Dalil dan Keutamaan Perayaan Maulid Nabi

Selasa, 03 September 2024 - 14:15 WIB
Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia juga sudah menjadi tradisi dari generasi ke generasi sejak ratusan tahun silam termasuk muslim di Indonesia. Foto ilustrasi/SINDOnews
Adakah dalil tentang perayaan Maulid Nabi ? Bagaimana bila merayakannya serta apa saja keutamaan dari perayaan tersebut?

Bulan Rabiul Awal akan segera kita masuki. Bagi umat Islam, Rabiul Awal dikenal juga sebagai bulan Maulid Nabi atau bulan kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia juga sudah menjadi tradisi dari generasi ke generasi sejak ratusan tahun silam termasuk muslim di Indonesia. Orang yang pertama kali merayakan maulid Nabi adalah Shahib al-Maulid yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Dalilnya dapat kita temukan dalam hadis Sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dari Qatadah radhiyallahu 'anhu: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Senin, maka beliau menjawab: "Di hari itu Aku dilahirkan, juga di hari itu turunnya (risalah) kenabian kepadaku." (Shahih Muslim No 1162)

Mengenai tanggal kelahiran Nabi Muhammad ada perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan beliau lahir pada hari Senin tanggal ke-2 bulan Rabiul Awal. Ada yang berpendapat tanggal ke-8. Pendapat lain mengatakan tanggal ke-9.

Namun pendapat yang paling masyhur dan diikuti oleh mayoritas ulama adalah beliau dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. (Ibnu Hisyam, As-Sirah al-Nabawiyyah)

Keutamaan Perayaan Maulid

Dalam Kitab I'anah al-Thalibin karya Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha al-Dimyathi, dijelaskan di antara keutamaan merayakan Maulid Nabi adalah sebagai berikut:

1. Al-Sirry al-Saqathy berkata: "Barang siapa yang bertujuan menghadiri tempat pembacaan Maulid Nabi Muhammad maka ia telah betujuan mendatangi taman dari taman-taman surga karena ia tidak bertujuan menghadiri tempat itu kecuali atas dasar cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

2. Al-Imam Jalaluddin al-Suyuthi berkata: "Tidaklah seorang muslim yang rumahnya dibacakan maulid Nabi kecuali Allah angkat kegersangan, wabah, kebakaran, penyakit, malapetaka, benci, dengki, ain, dan maling dari rumah tersebut. Dan jika meninggal, maka Allah ringankan saat menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Allah juga akan menempatkan di tempat yang disenangi di sisi tuhannya yang Maha Kuasa."

Demikian keutamaan Maulid Nabi yang perlu diketahui umat muslim. Merayakan Maulid Nabi juga termasuk wujud kecintaan kepada Rasulullah karena di dalamnya terdapat ibadah seperti bersholawat, tilawah Al-Qur'an, kajian Sirah Nabawi, pembacaan Kitab Selawat, dan pemberian makanan untuk fakir dan miskin.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَادۡعُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَهُ الدِّيۡنَ وَلَوۡ كَرِهَ الۡـكٰفِرُوۡنَ
Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.

(QS. Ghafir Ayat 14)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More