5 Hal tentang Kenaikan Harga Bahan Pokok di Palestina, Israel Mengontrol Keuangan sebagai Hukuman
Kamis, 17 Oktober 2024 - 07:25 WIB
Palestina telah mengalami banyak krisis humaniter yang diakibatkan oleh Israel dari krisis kemanusiaan hingga makanan. Krisis-krisis tersebut sangat terlihat terhadap wilayah Gaza, Palestina .
Kali-kali ini, diketahui bahwa beberapa pedagang yang menjual kebutuhan pokok dengan sengaja memonopoli dan meningkatkan harga kebutuhan pokok tersebut demi membantu rezim Israel .
Diketahui mereka melaksanakan tindakan jahat seperti itu dari instruksi petugas Shin Bet untuk menimbun bahan pokok penting dan meningkatkan harga tersebut.
Lantas, Apa tujuan dari tindakan yang direncanakan Shin Bet tersebut dan apakah ada hal lain dimana Israel sendiri memanipulasi aspek yang berada di palestina?
Sebagai lembaga kontra spionase sendiri, tugas dari lembaga tersebut yaitu menjaga perlindungan dari perdana menteri Israel serta pejabat-pejabat Israel lainnya dari pejabat pertahanan hingga instalasi Israel.
Selain menjaga keamanan petinggi, Shin Bet juga bertugas sebagai penjaga keamanan negara dan kontra terorisme seperti membongkar jaringan teroris dan menginterogasi teroris tersangka
Shin Bet sendiri adalah salah satu dari tiga badan organisasi intelijen milik Israel yang terdiri dari Aman (Intelijen Militer) dan Mossad (Intelijen Asing).
Walaupun Shin Bet dapat dilihat sebagai penjaga negara, akan tetapi mereka juga memiliki aksi yang dapat dikatakan “Tidak Manusiawi”.
Aksi pertama yaitu saat Shin Bet menahan seseorang dengan kewarganegaraan palestina bernama Salah Haj Yihyeh yang menjalankan klinik berjalan untuk sebuah organisasi non profit Physicians for Human Rights (PHR).
Saat ditahan, Shin Bet menanyakan tentang organisasi yang Yihyeh masuki, aktivitas, Identitas donaturnya, dan rincian tentang orang lain yang dipekerjakan oleh PHR.
Hal tersebut termasuk informasi rahasia bagi organisasi PHR terutama identitas donor mereka sehingga dewan dari PHR mengirim surat kepada kepala Shin Bet Saat itu,Yuval Diskin menjelaskan taktik yang mereka lakukan dengan menakuti anggota mereka termasuk ilegal dan tidak dapat diterima.
Kedua, Jurnalis Palestina Mohammed Omer pernah ditahan pada bulan juli 2008. Saat beliau telah sampai dari penerbangan london, Omer langsung dikawal oleh petugas Shin Bet.
Menurut program berita jurnalis mandiri Democracy Now! di amerika, Omer diinterogasi, digeledah, dan kemudian dipukuli oleh delapan petugas Shin Bet bersenjata. Aksi tersebut mengakibatkan Omer di rawat di rumah sakit selama seminggu.
Menurut relawan yang menahan para pedagang tersebut. Tujuan dari memonopoli harga kebutuhan di Gaza yaitu untuk menumbuhkan dan menyebarkan rasa putus asa para warga, menghadirkan kekacauan di lingkungan warga, dan membahayakan ketahanan pangan.
Sebelum 7 oktober 2023 dimana peristiwa tersebut membawa konflik palestina mulai diketahui oleh warga di seluruh dunia. Selama 17 tahun, blokade Israel di daerah kantung pantai telah membuat kerugian 35 miliar dolar terhadap perekonomian palestina.
Setelah itu, dalam bidang agrikultur. palestina kehilangan sekitar 300 juta dollar. Menurut Elhasan Bakr, analis statistik ekonomi dari Gaza menjelaskan bahwa pencabutan dan penghancuran pohon-pohon buah di lahan pertanian di utara dan timur dekat pagar Israel menjadi masalah utama dalam agrikultur palestina.
butuh setidaknya beberapa tahun untuk para petani di Palestina untuk “menuai apa yang mereka tabur”.
