Kaidah Pokok Syariat Politik Islam Menurut Syaikh As-Sa’di
Minggu, 11 Februari 2024 - 05:15 WIB
As-Sa’di mengatakan dalam ayat di atas Allâh memerintahkan untuk taat kepada-Nya dan Rasul-Nya dan Allâh melarang adanya perselisihan yang akan menyebabkan tercerai berainya hati serta memantik permusuhan yang mengakibatkan melemahnya kekuatan.
Dalam ayat di atas Allâh juga memerintahkan untuk memperbanyak dzikir dan bersabar, karena kedua hal tersebut sangat membantu dalam segala urusan .
Allâh juga memerintahkan untuk selalu ikhlas dan jujur, dan melarang kebalikannya, seperti riyâ, sum’ah, sombong, ujub, berkeinginan buruk serta berusaha menyesatkan manusia.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allâh dan musuhmu [ QS al-Anfâl/8 :60]
Dalam ayat di atas Allâh Azza wa Jalla memerintahkan untuk mempersiapkan kekuatan semampunya. Kekuatan di sini mencakup kekuatan ide, politik, produksi dan persenjataan serta semua yang bisa memperkuat diri dalam menghadapi musuh dan bisa membuat mereka gentar.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama! [ QS an-Nisâ/4 :71]
Maka lihatlah bagaimana ajaran-ajaran syariat ini menjadi sebab tunggal dan jalan yang paling efektif dalam menjalankan politi dalam dan luar negeri. Ketahuilah! Sesungguhnya kesempurnaan dan kebaikan ada pada segala tindakan yang mengikuti petunjuk syari’at. Sebaliknya, semua kekurangan yang sudah terjadi atau yang dikhawatirkan itu ditimbulkan oleh kelalaian dan sikap acuh terhadap syari’at.
Dalam ayat di atas Allâh juga memerintahkan untuk memperbanyak dzikir dan bersabar, karena kedua hal tersebut sangat membantu dalam segala urusan .
Allâh juga memerintahkan untuk selalu ikhlas dan jujur, dan melarang kebalikannya, seperti riyâ, sum’ah, sombong, ujub, berkeinginan buruk serta berusaha menyesatkan manusia.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allâh dan musuhmu [ QS al-Anfâl/8 :60]
Dalam ayat di atas Allâh Azza wa Jalla memerintahkan untuk mempersiapkan kekuatan semampunya. Kekuatan di sini mencakup kekuatan ide, politik, produksi dan persenjataan serta semua yang bisa memperkuat diri dalam menghadapi musuh dan bisa membuat mereka gentar.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama! [ QS an-Nisâ/4 :71]
Maka lihatlah bagaimana ajaran-ajaran syariat ini menjadi sebab tunggal dan jalan yang paling efektif dalam menjalankan politi dalam dan luar negeri. Ketahuilah! Sesungguhnya kesempurnaan dan kebaikan ada pada segala tindakan yang mengikuti petunjuk syari’at. Sebaliknya, semua kekurangan yang sudah terjadi atau yang dikhawatirkan itu ditimbulkan oleh kelalaian dan sikap acuh terhadap syari’at.
(mhy)
Lihat Juga :