Takut Tak Bisa Salat Arbain di Masjid Nabawi? Jemaah Lakukan Ini
Jum'at, 28 Juni 2024 - 09:44 WIB
Jemaah haji Indonesia tidak asing dengan istilah salat arbain saat menjalani ibadah haji. Menurut Tuntunan Manasik Haji dan Umrah terbitan Kementerian Agama (Kemenag) sholat arbain adalah sholat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi, Madinah.
Arbain sendiri dalam bahasa Arab artinya angka 40. Sedangkan jika mengacu kepada istilah, berarti sholat arbain merupakan sholat yang dilaksanakan sebanyak 40 waktu atau kurang lebih 8 hari di Masjid Nabawi secara berturut-turut dan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam.
Terkait ini, konsultan ibadah Daker Madinah KH. Achmad Shampton menjelaskan bahwa jemaah tidak perlu berkecil hati bila tidak memperoleh kesempatan melaksanakan Arbain. “Arbain itu bagian kecil dari sunnah yang dapat dilakukan jemaah haji ketika berada di Kota Madinah,” jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan referensi Kitab Turats bahwa Arbain dapat digantikan dengan melakukan ibadah salat qodho, jadi kita niatkan mengqodho salat-salat kita terdahulu yang mungkin kita lupa atau kita tinggalkan. Jadi jemaah dapat manfaatkan keistimewaan selama berada di Madinah.
Lebih lanjut Ia menerangkan bahwa ketentuan Arbain seperti dijelaskan dalam kitab Hajjan Mabruroh Wa Saian Maskuroh dari Al Habib Muhammad Bin Abdullah Al Hadad bahwa mengamalkan salat arbain tidak harus di dalam bangunan sama dengan sholat di halaman atau teras masjid.
Arbain dapat dilakukan sendiri atau berjamaah di Hotel, Sebab, pada dasarnya, semua masjid yang berdiri di atas Tanah Haram memiliki keutamaan yang sama dengan Masjidil Haram. Ini menjadi solusi alternatif para jemaah haji lemah, lansia, risti (risiko tinggi) dan sakit daripada memaksakan diri dan mengabaikan faktor kesehatan, tandasnya.
Arbain sendiri dalam bahasa Arab artinya angka 40. Sedangkan jika mengacu kepada istilah, berarti sholat arbain merupakan sholat yang dilaksanakan sebanyak 40 waktu atau kurang lebih 8 hari di Masjid Nabawi secara berturut-turut dan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam.
Terkait ini, konsultan ibadah Daker Madinah KH. Achmad Shampton menjelaskan bahwa jemaah tidak perlu berkecil hati bila tidak memperoleh kesempatan melaksanakan Arbain. “Arbain itu bagian kecil dari sunnah yang dapat dilakukan jemaah haji ketika berada di Kota Madinah,” jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan referensi Kitab Turats bahwa Arbain dapat digantikan dengan melakukan ibadah salat qodho, jadi kita niatkan mengqodho salat-salat kita terdahulu yang mungkin kita lupa atau kita tinggalkan. Jadi jemaah dapat manfaatkan keistimewaan selama berada di Madinah.
Lebih lanjut Ia menerangkan bahwa ketentuan Arbain seperti dijelaskan dalam kitab Hajjan Mabruroh Wa Saian Maskuroh dari Al Habib Muhammad Bin Abdullah Al Hadad bahwa mengamalkan salat arbain tidak harus di dalam bangunan sama dengan sholat di halaman atau teras masjid.
Arbain dapat dilakukan sendiri atau berjamaah di Hotel, Sebab, pada dasarnya, semua masjid yang berdiri di atas Tanah Haram memiliki keutamaan yang sama dengan Masjidil Haram. Ini menjadi solusi alternatif para jemaah haji lemah, lansia, risti (risiko tinggi) dan sakit daripada memaksakan diri dan mengabaikan faktor kesehatan, tandasnya.
(aww)