Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Indonesia ketika Wukuf di Arafah?

Sabtu, 15 Juni 2024 - 11:00 WIB
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Indonesia ketika Wukuf di Arafah?/Doc. Sindo Photo
Apa saja yang dilakukan jemaah haji Indonesia saat wukuf di Arafah ? Setelah menempati tenda di Arafah, jemaah haji Indonesia akan melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 15 Juni 2024 hari ini.

Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi Mahbub Maafi Ramadhan menyebutkan bahwa kegiatan jemaah haji saat di Arafah mengikuti kegiatan Rasulullah Saw ketika berhaji. Saat Rasulullah SAW melakukan wukuf haji wada’, Rasul menyampaikan khotbah ketika waktu zawal tiba. Setelahnya, Rasul menjamak salat zuhur dan Ashar.



Karena itu, dengan meniru kegiatan wukuf nabi, jemaah haji akan mendengarkan khutbah wukuf di Arafah. Setelah itu, jemaah haji akan melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim, yaitu melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar pada waktu Dzuhur. ”Setelah mendengarkan khutbah wukuf, jemaah melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar dengan cara jamak taqdim,” terang Kiai Mahbub.

Menurut ketua Lajnah Bahtsul Masail PBNU ini, melaksanakan jamak saat berada di Arafah merupakan sebuah kesunnahan. Karena hal tersebut dilakukan oleh Rasulullah SAW saat haji wada’. Bahkan Rasul tidak hanya melakukan salat Jamak Qashar saat zuhur Ashar saja, melainkan juga saat salat Maghrib dan Isya’ pada saat di Muzdalifah. “Bahkan saat di Muzdalifah, Rasul juga menjamak salat Maghrib dan Isya’,” lanjut Kiai Mahbub.

Peristiwa Nabi menjamak salat saat di Arafah dan Muzdalifah ini terekam dalam hadis riwayat Imam Muslim Ra: ''Dari Jabir R.A ketika menjelaskan cara berhaji Nabi SAW: Rasul Adzan, kemudian iqamah, lalu melakukan salat Dzuhur. Setelah itu iqamah lagi, lalu melakukan salat Ashar. …ketika sampai di Muzdalifah Rasul Saw menunaikan salat Maghrib dan Isya dalam satu adzan dan satu iqamah. Dan tidak membaca tasbih di tengah-tengahnya.” (H.R Muslim)



Ketika waktu sudah mendekati malam, para jemaah akan didorong menuju Muzdalifah untuk melakukan mabit. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan jemaah haji pada saat di wukuf di Arafah. Menurut Kiai Mahbub, jemaah bisa memperbanyak bacaan dzikir, berdoa, bertalbiyah, dan membaca Al-Quran. Banyak amalan yang bisa dilakukan, yang penting saat wukuf kita selalu bermunajat kepada Allah dan hanya fokus kepadanya,” tuturnya.

Menurut Kiai Mahbub, Arafah adalah waktu kita berduaan dengan Allah, sekaligus waktu yang tepat untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan. Terkait doa, ia menyebut tidak ada khusus yang dibaca saat Arafah. Jemaah haji bisa dan boleh membaca doa apapun, bahkan boleh memanjatkan doa dengan bahasa Indonesia. “Baca doa apa pun, bisa dengan Indonesia. Misalnya doa mohon ampun atas dosa, mohon dikabulkan keinginan dan hajatnya, apapun, yang penting doanya baik-baik,” tuturnya.

Meskipun demikian, menurut Kiai Mahbub, ada beberapa doa dan zikir yang sudah diamalkan para ulama kita. Para jemaah bisa merujuknya melalui buku-buku doa manasik yang telah diterbitkan oleh Kemenag atau lembaga otoritatif lainnya.
(aww)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَوَهَبۡنَا لَهٗۤ اِسۡحٰقَ وَيَعۡقُوۡبَ‌ؕ كُلًّا هَدَيۡنَا ‌ۚ وَنُوۡحًا هَدَيۡنَا مِنۡ قَبۡلُ‌ وَمِنۡ ذُرِّيَّتِهٖ دَاوٗدَ وَسُلَيۡمٰنَ وَاَيُّوۡبَ وَيُوۡسُفَ وَمُوۡسٰى وَ هٰرُوۡنَ‌ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَۙ (٨٤) وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيٰى وَعِيۡسٰى وَاِلۡيَاسَ‌ؕ كُلٌّ مِّنَ الصّٰلِحِيۡنَۙ (٨٥) وَاِسۡمٰعِيۡلَ وَالۡيَسَعَ وَيُوۡنُسَ وَلُوۡطًا‌ ؕ وَكُلًّا فَضَّلۡنَا عَلَى الۡعٰلَمِيۡنَۙ (٨٦) وَمِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ وَاِخۡوَانِهِمۡ‌ۚ وَاجۡتَبَيۡنٰهُمۡ وَهَدَيۡنٰهُمۡ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ (٨٧) ذٰ لِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهۡدِىۡ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ‌ؕ وَلَوۡ اَشۡرَكُوۡا لَحَبِطَ عَنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ (٨٨)
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih, dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya), (dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.

(QS. Al-An'am Ayat 84-88)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More