Benarkah Israel Bangsa Pilihan Tuhan? Simak Penjelasan Menurut Kepercayaan Islam
Kamis, 10 Oktober 2024 - 13:02 WIB
Benarkah Israel bangsa pilihan Tuhan? Pertanyaan itu kerap dilontarkan mengingat sampai saat ini status eksistensi Israel selalu dikaitkan dengan bangsa pilihan Allah SWT.
Pada masa lalu, bangsa Yahudi terbuang dari tanahnya dan mengelana di berbagai belahan dunia. Namun, mereka masih dikejar-kejar untuk dimusnahkan sebagai suatu bangsa.
Setelah 400 tahun di bawah kekuasaan Ottoman, pada tahun 1948 akhirnya bangsa Israel menyatakan diri sebagai bangsa merdeka di tanah airnya (Palestina).
Peristiwa holocaust yang dilakukan oleh Nazi Jerman terhadap orang Yahudi di bawah komando Adolf Hitler, bisa dibilang jadi malapetaka bagi umat Yahudi . Lebih dari 6 juta orang Yahudi di Eropa mati dalam genosida yang kejam ini.
Pada tahun 1967 (lewat perang 6 hari) Israel tidak hanya menjadi bangsa yang merdeka, tetapi juga berhasil menguasai Yerusalem kembali, dan pada tahun 1980 kota Yerusalem resmi menjadi ibukota negara Israel.
Namun hal itu belum berarti bahwa Israel telah mengalami masa damai, terlebih dengan berdirinya organisasi-organisasi perjuangan Palestina seperti Hamas yang ingin merebut kembali tanah Palestina.
Dari sejarah singkat perjalanan umat Yahudi di atas, dijelaskan bagaimana para Yahudi ini berjuang untuk hidup hingga muncul sosok Zionis yang berkeinginan untuk menciptakan negara sendiri bagi umatnya.
Kisah bangsa Yahudi yang menjalani berbagai ujian untuk mendirikan negara sendiri yang disebut Israel mungkin memang terdengar sangat inspiratif. Dari dasar itu bangsa Israel mulai mengklaim jika mereka adalah bangsa pilihan Tuhan.
Israel Bangsa Pilihan Tuhan Menurut Islam (H2)
Namun, benarkah Israel bangsa pilihan Tuhan? Ternyata klaim Israel bangsa pilihan Tuhan ini ditentang keras oleh umat Muslim. Bahkan disebutkan jika klaim tersebut adalah keyakinan Yahudi yang sesat.
Dalam Buku "Dajjal (Anti-Kristus), Al-Qur'an dan Awal Zaman", Cendekiawan Trinidad dan Tobago Syaikh Imran N Hosein mengulas keyakinan sesat umat Yahudi ini. Al-Qur'an sendiri telah banyak menceritakan karakter Yahudi yang fasik, selalu membangkang dan melampaui batas. Salah satunya mempercayai dan meyakini bahwa umat Yahudi adalah kaum dan bangsa pilihan Tuhan Yang Maha Esa.
Bahkan dalam Al Quran, terdapat ayat yang membantah klaim umat Yahudi yang menyebut diri mereka kekasih Tuhan. Allah SWT Berfirman :
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah, bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang yang benar." (QS Al-Jumuah Ayat 6)
Bantahan untuk pengakuan-pengakuan yang dilakukan umat Yahudi juga dijelaskan dalam Surat Al Maidah ayat 18. Allah SWT Berfirman :
Artinya: "Orang Yahudi dan Nasrani berkata, "Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah, "Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? Tidak, kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada-Nya semua akan kembali."
Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika klaim Israel adalah bangsa pilihan Tuhan adalah pemikiran yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan apa yang telah ada dalam syariat Islam.
Pada masa lalu, bangsa Yahudi terbuang dari tanahnya dan mengelana di berbagai belahan dunia. Namun, mereka masih dikejar-kejar untuk dimusnahkan sebagai suatu bangsa.
