Orang Saleh Tak Pantas Takut Pada Penampakan Jin

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 12:06 WIB
Sebagai seorang mukmin kita wajib percaya adanya makhluk bernama jin. Kita juga wajib percaya bahwa dunia mereka memiliki persinggungan dengan dunia manusia. Foto ilustrasi/ist
Beberapa dalil menjelaskan bahwa jin bisa dilihat dengan mata kepala. Yaitu jika jin menampakkan diri kepada manusia. Jin menyamakan dimensinya dengan dimensi manusia sehingga mata bisa melihat pantulan cahaya dari tubuh (objek) jin. Ada beberapa dalil dari hadis yang menyatakan bahwa para shahabat bisa menyaksikan penampakan jin.

Dari Abu Sa’id Al Khudri Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam (SAW) melaksanakan salat subuh dan Abu Sa’id bermakmum di belakang Beliau. Tiba-tiba bacaan Beliau keliru. Sesudah selesai melaksanakan salat Beliau berkata : “Kalau engkau bisa melihat aku dengan Iblis, maka dia (Iblis) menarik-narik lenganku. Aku terus menerus mencekiknya sampai aku dapat menjadikan permainan di antara jari-jariku ini (ketika Beliau mengatakan ini Nabi mengisyaratkan dengan ibu jari dan jari telunjuknya). Kalaulah aku tidak ingat doa saudaraku Sulaiman (Nabi Sulaiman 'Alaihi Salam) niscaya Iblis itu akan tetap terikat di salah satu pagar masjid untuk dijadikan mainan anak-anak kota Madinah.…” (H.R. Ahmad).

Jika Nabi Shallallahu alaihi wa sallammau, iblis tersebut kan diikat di tiang masjid dan bisa dijadikan mainan anak-anak. Artinya bisa dilihat bahkan disentuh. Dalam hadis tersebut pun, Rasulullah bisa menyentuh dan mencekik Iblis. (Baca juga : Perlu Pendidikan Agar Tak Timbul Mudharat )

Utsman bin al-Ash pernah datang ke pada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallamsambil berkata: “Ya Rasulullah,sesungguhnya syaithan telah menghalang-halangi antara saya dengan salat dan membaca (al-Qur’an) saya, dengan cara menjelma dalam wujud Ali”. Mendengar hal itu Rasulullah SAW bersabda: “Syetan yang mengganggu kamu itu bernama Khinzib. Apabila kamu merasakan datangnya, maka berlindunglah kepada Allah dari godaannya dan meludahlah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali”. Utsman berkata: “Lalu aku melaksanakan petunjuk Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tadi, sehingga Allah mengusir syaithan itu dari saya” (H.R. Muslim).

Ada juga kisah berdasar fakta-fakta bahwa banyak orang telah melihat penampakan hantu baik dengan mata telanjang maupun melalui kamera bisa menjadi pendukung keberadaan jin dan kemampuan mereka menampakkan diri. Tidak semua kisah penampakan jin benar, sebagian hanyalah kisah fiktif untuk membuat sensasi.

Namun, sebagai seorang mukmin kita wajib percaya adanya makhluk bernama jin. Kita juga wajib percaya bahwa dunia mereka memiliki persinggungan dengan dunia manusia. Mereka juga memiliki kemampuan menampakkan diri. Semua itu didasarkan pada hadis-hadis yang shahih.

Mengimani adanya jin merupakan bagian dari keimanan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Al-Qur'an telah menegaskan bahwa Allah telah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

”Dan tidaklah aku ciptkan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Adz Dzariyat: 56)

Lantas, jika ada pertanyaan mengenai adakah jin bisa menampakkan diri? Bukankah Allah Ta'ala berfirman :

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ كَمَآ أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَٰتِهِمَآ ۗ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوْلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syetan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. Al-A’raf : 27).

Dengan begitu, maka tidak pantaslah bagi seorang yang mukmin dan saleh takut terhadap jin dan penampakan syetan. Karena Allah telah melebihkan manusia daripada jin. Berikut beberapa kisah shahih dari reaksi Nabi Muhammad SAW, sahabat dan orang sahlih saat melihat penampakan jin. (Baca juga : Beriringan, Hukum Negara dan Agama )

NABI IBRAHIM

Dari Ibnu Abbas, beliau bercerita "Ketika Ibrahim berhaji, tiba-tiba Iblis menampakkan diri di hadapan beliau di jumrah Aqobah. Lalu Ibrahim MELEMPAR Iblis itu dengan 7 batu, hingga iblis masuk ke tanah. kejadian itu berulang 3 kali. Ibnu Abbas berkata : “Itulah Ajaran agama ayah kalian, yakni melempar Jumroh" (HR. Ibnu Khuzaimah & hakim)

.

NABI MUHAMMAD SAW

Di suatu malam Rasulullah salat, lalu Jin Ifrit menampakkan diri, lalu beliau berdoa "Aku berlindung kepada Allah", setelah itu beliau mencekiknya (HR Bukhari & Muslim)

.

UMAR BIN KHATTAB
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: Ajarkanlah aku suatu do'a yang bisa aku panjatkan saat shalat!. Maka Beliau pun berkata: Bacalah! ALLAHUMMA INNII ZHALAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRAN WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA FAGHFIRLII MAGHFIRATAN MIN 'INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)

(HR. Bukhari No. 790)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More