Hukum Tajwid Surat Al Ahqaf Ayat 1-5 Beserta Penjelasannya

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 18:12 WIB
Hukum tajwid Surat Al Ahqaf ayat 1-5 penting dipelajari kaum muslim. Bukan hanya sekadar menambah pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru ketika membacanya. Foto ilustrasi/ist
Hukum tajwid Surat Al Ahqaf ayat 1-5 penting dipelajari kaum muslim. Bukan hanya sekadar menambah pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru ketika membacanya.

Surat Al Ahqaf adalah surat ke-46 dalam kitab suci Al-Qur'an. Terdiri atas 35 ayat, surat ini termasuk golongan surat Makkiyah dan diturunkan sesudah Surat Al Jaatsiyah.

Pada ulasan ini, kita akan membahas hukum tajwid Surat Al Ahqaf ayat 1-5 beserta penjelasannya. Simak ya!

Surat Al Ahqaf Ayat 1-5

حٰمٓ


“Haa-Miiiem”

تَنۡزِيۡلُ الۡكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الۡعَزِيۡزِ الۡحَكِيۡمِ


“Tanziilul Kitaabi minal laahil-'Aziizil Hakiim”

مَا خَلَقۡنَا السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَاۤ اِلَّا بِالۡحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّى‌ؕ وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا عَمَّاۤ اُنۡذِرُوۡا مُعۡرِضُوۡنَ


“Maa khalaqnas samaawaati wal arda wa maa bainahumaaa illaa bilhaqqi wa ajalim musammaa; wallaziina kafaruu 'ammaaa unziruu mu'riduun”

قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ مَّا تَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اَرُوۡنِىۡ مَاذَا خَلَقُوۡا مِنَ الۡاَرۡضِ اَمۡ لَهُمۡ شِرۡكٌ فِى السَّمٰوٰتِ‌ؕ اِیْتُوۡنِىۡ بِكِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ هٰذَاۤ اَوۡ اَثٰرَةٍ مِّنۡ عِلۡمٍ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ


“Qul ara'aytum maa tad'uuna min duunil laahi aruunii maazaa khalaquu minal ardi am lahum shirkun fis samaawaati iituunii bi kitaabim min qabli haazaaa aw asaaratim min 'ilmin in kuntum saadiqiin”

وَمَنۡ اَضَلُّ مِمَّنۡ يَّدۡعُوۡا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ مَنۡ لَّا يَسۡتَجِيۡبُ لَهٗۤ اِلٰى يَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ وَهُمۡ عَنۡ دُعَآٮِٕهِمۡ غٰفِلُوۡنَ


“Wa man adallu mimmany yad'uu min duunil laahi mallaa yastajiibu lahuuu ilaa Yawmil Qiyaamati wa hum'an du'aaa'ihim ghaafiluun”

Hukum Tajwid Surat Al Ahqaf Ayat 1

Hukum tajwid pertama ada mad lazim harfi mukhoffaf. Alasannya mad terjadi pada huruf yang terdiri dari dua ejaan dan tidak terhjdi idgham. Dibaca panjang 1 alif (2 harakat).

Kemudian, terdapat juga mad lazim harfi musyba’ mukhoffaf. Mad muncul pada huruf yang terdiri atas 3 ejaan dan tidak diidghamkan. Dibaca panjang 6 harakat.

Hukum Tajwid Surat Al Ahqaf Ayat 2

تَنۡزِيۡلُ الۡكِتٰبِ
(Tanziilul Kitaabi )

Pertama, terdapat ikhfa haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf Za.

Lalu, ada mad thobi’i. Alasannya karena terdapat huruf ya sukun didahului harakat kasrah. Dibaca panjang 2 harakat.

Lanjut, terdapat juga alif lam qomariyah. Penyebabnya ada alif lam bertemu huruf kaf. Di akhir kalimat, ada lagi mad thobi’i karena terdapat fathah berdiri di atas huruf ta. Dibaca panjang 2 harakat.

