Tata Cara Wukuf di Arafah yang Wajib Dipahami Jemaah Haji

Selasa, 11 Juni 2024 - 07:30 WIB
Tata cara Wukuf di Arafah ini penting diketahui para jemaah haji, karena Wukuf di Arafah termasuk rukun haji yang wajib dilaksanakan. Foto istimewa
Tata cara Wukuf di Arafah ini penting diketahui para jemaah haji, karena Wukuf di Arafah termasuk rukun haji yang wajib dilaksanakan. Jika wukuf tak dilaksanakan, maka ibadah haji yang dilakukan akan dianggap tidak sah.

Wukuf sendiri merupakan kegiatan berdiam diri di Padang Arafah. Kegiatan ini harus dilakukan meski hanya sejenak dan boleh dilakukan dalam keadaan apa pun, baik dalam keadaan bangun atau tidur, duduk atau berdiri, serta diam atau bergerak.

Dijelaskan dalam buku 'Tuntunan Lengkap Rukun Islam Doa' karya Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, waktu wukuf di Arafah adalah sejak tergelincirnya matahari pada 9 Dzulhijjah sampai terbitnya fajar pada 10 Dzulhijjah.

Jika seseorang memulai wukuf di siang hari, ia wajib menyempurnakan wukufnya sampai matahari terbenam. Namun, jika wukuf dilakukan di malam hari, tidak ada ketentuan untuk memperpanjang wukufnya.

Lantas, bagaimana tata cara wukuf di Arafah ini?

Dalam melaksanakan Wukuf di Arafah, tidak memiliki niat khusus, sebab niatnya sudah termasuk dalam niat ihram haji. Meski demikian, terdapat tata cara wukuf yang wajib diikuti jemaah haji.

Dikutip dari buku 'Pintar Agama Islam' karya Abu Aunillah Al-Baijury, berikut tata cara Wukuf di Arafah ini :

1. Jemaah haji berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah saat matahari tergelincir atau pukul 12.00 siang.

2. Saat tiba di Padang Arafah, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

Allahumma ilaika tawajjahtu wa bika’tashamtu wa ‘alaika tawakkaltu. Allahummaj’alnii mimman tubaahii bihil yauma malaa-ikataka innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Ya Allah, hanya kepada Engkau-lah aku menghadap, dengan Engkau-lah aku berpegang teguh, dan kepada Engkau-lah aku menyerah diri. Ya Allah, jadikanlah aku di antara orang yang hari ini Engkau banggakan di hadapan malaikat-Mu. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

3. Salat Zuhur dan Ashar dengan cara dijamak takdim.

Jika salat dilakukan berjamaah, imam disunnahkan memberikan khutbah wukuf, seru-seruan, dan doa-doa yang dibaca ketika wukuf.

4. Wukuf bisa dilakukan sendiri atau secara berjamaah.

5. Melakukan amalan seperti memperbanyak zikir, berdoa, dan tadarus dalam rangka mendekatkan diri sekaligus meminta ampunan kepada Allah SWT.

Selain tata cara Wukuf di atas, ada juga sunnah dan adab ketika melaksanakan Wukuf tersebut. Dirangkum dari buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu tulisan Wahbah az-Zuhaili, berikut sunnah dan adab wukuf di Arafah:

Selain melaksanakan wukuf sesuai dengan tata caranya, terdapat sunnah dan adab yang dianjurkan bagi jemaah haji. Dirangkum dari buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu tulisan Wahbah az-Zuhaili, berikut sunnah dan adab wukuf di Arafah:

1. Mandi di Namirah

2.Tidak masuk ke kawasan Arafah sebelum matahari condong dan menunaikan salat Zuhur dan Ashar.

Imam menyampaikan dua khutbah dan menjamak kedua salat tersebut.

3.Wukuf lebih afdhal dikerjakan di sekitar batu besar yang berada di bawah gunung ar-Rahmah.

4. Dianjurkan untuk tetap berada di tempat wukuf sampai matahari terbenam.

5. Daripada berjalan kaki, wukuf lebih afdhal ditunaikan sambil berkendaraan, sebab dengan begitu jemaah lebih mudah berdoa.

6. Menghadap kiblat, suci, dan menutup aurat.

7. Wukuf lebih afdhal dilakukan langsung di bawah terik matahari, kecuali jika ada uzur tertentu.

8. Tidak berpuasa.

9. Mengonsentrasikan pikiran untuk berdoa.

10. Menjauhi pertengkaran, caci maki, dan perkataan keji.

11. Memperbanyak perbuatan baik di hari Arafah dan pada hari-hari Dzulhijjah lainnya.

12. Memperbanyak doa, tahlil, istighfar, dan bacaan Al-Quran sambil bersikap khusyuk dan menampakkan kondisi lemah.

13. Mengulang-ulang doa sebanyak tiga kali, membaca tasbih, tahmid, dan takbir.

Demikian, tata cara dan sunnah serta adab Wukuf di Arafah ini. Semoga bermanfaat

(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menegakkan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

(HR. Bukhari No. 36)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More