Terakhir, hanya bantuan kecil dari makanan hingga bahan pokok boleh masuk kedalam Gaza oleh Israel yang belum mencukupi kebutuhan warga yang terlantar di Gaza.
Menurut Bakr, dibutuhkan sekitar 1000-1500 truk untuk membawa kebutuhan pokok demi 2.3 juta populasi di sana.
Alasan mengapa mereka ingin mengontrol keuangan dikarenakan kontrol dari keuangan Palestina dapat menjadi suatu hukuman bagi rakyat palestina terutama untuk Hamas.
salah satu cara bagaimana Israel dapat mengontrol keuangan Palestina yaitu dengan menahan pendapatan pajak Palestina dari Otoritas Palestina terutama di Gaza.
penahanan pajak tersebut dapat mengakibatkan dampak yang menghancurkan bagi pemerintahan Palestina dengan rakyatnya dimana mereka sendiri sudah mengalami krisis finansial.
Israel sendiri sudah melakukan strategi tersebut selama enam kali sejak 1990 dimana mereka mengumpulkan pajak atas nama otoritas Palestina.
Dalam hal ini, Israel ingin memutuskan waiver diantara mereka dengan Palestina dikarenakan kejadian 07 Oktober 2023 lalu. Waiver tersebut juga akan kadaluarsa pada saat itu
Akan tetapi, pejabat Amerika Serikat menjelaskan jika mereka tidak memperbaharui waiver tersebut. Perekonomian di Palestina terutama di Gaza akan terjadi “bencana ekonomi”.
Walaupun pada akhirnya Israel tetap memperbaharui waiver mereka dengan institusi finansial palestina. terdapat perpisahan pendapat dalam kabinet Netanyahu dimana diantara mereka yang ingin mendukung PA dan kaum nasionalis religius seperti Smotrich, yang menganggap PA sebagai hambatan bagi ambisi mereka untuk mencaplok Tepi Barat Gaza sepenuhnya.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza Bisa Picu Resesi Ekonomi Global
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Kali-kali ini, diketahui bahwa beberapa pedagang yang menjual kebutuhan pokok dengan sengaja memonopoli dan meningkatkan harga kebutuhan pokok tersebut demi membantu rezim Israel .
Diketahui mereka melaksanakan tindakan jahat seperti itu dari instruksi petugas Shin Bet untuk menimbun bahan pokok penting dan meningkatkan harga tersebut.
Lantas, Apa tujuan dari tindakan yang direncanakan Shin Bet tersebut dan apakah ada hal lain dimana Israel sendiri memanipulasi aspek yang berada di palestina?
5 Hal tentang Kenaikan Harga Bahan Pokok di Palestina oleh Israel
1. Penjelasan tentang Shin Bet dan Hal yang Mereka Telah Lakukan
Sherut haBitachon haKlali atau yang sering dikenal sebagai Shin Bet adalah suatu agensi kontra spionase milik Israel.Sebagai lembaga kontra spionase sendiri, tugas dari lembaga tersebut yaitu menjaga perlindungan dari perdana menteri Israel serta pejabat-pejabat Israel lainnya dari pejabat pertahanan hingga instalasi Israel.
Selain menjaga keamanan petinggi, Shin Bet juga bertugas sebagai penjaga keamanan negara dan kontra terorisme seperti membongkar jaringan teroris dan menginterogasi teroris tersangka
Shin Bet sendiri adalah salah satu dari tiga badan organisasi intelijen milik Israel yang terdiri dari Aman (Intelijen Militer) dan Mossad (Intelijen Asing).
Walaupun Shin Bet dapat dilihat sebagai penjaga negara, akan tetapi mereka juga memiliki aksi yang dapat dikatakan “Tidak Manusiawi”.
