Daftar Masjid Bersejarah di Jalur Gaza yang Hancur Dibom Israel
Kamis, 22 Agustus 2024 - 15:01 WIB
Sejak 7 Oktober 2024, Israel mengebom setiap jengkal wilayah di Gaza , termasuk masjid . Menurut kantor Media Gaza, total 824 masjid telah rusak total atau sebagian dalam 11 bulan terakhir, termasuk 610 masjid yang rusak total.
Menurut data resmi Palestina tahun 2019, sebagaimana dikutip Press TV, Jalur Gaza memiliki 1.117 masjid, yang berarti 55 persen dari semua masjid telah hancur sejauh ini, dengan tambahan 19 persen rusak.
Berikut adalah sebagian masjid bersejarah yang hancur karena kebiadaban Israel:
Masjid Agung Gaza
Dikenal sebagai Masjid Agung Omari, adalah masjid terbesar dan tertua di Jalur Gaza dan salah satu yang tertua di dunia sebelum dihancurkan oleh pasukan rezim Israel.
Dibangun oleh umat Islam awal pada abad ke-7, masjid ini telah rusak beberapa kali sepanjang sejarah akibat gempa bumi, tentara salib, bangsa Mongol, dan Inggris, tetapi selalu dibangun kembali.
Masjid ini digunakan sebagai tempat ibadah oleh komunitas Muslim setempat dan berfungsi sebagai titik fokus untuk pertemuan dan kegiatan budaya selama berabad-abad.
Bangunan batu pasir tersebut dapat menampung hingga 5.000 jamaah, tetapi saat ini, hanya menara masjid era Mamluk yang tersisa.
Pada tanggal 7 Desember 2023, masjid ini dihancurkan oleh serangan udara Israel, yang menyebabkan sebagian besar bangunan runtuh dan menaranya bengkok dan rusak.
Masjid Ibn Uthman
Merupakan masjid terbesar kedua di Gaza setelah Masjid Agung, juga hancur menjadi puing-puing bulan lalu setelah pesawat tempur Israel menembakkan beberapa rudal ke sana.
Dibangun dengan gaya Mamluk, masjid ini memiliki luas 2.000 meter persegi, dengan 400 meter persegi yang didedikasikan untuk halaman utamanya. Masjid ini memiliki dua gerbang yang menghadap ke pasar Shuja'iyya.
Masjid Ibn Uthman telah menjadi sasaran serangan dan pembongkaran selama perang-perang sebelumnya di Jalur Gaza dan menjadi pusat konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel selama Intifada Pertama pada tahun 1987.
Masjid Sayed al-Hashim
Salah satu masjid terbesar dan tertua di Gaza, yang dibangun di lokasi tempat kakek buyut Nabi Muhammad, Hashim bin Abd Manaf, diyakini dimakamkan, juga diratakan dengan tanah.
Legenda mengatakan bahwa ia adalah seorang pedagang yang melakukan perjalanan kembali ke Makkah dari Suriah ketika ia jatuh sakit, meninggal, dan dimakamkan di tempat yang sekarang menjadi lingkungan Daraj di Gaza.
Masjid yang dibangun dari batu kapur pada abad ke-12 dan direnovasi beberapa kali ini berdiri kokoh hingga terkena bom Israel pada Oktober tahun lalu.
Masjid Othman bin Qashqar
Di lingkungan Zeitoun Kota Gaza, Masjid Othman bin Qashqar, yang dibangun pada periode yang sama dengan Masjid Sayed al-Hashim, rusak parah akibat serangan udara Israel pada 7 Desember.
Di antara masjid-masjid lain yang hancur adalah Masjid Al Amin Muhammad di Khan Yunis, yang hancur pada hari-hari awal perang genosida.
Kubahnya yang runtuh, dengan lubang di atasnya, telah menjadi simbol kebiadaban Israel.
Masjid Al-Rahma
Terletak di lingkungan Al-Amal di kota yang sama dan pernah digunakan oleh ribuan jamaah, juga hancur total.
Setelah kehancurannya, ribuan warga Palestina berdoa di samping reruntuhannya selama Idul Adha lalu.
Masjid Al Noor
Di tepi pantai di Kamp Deir al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah, menjadi sasaran kapal perang Israel, yang mengakibatkan sebagian besar masjid hancur.
