Subhanallah! Malaikat Berselawat bagi Orang yang Makan Sahur
Selasa, 12 Maret 2024 - 03:00 WIB
Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi mengatakan di antara orang-orang yang berbahagia dengan selawat para Malaikat adalah orang yang makan sahur , dan di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah:
Hadis yang diriwayatkan dua Imam, yaitu Imam Ibnu Hibban dan Imam ath-Thabrani dari Ibnu ‘Umar ra ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.’”
"Imam Ibnu Hibban memberikan bab untuk hadis ini dengan judul: Ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Permohonan Ampun Para Malaikat Bagi Orang-Orang yang Makan Sahur," tulis Dr Fadhl Ilahi dalam buku "Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum" yang diterjemahkan Beni Sarbeni menjadi "Orang-Orang Yang Di Do’akan Malaikat".
Dalim selanjutnya adalah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Abu Sa’id al-Khudri ra, beliau berkata: “ Rasulullah SAW bersabda:
‘Makan sahur adalah makanan yang penuh dengan keberkahan, maka janganlah engkau meninggalkannya, walaupun salah seorang di antara kalian hanya meminum seteguk air, karena sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya berselawat kepada orang-orang yang makan sahur.’”
Menurut Dr Fadhl, dalam hadis ini ada sebuah pelajaran yang sangat jelas, yaitu bahwa Rasulullah SAW sangat gigih membuat umatnya gembira dengan selawat Allah جَلَّ وَعَلاَ kepada mereka dan permohonan ampun bagi mereka dari para Malaikat dengan sebab makan sahur.
Hal itu tampak dari sabda Rasulullah SAW: “Maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun salah seorang di antara kalian hanya meminum seteguk air.”
Maknanya: “Janganlah kalian meninggalkannya, sehingga walaupun tidak memungkinkan seorang dari kalian kecuali hanya meminum sedikit air (saja) dengan tujuan sahur, maka minumlah dengannya.”
Syaikh Ahmad ‘Abdurrahman al-Banna memberikan komentar bagi hadits ini dengan ungkapan: “Selawat Allah kepada mereka adalah kasih sayang-Nya kepada mereka, sedangkan selawat para Malaikat kepada mereka adalah permohonan ampun untuk mereka, maka siapa saja yang tidak sahur, ia terhalang dari rahmat Allah Azza wa Jalla dan dari permohonan ampun para Malaikat untuk mereka pada waktu tersebut.”
Ya Allah, janganlah engkau menjadikan kami orang-orang yang terhalang dari kasih sayang-Mu dan orang-orang yang terhalang dari permohonan ampun para Malaikat untuk kami. Kabulkanlah wahai Rabb Yang Mahamendengarkan do’a.
Hadis yang diriwayatkan dua Imam, yaitu Imam Ibnu Hibban dan Imam ath-Thabrani dari Ibnu ‘Umar ra ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.
‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.’”
"Imam Ibnu Hibban memberikan bab untuk hadis ini dengan judul: Ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Permohonan Ampun Para Malaikat Bagi Orang-Orang yang Makan Sahur," tulis Dr Fadhl Ilahi dalam buku "Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum" yang diterjemahkan Beni Sarbeni menjadi "Orang-Orang Yang Di Do’akan Malaikat".
Dalim selanjutnya adalah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Abu Sa’id al-Khudri ra, beliau berkata: “ Rasulullah SAW bersabda:
“اَلسَّحُوْرُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوْهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ, فَإِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.”
‘Makan sahur adalah makanan yang penuh dengan keberkahan, maka janganlah engkau meninggalkannya, walaupun salah seorang di antara kalian hanya meminum seteguk air, karena sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya berselawat kepada orang-orang yang makan sahur.’”
Menurut Dr Fadhl, dalam hadis ini ada sebuah pelajaran yang sangat jelas, yaitu bahwa Rasulullah SAW sangat gigih membuat umatnya gembira dengan selawat Allah جَلَّ وَعَلاَ kepada mereka dan permohonan ampun bagi mereka dari para Malaikat dengan sebab makan sahur.
Hal itu tampak dari sabda Rasulullah SAW: “Maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun salah seorang di antara kalian hanya meminum seteguk air.”
Maknanya: “Janganlah kalian meninggalkannya, sehingga walaupun tidak memungkinkan seorang dari kalian kecuali hanya meminum sedikit air (saja) dengan tujuan sahur, maka minumlah dengannya.”
Syaikh Ahmad ‘Abdurrahman al-Banna memberikan komentar bagi hadits ini dengan ungkapan: “Selawat Allah kepada mereka adalah kasih sayang-Nya kepada mereka, sedangkan selawat para Malaikat kepada mereka adalah permohonan ampun untuk mereka, maka siapa saja yang tidak sahur, ia terhalang dari rahmat Allah Azza wa Jalla dan dari permohonan ampun para Malaikat untuk mereka pada waktu tersebut.”
Ya Allah, janganlah engkau menjadikan kami orang-orang yang terhalang dari kasih sayang-Mu dan orang-orang yang terhalang dari permohonan ampun para Malaikat untuk kami. Kabulkanlah wahai Rabb Yang Mahamendengarkan do’a.
(mhy)