk berbenah dan berdoa sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Dalam satu Hadis disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku."
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Sya'ban merupakan bulan di mana amal saleh setiap hamba diangkat ke langit. Sayangnya, bulan ini sering dilalaikan manusia.
Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Syaban."
Baginda Nabi SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
"Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam keadaan berpuasa." (HR An-Nasa'i, Ahmad)
Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Syaban seperti awan yang membawa hujan. Dan bulan Ramadan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya'ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan. (Lathaiful-Ma'arif Ibnu Rajab Al Hanbali)
Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani mengatakan dalam risalahnya: "Barangsiapa membiasakan diri beribadah di bulan Syaban dengan bersungguh-sungguh, maka ia akan memperoleh kemenangan dalam bulan Ramadan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik". (Risalah Fi Syahr Sya'ban Madza Fih)
Amalan yang Dianjurkan
Terdapat satu amalan yang dapat dihidupkan umat muslim di bulan Syaban yaitu berpuasa. Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata tentang kebiasaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم di bulan Syaban.لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya: "Belum pernah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya'ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya'ban sebulan penuh." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Selain berpuasa, umat muslim juga dapat mengisi bulan Syaban dengan memperbanyak selawat. Salah satu yang membuat Syaban menjadi istimewa adalah turunnya ayat perintah berselawat pada bulan Syaban.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Surat Al-Ahzab Ayat 56)
Syaban juga punya keistimewaan sendiri karena di bulan ini terdapat satu malam yang dimuliakan Allah yaitu malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban). Malam Nisfu Syaban disebut dengan Lailatul Baro'ah yang artinya malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.
Wallahu A'lam
(wid)