Sebelum Yerusalem, Pasukan Salib Taklukkan Wilayah-Wilayah Muslim

Senin, 29 Juli 2024 - 05:42 WIB
Satu per satu wilayah Islam ditaklukkan Pasukan Salib menjelang Yerusalem dikuasai Kristen. Ilustrasi: Ist
Pasukan Salib sukses menaklukkan Nicaea pada tahun 1097. Ibu kota kekhalifahan Turki Seljuk Rum pun berpindah ke Konya. Selanjutnya pada tahun yang sama, pasukan Salib bergerak ke arah timur menuju Dorilaeum.

Jati Pamungkas, S.Hum, M.A. dalam bukunya berjudul "Perang Salib Timur dan Barat, Misi Merebut Yerusalem dan Mengalahkan Pasukan Islam di Eropa" memaparkan berbeda dengan Pertempuran Nicaea, Pertempuran Dorilaeum hanya berlangsung sehari.

Qilij Arslan, pemimpin pasukan muslim Turki Seljuk Rum, kembali kalah dan kehilangan wilayahnya lagi. Pasukan Salib bukan lagi tandingan dari Turki Seljuk Rum.

"Tanpa bantuan Turki Seljuk di Isfahan, Qilij Arslan bukan tandingan pasukan Salib yang dipimpin oleh pemimpin terkenal di Eropa Barat seperti Bohemond dan Godfrey," ujar Jati Pamungkas.



Pada waktu itu Kerajaan Turki Seljuk berpusat di Isfahan, Persia . Sedangkan kekhalifahan Abbasiyah di bawah kontrol dari Turki Seljuk terhitung dari 945 hingga 1118. Kekhalifahan Abbasiyah hanya merupakan simbol keagamaan saja dengan diperbolehkannya memakai gelar khalifah .

Jim Bradbury dalam bukunya berjudul "The Routledge Companion to Medieval Warfare" (New York: Routledge, 2004) mencatat setelah Dorilaeum ditaklukkan, Pasukan Salib tidak menuju ke Konya namun tetap pada misi utama menuju Yerusalem, dan perjalanan ke Yerusalem lebih mudah dicapai jika melewati jalur selatan Anatolia menyusuri Laut Mediterania hingga sampai di daerah Armenia.

Armenia merupakan daerah basis Kristen di Timur Tengah . Penduduk Kristen Armenia mayoritas menganut Kristen Ortodoks. Armenia dijadikan tempat untuk mengumpulkan kekuatan dan strategi sebelum menaklukkan kota-kota di Timur Tengah yang telah dikuasai Turki Seljuk dan Kekhalifahan Fatimiyah.

Di daerah Armenia tersebut, pasukan Salib melanjutkan perjalanannya ke arah selatan. Melalui daerah pesisir Mediterania , pasukan Salib sampai di Antiokhia dan terjadilah pertempuran yang lebih dahsyat antara pasukan Islam dan Kristen.



Pertempuran terjadi dari 21 Oktober 1097 hingga 2 Juni 1098. Pertempuran yang memakan waktu tujuh bulan lebih itu akhirnya dimenangkan oleh pasukan Salib. Pertempuran Antiokhia merupakan ujian terberat pasukan Salib sebelum menuju Yerusalem.

Dapat melewati Antiokhia mempunyai arti penting bagi pasukan Salib, yaitu jalan menuju Yerusalem lebih terbuka lebar karena Antiokhia pada waktu itu merupakan kota penting bagi Turki Seljuk.

Selain sebagai kota perdagangan, Antiokhia juga sebagai basis militer Turki Seljuk. Antiokhia juga berdekatan dengan kota-kota di bawah kekuasaan Turki Seljuk yaitu Aleppo, Mosul, dan Damaskus.

Kedekatan Antiokhia dengan kota-kota tersebut menjadikan pasukan Islam di bawah Turki Seljuk dapat mengirimkan bantuan berupa logistik dan prajurit. Tidak mengherankan pertempuran terjadi selama tujuh bulan lebih. Kemenangan pasukan Salib tersebut menjadi akhir pemerintahan Turki Seljuk di Antiokhia.

Akhirnya didirikanlah pemerintahan Kristen setingkat kerajaan di Antiokhia dan daerah sekitarnya yang dipimpin oleh Bohemond dari Sisilia.



Pendirian pemerintahan di Antiokhia menjadikan pasukan Salib memenangkan pertempuran dengan telak karena berhasil menciptakan pemerintahan yang berdiri sendiri tanpa diberikan ke Bizantium.

Sebelum mendirikan Antiokhia, pasukan Salib juga mendirikan pemerintahan Kristen di Edessa, letaknya di utara Antiokhia.

Di Edessa, Baldwin menjadi pemimpin tertinggi. Jadi sebelum menaklukkan Yerusalem, pasukan Salib yang terdiri dari berbagai bangsawan kerajaan di Eropa Barat telah berhasil mendirikan dua pemerintahan independen, yaitu Edessa dan Antiokhia.
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ‌ؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًا‌ؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌ‌ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

(QS. Al-Hadid Ayat 20)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More