Tata Cara dan Niat Tawaf Ifadah, Simak dan Pahami!
Jum'at, 10 Mei 2024 - 11:05 WIB
Tata cara dan niat tawaf ifadah penting diketahui umat Muslim. Aktivitas tersebut menjadi salah satu bagian dari rukun haji dan umrah, sehingga wajib dikerjakan.
Pada pelaksanaannya, tawaf dilakukan dengan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Adapun jenisnya sendiri terbagi atas beberapa, termasuk salah satunya adalah tawaf ifadah.
Tawaf ifadah utamanya dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah, tepatnya setelah melempar jumrah aqabah dan tahallul atau mencukur rambut. Namun, pelaksanaannya sendiri tidak ada batasan waktu akhir, hanya saja disarankan sebelum berakhirnya hari raya tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Sedikit dijelaskan di atas, pelaksanaan tawaf ifadah adalah bagian dari rukun haji . Maka, jika tidak melaksanakan tawaf ifadah, ibadah lainnya yang sudah dilakukan akan dihitung gugur dan hajinya tidak sah.
Lalu, bagaimana tata cara dan niat tawaf ifadah ini? Berikut informasinya yang bisa disimak.
"Nawaitu At-Tawafu Lillahi Ta’ala Hajjat Al-Ifadah Sab’ata Asywat Lillahi Ta’ala."
Atau
"Allaahumma innii nawaitu thawaafa baitikal mu'azhzhami sab'ata asyawaathin fayassirhu lii wa taqabbalhu minnii bismillaahi Allahu Akbaru Allahu Akbaru wa lillaahil hamdu."
Sementara untuk doa, tidak ada ketentuan pasti yang disyaratkan. Namun, jemaah bisa membacanya sesuai buku tuntunan haji dan umrah.
Setelah sampai putaran ketujuh, maka selesai pula sudah rangkaian Tawaf ifadah. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan menuju Maqam Ibrahim dan melakukan salat dua rakaat.
Tak hanya itu, jemaah yang sudah selesai melaksanakan tawaf juga disunahkan meminum air zam-zam.
Demikianlah ulasan mengenai tata cara dan niat tawaf ifadah yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam
Pada pelaksanaannya, tawaf dilakukan dengan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Adapun jenisnya sendiri terbagi atas beberapa, termasuk salah satunya adalah tawaf ifadah.
Tawaf ifadah utamanya dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah, tepatnya setelah melempar jumrah aqabah dan tahallul atau mencukur rambut. Namun, pelaksanaannya sendiri tidak ada batasan waktu akhir, hanya saja disarankan sebelum berakhirnya hari raya tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Sedikit dijelaskan di atas, pelaksanaan tawaf ifadah adalah bagian dari rukun haji . Maka, jika tidak melaksanakan tawaf ifadah, ibadah lainnya yang sudah dilakukan akan dihitung gugur dan hajinya tidak sah.
Lalu, bagaimana tata cara dan niat tawaf ifadah ini? Berikut informasinya yang bisa disimak.
Tata Cara dan Niat Tawaf Ifadah
Membaca niat
Tawaf ifadah dimulai dari Hajar Aswad dan diikuti dengan membaca niat tawaf ifadah di dalam hati. Berikut bacaannya."Nawaitu At-Tawafu Lillahi Ta’ala Hajjat Al-Ifadah Sab’ata Asywat Lillahi Ta’ala."
Atau
"Allaahumma innii nawaitu thawaafa baitikal mu'azhzhami sab'ata asyawaathin fayassirhu lii wa taqabbalhu minnii bismillaahi Allahu Akbaru Allahu Akbaru wa lillaahil hamdu."
Mulai mengelilingi Kakbah
Setelah niat, jemaah bisa langsung dilanjutkan mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh putaran. Adapun posisinya putarannya ke kanan dan berarti posisi ka’bah di sisi kiri.Sementara untuk doa, tidak ada ketentuan pasti yang disyaratkan. Namun, jemaah bisa membacanya sesuai buku tuntunan haji dan umrah.
Mengusap hajar aswad
Ketika sampai di sudut hajar aswad, jamaah menghadap ke arah hajar aswad, menciumnya, menyentuh dengan tangan dan mencium tangan, atau menyentuh dengan tongkat jika memungkinkan. Kalau tidak memungkinkan, cukup memberi tanda dengan tangan sambil membaca; "Bismillahi Wallahu Akbar."Membaca doa
Ketika berada di antara Rukun Yamani dan sudut Hajar Aswad jamaah membaca:رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Setelah sampai putaran ketujuh, maka selesai pula sudah rangkaian Tawaf ifadah. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan menuju Maqam Ibrahim dan melakukan salat dua rakaat.
Tak hanya itu, jemaah yang sudah selesai melaksanakan tawaf juga disunahkan meminum air zam-zam.
Demikianlah ulasan mengenai tata cara dan niat tawaf ifadah yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam
(wid)