Pahala Salat Jumat Setara dengan Ibadah Haji 4 Kali dalam Sebulan, Begini Penjelasannya!

Kamis, 30 Mei 2024 - 05:15 WIB
Dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Usfuriyah disebutkan pahala salat Jumat itu sangat dahsyat, bahkan salat Jumat disandingkan seperti Ibadah Haji 4 (empat) kali dalam sebulan. Foto ilustrasi/ist
Salat Jumat wajib bagi seorang muslim laki-laki, bahkan pahala salat Jumat ini setara denhan pahala ibadah haji 4 kali dalam sebulan. Kok bisa? Bagaimana penjelasannya?

Dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Usfuriyah disebutkan pahala salat Jumat itu sangat dahsyat, bahkan salat Jumat disandingkan seperti Ibadah Haji 4 (empat) kali dalam sebulan.

Syekh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah seseorang yang berbincang-bincang dengan ahli kubur. Al-Imam az-Zandusiti berkata: "Saya telah mendengar kalau Imam Abu Muhammad bin Abdillah bin Fadhl menyampaikan cerita pada saat beliau mengajar. Beliau bercerita dengan bahasa Persia. Cerita itu berbunyi bahwa diriwayatkan dari Al-Auza'i bahwa ia berkata, suatu hari Maisaroh bin Khunais melewati kuburan-kuburan.

Ia berkata, "Semoga keselamatan tercurahkan atas kalian semua wahai Ahli kubur! Kalian telah mendahului kami dan kami akan menyusul kalian. Semoga Allah merahmati, mengampuni, dan memberkahi kami dan kalian semua pada saat menghadap-Nya, yaitu pada saat kami telah mengalami apa yang telah kalian alami."

Kemudian Allah mengembalikan ruh ke jasad salah satu penghuni kuburan tersebut. Si penghuni kuburan itu menjawab salam Maisaroh dengan perkataan yang fasih: "Beruntung sekali kalian wahai penduduk dunia! Kalian bisa melakukan Haji setiap bulan sebanyak 4 (empat) kali."



"Kemana kami melakukan Haji sebanyak 4 kali di setiap bulan? Semoga Allah merahmatimu," tanya Maisaroh.

Si penghuni kubur itu menjawab: "Berangkat salat Jumat. Apakah kalian tidak tahu kalau salat Jumat adalah seperti ibadah haji yang mabrur dan diterima?"

Maisaroh melanjutkan: "Beritahu kami amalan yang bisa kami senantiasa lakukan!"

" Beristighfarlah! Wahai penduduk dunia! Istighfar adalah sesuatu yang paling bermanfaat di Akhirat," jawab si penghuni kubur.

Kemudian Maisaroh bertanya: "Apa yang membuat anda tidak menjawab salam kami tadi?"

Si penghuni kubur menjawab: "Salam merupakan kebaikan. Sedangkan kebaikan-kebaikan telah diangkat dari kami. Oleh karena itu kebaikan kami tidak akan bertambah dan keburukan kami pun juga tidak akan berkurang."

Si penghuni kuburan melanjutkan: "Kami telah meridhoimu dengan ucapanmu semoga Allah merahmati si fulan yang telah mati; untuk kami. Wahai penduduk dunia!"

Hajinya Orang-orang Fakir

Dalam satu Hadis disebutkan tentang keutamaan Jumat. Berikut bunyi hadisnya dikutip dari NU Online:

الجمعة حج الفقراء


"Jumat adalah hajinya orang-orang fakir." (Hadis riwayat Al-Qadla'i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas)

Meski hadis ini tergolong lemah sanadnya, tetapi bisa diamalkan karena berkaitan dengan fadhail a'mal (keutamaan amaliyah) dan bukan dalam konteks penetapan hukum.

Syekh Ihsan bin Dakhlan menjelaskan, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju salat Jumat, seperti berangkat menuju tempat Haji dalam hal mendapatkan pahala, meskipun berbeda tingkat pahalanya. Dalam hadits ini memberi dorongan untuk melakukan Jumat. (Syekh Ihsan bin Dakhlan, Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-'Ibad)

Keutamaan pahala Jumat disandingkan dengan haji bukan berarti menyimpulkan ibadah haji bisa digantikan dengan Jumat. Bagi orang yang mampu, tetap berkewajiban melaksanakan haji.

Semoga Allah melimpahkan ampunan dan karunia-Nya kepada kita berkat memuliakan Jumat dan menghidupkan ibadah di dalamnya.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More