3 Resiko Timur Tengah jika Perang Hizbullah vs Israel Meluas
Senin, 23 September 2024 - 17:05 WIB
Perang Hizbullah vs Israel baru-baru ini sedang mengalami konflik di antara kedua partai politik Lebanon dengan negara tersebut. Konflik tersebut mulai bereskalasi menjadi perang terbuka antara kedua kelompok tersebut saat Hizbullah meluncurkan ratusan rudal pada hari minggu kemarin.
Tindakan ini menjadi perhatian bagi negara-negara Timur Tengah tentang resiko yang akan dihadapi bila konflik terus bereskalasi
Hassan Nasrallah, sekretaris umum Hizbullah, menyatakan bahwa aksi Israel telah “melewati batas” dan memungkinkan melakukan retaliasi walaupun menunggu waktu dan skalanya yang mengisyaratkan bahwa masih ada peluang bagi Hizbullah tidak tertarik untuk melakukan perang skala besar.
Berlanjutnya konflik yang dilakukan oleh kedua kelompok tersebut dapat menarik Iran dengan Amerika untuk ikut serta dalam konflik dimana melainkan seperti konflik antara IDF dengan Hamas, Amerika dapat memberikan bantuan militer. Jika kedua negara tidak berhati–hati, konflik ini dapat bereskalasi menjadi perang antara Iran Hizbullah dengan Israel Amerika.
Menurut laporan IMF sendiri, tingkat travel menuju negara-negara Timur Tengah mulai menurun dari awalnya konflik gaza. Selain itu, portofolio bersih investasi menurun drastis walaupun kondisi saat ini mulai stabil. Jika konflik tersebut tetap berlanjut, nasib bagi negara-negara Timur Tengah akan memburuk. (MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra)
Baca juga: 7 Tokoh Penting Hizbullah Paling Diburu Israel, Siapa Saja?
Tindakan ini menjadi perhatian bagi negara-negara Timur Tengah tentang resiko yang akan dihadapi bila konflik terus bereskalasi
3 Resiko Timur Tengah jika Perang Hizbullah vs Israel meluas
1. Perang habis-habisan
Hizbullah sendiri adalah suatu partai politik yang didukung Iran untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan. Dalam kekuatan, Mereka memiliki dana yang besar untuk melakukan agresi militer terhadap Israel. Kasus ledakan pager di Lebanon kemarin pun menjadi dorongan untuk melakukan perang habis-habisan kepada Israel.Hassan Nasrallah, sekretaris umum Hizbullah, menyatakan bahwa aksi Israel telah “melewati batas” dan memungkinkan melakukan retaliasi walaupun menunggu waktu dan skalanya yang mengisyaratkan bahwa masih ada peluang bagi Hizbullah tidak tertarik untuk melakukan perang skala besar.
2. Keterlibatan pihak ketiga
Keterlibatan pihak ketiga dalam suatu konflik sudah menjadi hal yang sering terjadi dalam konflik Timur Tengah. Hizbullah sendiri memiliki dukungan dari Iran dan Israel sendiri memiliki dukungan dari Amerika Serikat.Berlanjutnya konflik yang dilakukan oleh kedua kelompok tersebut dapat menarik Iran dengan Amerika untuk ikut serta dalam konflik dimana melainkan seperti konflik antara IDF dengan Hamas, Amerika dapat memberikan bantuan militer. Jika kedua negara tidak berhati–hati, konflik ini dapat bereskalasi menjadi perang antara Iran Hizbullah dengan Israel Amerika.
3. Dampak ekonomi dan kemanusiaan
Selain dari resiko perang habis-habisan dan pihak ketiga, perekonomian negara-negara Timur Tengah pun dapat terpengaruh oleh meningkatnya konflik di antara Hizbullah dengan Israel. di beberapa wilayah Beirut pada peristiwa ledakan pager melukai banyak korban tidak bersalah dimana dampak kemanusiaan Timur Tengah terancam.Menurut laporan IMF sendiri, tingkat travel menuju negara-negara Timur Tengah mulai menurun dari awalnya konflik gaza. Selain itu, portofolio bersih investasi menurun drastis walaupun kondisi saat ini mulai stabil. Jika konflik tersebut tetap berlanjut, nasib bagi negara-negara Timur Tengah akan memburuk. (MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra)
Baca juga: 7 Tokoh Penting Hizbullah Paling Diburu Israel, Siapa Saja?
(wid)
Lihat Juga :