Sebuah Pelajaran Berharga dari Pengalaman Pertama
Rabu, 19 Agustus 2020 - 14:18 WIB
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan umatnya dari bahaya godaan perempuan sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil. Namun, apa yang dilakukan oleh sebagian umat beliau saat ini?
Di masjid saja, salah satu tempat yang mulia di kolong langit ini, tempat ketenteraman , keimanan, dan tempat menghadap dengan tulus kepada ar-Rahman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjauhkan lelaki dari perempuan. Hal ini dipahami dari sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
خَيْرُ صُفُوْفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوْفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
“Sebaik-baik shaf lelaki adalah yang paling depan dan sejelek-jeleknya adalah yang paling akhir. Sebaik-baik shaf perempuan adalah yang paling akhir dan sejelek-jeleknya adalah yang paling depan.” (HR. Muslim)
Shaf terdepan lelaki jauh dari jamaah perempuan. Sebaliknya, shaf terakhirnya dekat dengan jamaah perempuan. Sebab, setelah shaf terakhir jamaah lelaki adalah shaf pertamanya jamaah perempuan.
Dipahami dari hadis di atas, sekalipun dalam masjid, manakala kaum perempuan terpisah jauh dari lelaki, keadaan itu paling baik dan paling utama bagi kaum perempuan. (Baca juga : Amalan-amalan yang Bisa Jadi Pemberat Timbangan di Akhirat )
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendorong kaum perempuan untuasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendorong kaum perempuan untuk mengerjakan salat fardhu di rumah mereka. Dengan demikian, mereka tidak harus keluar ke masjid yang memungkinkan mereka bercampur dengan lelaki. Mereka melihat lelaki, lelaki melihat mereka.
Wallahu A'lam
Di masjid saja, salah satu tempat yang mulia di kolong langit ini, tempat ketenteraman , keimanan, dan tempat menghadap dengan tulus kepada ar-Rahman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjauhkan lelaki dari perempuan. Hal ini dipahami dari sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
خَيْرُ صُفُوْفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوْفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
“Sebaik-baik shaf lelaki adalah yang paling depan dan sejelek-jeleknya adalah yang paling akhir. Sebaik-baik shaf perempuan adalah yang paling akhir dan sejelek-jeleknya adalah yang paling depan.” (HR. Muslim)
Shaf terdepan lelaki jauh dari jamaah perempuan. Sebaliknya, shaf terakhirnya dekat dengan jamaah perempuan. Sebab, setelah shaf terakhir jamaah lelaki adalah shaf pertamanya jamaah perempuan.
Dipahami dari hadis di atas, sekalipun dalam masjid, manakala kaum perempuan terpisah jauh dari lelaki, keadaan itu paling baik dan paling utama bagi kaum perempuan. (Baca juga : Amalan-amalan yang Bisa Jadi Pemberat Timbangan di Akhirat )
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendorong kaum perempuan untuasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendorong kaum perempuan untuk mengerjakan salat fardhu di rumah mereka. Dengan demikian, mereka tidak harus keluar ke masjid yang memungkinkan mereka bercampur dengan lelaki. Mereka melihat lelaki, lelaki melihat mereka.
Wallahu A'lam
(wid)