Apa yang Dilakukan pada Tradisi Maulid Nabi di Indonesia?

Jum'at, 13 September 2024 - 07:30 WIB
Tradisi Grebeg Maulud, biasannya digelar di wilayah Yogyakarta dan Surakarta, acara tersebut diawali dengan upacara pemukulan kentongan, dan diakhiri dengan membawa gunungan yang diarah warga menuju masjid agung, kemudian didoakan. Foto istimewa
Apa saja yang dilakukan pada tradisi Maulid Nabi ? Di Indonesia terdapat berbagai tradisi yang dilakukan dalam menyambut Maulud atau Maulid Nabi, bahkan setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing.

Maulid Nabi yang diperingati umat Islam setiap tahunnya ini diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal. Perayaan Maulid Nabi menjadi momentum untuk mengingat dan meneladani Nabi Muhammad SAW yang merupakan sosok yang sangat dihormati oleh umat Islam.

Tradisi memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh Wali Songo, para wali yang menyebarkan Islam di Indonesia.

Perayaan Maulid Nabi di Indonesia juga sering dikaitkan dengan tradisi budaya lokal. Misalnya, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Jawa sering dirayakan dengan acara sedekah bumi atau memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan.

Apa Saja yang Dilakukan Pada Tradisi Maulid Nabi?

Sedikitnya ada lima tradisi Maulid Nabi yang khas di Indonesia. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Panjang Mulud

Tradisi Maulid Nabi yang pertama ini berasal dari Provinsi Banten, yang biasanya diselenggarakan di wilayah Serang, Cilegon, Pandeglang dan Lebak. Acara ini berupa arak-arakan kendaraan dekorasi layaknya pawai keliling.

Biasanya acara ini akan dibuka dengan sesi hadroh dan sholawat. Rute pertama Ngarak adalah berjalan menuju lokasi Panjang. Setelah seluruh Panjang ikut dalam rombongan, acara Ngarak dilakukan dengan cara berjalan mengelilingi kampung.

2. Baayun Maulid

Kata Baayun artinya ayunan atau buaian, sedangkan kata Mulud berasal dari bahasa Arab yang artinya ungkapan masyarakat Arab untuk kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baayun Mulud sendiri adalah kegiatan mengayun bayi atau anak sambil membaca syair maulid yang dilaksanakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan.

3. Grebeg Maulud

Tradisi ini umumnya dilakukan di wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Grebeg berarti masyarakat akan mengikuti para sultan, para pembesar yang keluar dari keraton untuk upacara Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid.

Acara ini akan diawali dengan upacara dan melakukan pemukulan kentongan, dan diakhiri dengan membawa gunungan dan diarak oleh warga menuju masjid agung, lalu setelah sampai di masjid, gunungan tersebut didoakan.

4. Buat Ketupat

Tradisi yang berasal dari Jawa Timur ini diawali dengan para warga yang membuat sejumlah ketupat. Nantinya ketupat itu akan diantarkan ke pondok pesantren terdekat.

Pondok pesantren di wilayah tersebut memiliki peran penting dalam upacara Maulid. Mereka mengumandangkan shalawat dan memimpin doa untuk menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

5. Masak Kuah Beulangong

Kuah Beulangong adalah kuliner khas Aceh yang kerap disajikan menjelang atau pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW. Nama beulangong berasal dari nama belanga yang artinya kuali besar.

Masyarakat Aceh memasak kuah beulangong ini dalam porsi besar sehingga membutuhkan kuali besar untuk menampung sekitar 200 porsi. Masakan porsi besar ini secara khusus dibuat oleh kaum Adam, yang nantinya akan dinikmati bersama.

Itulah jawaban untuk pertanyaan apa saja yang dilakukan pada tradisi Maulid Nabi? Di Indonesia yang notabene kaya akan tradisi dan budaya membuat perayaan di satu wilayah dan wilayah lainnya berbeda-beda.

(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More