مِنَ اللّٰهِ
(minal laahi)

Hukum tajwidnya adalah Tafkhim. Alasannya karena ada Lam Jalalah didahului fathah.

الۡعَزِيۡزِ الۡحَكِيۡمِ
(il-'Aziizil Hakiim)

Pertama, ada alif lam qomariyah karena alif lam bertemu huruf ‘ain dan ha. Lalu, terdapat mad thobi’i karena ada ya sukun didahului kasrah.

Selanjutnya, ada hukum tajwid mad ‘aridl lissukun. Alasannya terdapat mad thobi’i bertemu huruf hidup lalu dibaca waqaf. Dibaca panjang antara 2-6 harakat.

Hukum Tajwid Surat Al Ahqaf Ayat 3

مَا خَلَقۡنَا السَّمٰوٰتِ
(Maa khalaqnas samaawaati)

Hukum tajwid pertama ada mad thobi’i, sebab terdapat alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

Lalu, ada qolqolah sughra karena terdapat huruf qolqolah, yaitu Qaf dengan sukun asli. Dibacanya memantul secara ringan.

Lanjut, terdapat alif lam syamsiyah karena alif lam bertemu huruf sin. Kemudian, ada lagi mad thobi'i, sebab fathah berdiri di atas huruf mim dan wawu.

وَمَا بَيۡنَهُمَاۤ اِلَّا بِالۡحَقِّ
(wa maa bainahumaaa illaa bilhaqqi)

Pertama, terdapat mad thobi’i karena ada huruf alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

Kemudian, mad jaiz munfashil. Alasannya ada mad thobi’i bertemu huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat.

Ada juga alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf qomariyah, yakni ha.

وَاَجَلٍ مُّسَمًّى‌ؕ
(wa ajalim musammaa)

Ada hukum tajwid Ghunnah karena terdapat huruf mim ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung antara 2-6 harakat.

Lalu, ada mad ‘iwad. Alasannya karena tanwin fathah dibaca waqaf. Panjang mad ‘iwadl yaitu 1 alif.

وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا
(wallaziina kafaruu)

Bacaan di atas punya 2 mad thobi'i. Pertama karena ada ya sukun setelah kasrah, lalu terdapat wawu sukun setelah dhommah. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat.

عَمَّاۤ اُنۡذِرُوۡا مُعۡرِضُوۡنَ
('ammaaa unziruu mu'riduun)

Hukum tajwid pertama Ghunnah. Alasannya ada huruf mim ditasydid. Cara bacanya mim dilafalkan dengung.

Lalu, mad jaiz munfashil karena mad thabi’i bertemu huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat.

Kemudian, terdapat Ikhfa haqiqi karena ada nun mati bertemu huruf Dza. Di akhir kalimat, ada mad ‘aridl lissukun karena terdapat mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Hukum Tajwid Surat Al Ahqaf Ayat 4

قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ مَّا
(Qul ara'aytum maa)

Huruf ra dibaca tafkhim (tebal) karena berharakat fathah. Lalu, ada hukum tajwid idgham mimi karena mim sukun bertemu huruf mim.

Selain itu, ada juga mad thobi’i. Alasannya ada huruf alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

تَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ
(tad'uuna min duunil laahi)

Hukum tajwid pertama qolqolah sughra, sebab ada huruf qolqolah yaitu Dal dengan sukun asli. Kemudian, ada mad thobi’i karena terdapat huruf wawu sukun setelah dhommah.

Lanjut, ada Ikhfa haqiqi, sebab terdapat nun mati bertemu huruf dal. Lalu, ada lagi mad thobi’i, sebab huruf wawu sukun setelah dhommah.

اَرُوۡنِىۡ مَاذَا خَلَقُوۡا
(aruunii maazaa khalaquu)

Ada tiga mad thobi'i. Pertama karena wawu sukun didahului dhommah, sementara yang kedua ada ya sukun setelah kasrah, dan alif mati setelah fathah. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat.

