Kisah Shalahuddin al-Ayyubi: Kekalahan Armada Sicilia di Kota Iskandariyah

Jum'at, 21 Juni 2024 - 16:40 WIB
Legiun Eropa yang mendengar tentang semakin mendekatnya Shalahuddin bersama pasukan menjadi ketakutan. Foto/Ilustrasi: Ist
Kisah Kekalahan Armada Sicilia di Kota Iskandariyah (Alexandria), Mesir , diceritakan Ibnu al-Atsir dalam bukunya berjudul "Al-Mukhtar Min al-Kamil fi al-Tarikh; Qishshah Shalahuddin al-Ayyubi" yang diterjemahkan Abu Haytsam menjadi "Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Pembebas Tanah Para Nabi"

Dikisahkan, pada tahun 570 Hijriyah, penduduk kota Iskandariyah memperoleh kemenangan dari armada tempur Eropa yang mendarat di Mesir. Peristiwa ini terjadi disebabkan warga Mesir menulis surat permintaan bantuan kepada penguasa Eropa di pantai Syam dan penguasa Sicilia, untuk datang ke negeri Mesir agar melawan dan mengusir Shalahuddin Al Ayyubi .

Penguasa Sicilia lalu mempersiapkan satu armada tempur besar yang terdiri dari dua ratus kapal perang yang mengangkut pasukan infanteri, tiga puluh enam kapal perusak yang mengangkut pasukan berkuda, enam kapal kargo besar yang membawa peralatan perang, dan empat puluh kapal kecil yang mengangkut logistik serta ransum pasukan.



Pasukan Eropa dalam armada tersebut berjumlah 50.000 pasukan infanteri, dan 1.500 pasukan berkuda. Dari 1.500 pasukan berkuda itu, terdapat lima ratus pasukan berbaju besi.

Seluruh pasukan Eropa tersebut dikomandoi oleh seorang panglima, yang tidak lain merupakan sepupu penguasa Sicilia. Ia menggerakkan pasukannya menuju Iskandariyah dari negeri Mesir.

Pasukan Eropa mencapai Iskandariyah pada 26 Dzulhijjah tahun 569 H ketika penduduknya lengah dan tenang. Kedatangan mereka lalu disambut penduduk Iskandariyah dengan senjata dan segala perlengkapan untuk mencegah pasukan agresor turun dari kapal, dan mengusir musuh menjauhi kota. Tetapi, Gubernur Iskandariyah melarang warganya untuk melakukan hal itu, dan memerintahkan agar seluruh warga tetap berada di dalam tembok benteng kota.

Pasukan Eropa pun turun ke daratan yang menghubungkan lautan dengan tembok benteng. Mereka menuju kota dan menyerangnya dengan kendaraan perang dan meriam batu. Mereka bertempur dengan sengit.

Menghadapi hal itu penduduk Iskandariyah tetap bertahan dengan sabar, walaupun jumlah pasukan mereka hanya sedikit.

Mereka tetap dapat memperlihatkan keberanian dan kehebatan mengolah senjata yang tidak ada dalam diri bangsa Eropa. Kurir pun diutus untuk memberitahukan situasi Iskandariyah kepada Shalahuddin Al Ayyubi.



Warga Iskandariyah meminta bantuan Shalahuddin untuk mengusir musuh. Pertempuran hari pertama tersebut berlangsung dari pagi

hingga petang. Kemudian tentara Eropa memulai lagi pertempuran pada hari berikutnya. Mereka berjuang keras dan mati-matian, hingga sampailah kendaraan perang mereka ke dekat tembok benteng.

Pada hari itu sampai juga beberapa pasukan Islam yang berasal dari unit-unit kesatuan yang berada di dekat Iskandariyah. Dengan kedatangan pasukan pasukan kecil ini, jiwa dan hati penduduk Iskandariyah menjadi bertambah teguh dan semakin kuat melakukan perlawanan.

Pada hari ketiga kaum Muslimin membuka pintu gerbang kota. Mereka segera berhamburan keluar menyongsong musuh dari segenap penjuru.

Mereka menyerang musuh dan berteriak penuh semangat dari segala arah hingga membuat pasukan Eropa gentar. Pertempuran pun berkecamuk dengan hebat. Kaum Muslimin akhirnya mencapai kendaraan perang pasukan Eropa, dan membakarnya. Hingga petang mereka bertempur dengan gigih dan sabar, hingga Allah pada akhirnya memberikan kemenangan untuk mereka. Allah telah menunjukkan kekuasaan-Nya.

Penduduk pun masuk kembali ke kota. Mereka bergembira dan berbahagia atas kemenangan dan kekuatan mereka, serta atas kekalahan, kelemahan, dan banyaknya korban yang tewas dan luka-luka dari pasukan Eropa.



Shalahuddin sendiri ketika berita tentang kedatangan tentara Eropa sampai kepadanya, segera bergerak dengan pasukannya. Ia juga mengutus ajudannya untuk maju terlebih dahulu dengan diiringi tiga orang pengawal untuk mempermudah perjalanan pasukan menuju Iskandariyah, dan memberitahukan kedatangannya.

Ia juga menggerakkan satu unit pasukan menuju Dimyath untuk berjaga-jaga sebagai tindakan antisipasi. Ajudan tersebut kemudian sampai ke Iskandariyah pada hari itu juga pada waktu
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang tidak disebut mukmin saat berzina, seorang tidak disebut mukmin saat mencuri, seorang tidak disebut mukmin saat minum khamer (mabuk), dan pintu taubat akan selalu dibuka setelahnya.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 4069)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More