Masjid-masjid lain dibom oleh pesawat tempur saat jamaah berada di dalamnya, seperti Masjid Putih di Gaza. Beberapa di antaranya dibuldozer atau diledakkan dengan dinamit.
Menurut data resmi Palestina tahun 2019, sebagaimana dikutip Press TV, Jalur Gaza memiliki 1.117 masjid, yang berarti 55 persen dari semua masjid telah hancur sejauh ini, dengan tambahan 19 persen rusak.
Berikut adalah sebagian masjid bersejarah yang hancur karena kebiadaban Israel:
Masjid Agung Gaza
Dikenal sebagai Masjid Agung Omari, adalah masjid terbesar dan tertua di Jalur Gaza dan salah satu yang tertua di dunia sebelum dihancurkan oleh pasukan rezim Israel.
Dibangun oleh umat Islam awal pada abad ke-7, masjid ini telah rusak beberapa kali sepanjang sejarah akibat gempa bumi, tentara salib, bangsa Mongol, dan Inggris, tetapi selalu dibangun kembali.
Masjid ini digunakan sebagai tempat ibadah oleh komunitas Muslim setempat dan berfungsi sebagai titik fokus untuk pertemuan dan kegiatan budaya selama berabad-abad.
Bangunan batu pasir tersebut dapat menampung hingga 5.000 jamaah, tetapi saat ini, hanya menara masjid era Mamluk yang tersisa.
Pada tanggal 7 Desember 2023, masjid ini dihancurkan oleh serangan udara Israel, yang menyebabkan sebagian besar bangunan runtuh dan menaranya bengkok dan rusak.
Masjid Ibn Uthman
Merupakan masjid terbesar kedua di Gaza setelah Masjid Agung, juga hancur menjadi puing-puing bulan lalu setelah pesawat tempur Israel menembakkan beberapa rudal ke sana.
Dibangun dengan gaya Mamluk, masjid ini memiliki luas 2.000 meter persegi, dengan 400 meter persegi yang didedikasikan untuk halaman utamanya. Masjid ini memiliki dua gerbang yang menghadap ke pasar Shuja'iyya.
Masjid Ibn Uthman telah menjadi sasaran serangan dan pembongkaran selama perang-perang sebelumnya di Jalur Gaza dan menjadi pusat konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel selama Intifada Pertama pada tahun 1987.
Masjid Sayed al-Hashim
Salah satu masjid terbesar dan tertua di Gaza, yang dibangun di lokasi tempat kakek buyut Nabi Muhammad, Hashim bin Abd Manaf, diyakini dimakamkan, juga diratakan dengan tanah.
Legenda mengatakan bahwa ia adalah seorang pedagang yang melakukan perjalanan kembali ke Makkah dari Suriah ketika ia jatuh sakit, meninggal, dan dimakamkan di tempat yang sekarang menjadi lingkungan Daraj di Gaza.
Masjid yang dibangun dari batu kapur pada abad ke-12 dan direnovasi beberapa kali ini berdiri kokoh hingga terkena bom Israel pada Oktober tahun lalu.
Masjid Othman bin Qashqar
Di lingkungan Zeitoun Kota Gaza, Masjid Othman bin Qashqar, yang dibangun pada periode yang sama dengan Masjid Sayed al-Hashim, rusak parah akibat serangan udara Israel pada 7 Desember.
Di antara masjid-masjid lain yang hancur adalah Masjid Al Amin Muhammad di Khan Yunis, yang hancur pada hari-hari awal perang genosida.
Kubahnya yang runtuh, dengan lubang di atasnya, telah menjadi simbol kebiadaban Israel.
Masjid Al-Rahma
Terletak di lingkungan Al-Amal di kota yang sama dan pernah digunakan oleh ribuan jamaah, juga hancur total.
Setelah kehancurannya, ribuan warga Palestina berdoa di samping reruntuhannya selama Idul Adha lalu.
Masjid Al Noor
Di tepi pantai di Kamp Deir al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah, menjadi sasaran kapal perang Israel, yang mengakibatkan sebagian besar masjid hancur.
Masjid-masjid lain dibom oleh pesawat tempur saat jamaah berada di dalamnya, seperti Masjid Putih di Gaza. Beberapa di antaranya dibuldozer atau diledakkan dengan dinamit.
(mhy)