اَمۡ لَهُمۡ شِرۡكٌ فِى السَّمٰوٰتِ‌ؕ
(am lahum shirkun fis samaawaati)

Pertama, izhar syafawi karena mim sukun bertemu huruf Lam dan Syin. Cara membacanya huruf mim dibaca dengan jelas (tidak dengung).

Kemudian, ada ikhfa haqiqi karena tanwin dhommah bertemu huruf fa. Lalu, terdapat juga mad thobi'i karena ada fathah berdiri di atas huruf mim dan wawu. Dibaca panjang 2 harakat.

بِكِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ
(bi kitaabim min qabli)

Pertama, mad thobi'i karena ada fathah berdiri di atas huruf ta. Lalu, idgham bighunnah, sebab tanwin kasrah bertemu huruf mim.

Lanjut, ada ikhfa haqiqi karena nun mati bertemu huruf qaf. Di akhir kalimat, terdapat qolqolah sughra, sebab ada huruf qolqolah yaitu ba dengan sukun asli.

اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ
(in kuntum saadiqiin)

Hukum tajwid pertama ikhfa haqiqi karena ada nun sukun menghadapi huruf Kaf dan Ta. Kemudian, izhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf shad.

Lanjut, ada mad thobi'i karena terdapat fathah berdiri di atas huruf shad. Terakhir, ada mad ‘aridl lissukun karena mad thobi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Hukum Tajwid Surat Al Ahqaf Ayat 5

وَمَنۡ اَضَلُّ مِمَّنۡ يَّدۡعُوۡا
(Wa man adallu mimmany yad'uu)

Hukum tajwid pertama Izhar halqi. Alasannya ada nun mati bertemu huruf hamzah. Nun sukun dibaca jelas dan tidak dengung.

Kemudian, ghunnah karena ada huruf mim ditasydid. Huruf mim dibaca dengung.

Lanjut, ada idgham bighunnah. Alasannya terdapat nun mati bertemu huruf ya. Lalu ada juga mad thobi’i karena terdapat wawu sukun setelah dhommah.

مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ
(min duunil laahi)

Pertama, ikhfa haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf dal. Lalu, terdapat mad thobi’i karena wawu sukun setelah dhommah.

Kemudian Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah (Lafadz Allah) didahului kasrah. Dibacanya tipis.

يَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ
(Yawmil Qiyaamati)

Hukum tajwid pertama harf lin, sebab ada wawu mati setelah fathah. Kemudian, terdapat alif lam qomariyah karena alif lam menghadapi huruf qaf.

Terakhir, ada mad thobi'i karena terdapat fathah berdiri di atas huruf ya. Dibaca panjang 2 harakat.

وَهُمۡ عَنۡ دُعَآٮِٕهِمۡ غٰفِلُوۡنَ
(wa hum'an du'aaa'ihim ghaafiluun)

Pertama, ada izhar syafawi karena terdapat mim mati bertemu huruf ‘Ain dan Ghoin. Mim sukun dibaca jelas.

Kemudian, ada ikhfa haqiqi karena terdapat nun sukun bertemu huruf Dal. Lalu, mad wajib muttashil karena mad thobi’i bertemu huruf hamzah dalam 1 kata. Dibaca panjang 5 harakat.

Lanjut, terdapat mad thobi'i karena ada fathah berdiri di atas huruf ghoin. Dibaca panjang 2 harakat.

Di akhir kalimat, ada mad ‘aridl lissukun. Alasannya ada mad thobi’i bertemu huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Demikian ulasan mengenai hukum tajwid Surat Al Ahqaf ayat 1-5 beserta penjelasannya.

(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ‌ (١) اَللّٰهُ الصَّمَدُ‌ (٢) لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ (٣) وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (٤)
Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

(QS. Al-Ikhlas)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More