Setelah 400 tahun di bawah kekuasaan Ottoman, pada tahun 1948 akhirnya bangsa Israel menyatakan diri sebagai bangsa merdeka di tanah airnya (Palestina).
Peristiwa holocaust yang dilakukan oleh Nazi Jerman terhadap orang Yahudi di bawah komando Adolf Hitler, bisa dibilang jadi malapetaka bagi umat Yahudi . Lebih dari 6 juta orang Yahudi di Eropa mati dalam genosida yang kejam ini.
Pada tahun 1967 (lewat perang 6 hari) Israel tidak hanya menjadi bangsa yang merdeka, tetapi juga berhasil menguasai Yerusalem kembali, dan pada tahun 1980 kota Yerusalem resmi menjadi ibukota negara Israel.
Namun hal itu belum berarti bahwa Israel telah mengalami masa damai, terlebih dengan berdirinya organisasi-organisasi perjuangan Palestina seperti Hamas yang ingin merebut kembali tanah Palestina.
Dari sejarah singkat perjalanan umat Yahudi di atas, dijelaskan bagaimana para Yahudi ini berjuang untuk hidup hingga muncul sosok Zionis yang berkeinginan untuk menciptakan negara sendiri bagi umatnya.
Kisah bangsa Yahudi yang menjalani berbagai ujian untuk mendirikan negara sendiri yang disebut Israel mungkin memang terdengar sangat inspiratif. Dari dasar itu bangsa Israel mulai mengklaim jika mereka adalah bangsa pilihan Tuhan.
Israel Bangsa Pilihan Tuhan Menurut Islam (H2)
Namun, benarkah Israel bangsa pilihan Tuhan? Ternyata klaim Israel bangsa pilihan Tuhan ini ditentang keras oleh umat Muslim. Bahkan disebutkan jika klaim tersebut adalah keyakinan Yahudi yang sesat.
Dalam Buku "Dajjal (Anti-Kristus), Al-Qur'an dan Awal Zaman", Cendekiawan Trinidad dan Tobago Syaikh Imran N Hosein mengulas keyakinan sesat umat Yahudi ini. Al-Qur'an sendiri telah banyak menceritakan karakter Yahudi yang fasik, selalu membangkang dan melampaui batas. Salah satunya mempercayai dan meyakini bahwa umat Yahudi adalah kaum dan bangsa pilihan Tuhan Yang Maha Esa.
Bahkan dalam Al Quran, terdapat ayat yang membantah klaim umat Yahudi yang menyebut diri mereka kekasih Tuhan. Allah SWT Berfirman :
قُلۡ يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ هَادُوۡۤا اِنۡ زَعَمۡتُمۡ اَنَّكُمۡ اَوۡلِيَآءُ لِلّٰهِ مِنۡ دُوۡنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الۡمَوۡتَ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah, bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang yang benar." (QS Al-Jumuah Ayat 6)
Bantahan untuk pengakuan-pengakuan yang dilakukan umat Yahudi juga dijelaskan dalam Surat Al Maidah ayat 18. Allah SWT Berfirman :
وَقَالَتِ الۡيَهُوۡدُ وَالنَّصٰرٰى نَحۡنُ اَبۡنٰٓؤُا اللّٰهِ وَاَحِبَّآؤُهٗ ؕ قُلۡ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمۡ بِذُنُوۡبِكُمۡؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ بَشَرٌ مِّمَّنۡ خَلَقَ ؕ يَغۡفِرُ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنۡ يَّشَآءُ ؕ وَلِلّٰهِ مُلۡكُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَاِلَيۡهِ الۡمَصِيۡرُ
Artinya: "Orang Yahudi dan Nasrani berkata, "Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah, "Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? Tidak, kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada-Nya semua akan kembali."
Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika klaim Israel adalah bangsa pilihan Tuhan adalah pemikiran yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan apa yang telah ada dalam syariat Islam.
(wid)