Aksi pertama yaitu saat Shin Bet menahan seseorang dengan kewarganegaraan palestina bernama Salah Haj Yihyeh yang menjalankan klinik berjalan untuk sebuah organisasi non profit Physicians for Human Rights (PHR).
Saat ditahan, Shin Bet menanyakan tentang organisasi yang Yihyeh masuki, aktivitas, Identitas donaturnya, dan rincian tentang orang lain yang dipekerjakan oleh PHR.
Hal tersebut termasuk informasi rahasia bagi organisasi PHR terutama identitas donor mereka sehingga dewan dari PHR mengirim surat kepada kepala Shin Bet Saat itu,Yuval Diskin menjelaskan taktik yang mereka lakukan dengan menakuti anggota mereka termasuk ilegal dan tidak dapat diterima.
Kedua, Jurnalis Palestina Mohammed Omer pernah ditahan pada bulan juli 2008. Saat beliau telah sampai dari penerbangan london, Omer langsung dikawal oleh petugas Shin Bet.
Menurut program berita jurnalis mandiri Democracy Now! di amerika, Omer diinterogasi, digeledah, dan kemudian dipukuli oleh delapan petugas Shin Bet bersenjata. Aksi tersebut mengakibatkan Omer di rawat di rumah sakit selama seminggu.
2. Tujuan Shin Bet Memonopoli Harga di Palestina
Saat pasukan relawan palestina menangkap para pedagang yang diduga bekerja sama dengan zionis Israel.Menurut relawan yang menahan para pedagang tersebut. Tujuan dari memonopoli harga kebutuhan di Gaza yaitu untuk menumbuhkan dan menyebarkan rasa putus asa para warga, menghadirkan kekacauan di lingkungan warga, dan membahayakan ketahanan pangan.
3. Blokade menjadi penambah masalah harga kebutuhan meningkat
Warga Gaza sendiri mendapatkan kesusahan dalam kehidupan dan perekonomiannya dengan salah satu penyebabnya yaitu blokade yang dilaksanakan oleh Israel.Sebelum 7 oktober 2023 dimana peristiwa tersebut membawa konflik palestina mulai diketahui oleh warga di seluruh dunia. Selama 17 tahun, blokade Israel di daerah kantung pantai telah membuat kerugian 35 miliar dolar terhadap perekonomian palestina.
Setelah itu, dalam bidang agrikultur. palestina kehilangan sekitar 300 juta dollar. Menurut Elhasan Bakr, analis statistik ekonomi dari Gaza menjelaskan bahwa pencabutan dan penghancuran pohon-pohon buah di lahan pertanian di utara dan timur dekat pagar Israel menjadi masalah utama dalam agrikultur palestina.
butuh setidaknya beberapa tahun untuk para petani di Palestina untuk “menuai apa yang mereka tabur”.
Terakhir, hanya bantuan kecil dari makanan hingga bahan pokok boleh masuk kedalam Gaza oleh Israel yang belum mencukupi kebutuhan warga yang terlantar di Gaza.
Menurut Bakr, dibutuhkan sekitar 1000-1500 truk untuk membawa kebutuhan pokok demi 2.3 juta populasi di sana.
4. Israel Mengontrol Keuangan Palestina sebagai Hukuman Rakyat Palestina dan Hamas
Blokade yang dilakukan oleh Israel menunjukan selain aksi mereka yang ingin menakuti warga Gaza. Mereka ingin mengontrol keuangan Palestina.Alasan mengapa mereka ingin mengontrol keuangan dikarenakan kontrol dari keuangan Palestina dapat menjadi suatu hukuman bagi rakyat palestina terutama untuk Hamas.
salah satu cara bagaimana Israel dapat mengontrol keuangan Palestina yaitu dengan menahan pendapatan pajak Palestina dari Otoritas Palestina terutama di Gaza.
penahanan pajak tersebut dapat mengakibatkan dampak yang menghancurkan bagi pemerintahan Palestina dengan rakyatnya dimana mereka sendiri sudah mengalami krisis finansial.
Israel sendiri sudah melakukan strategi tersebut selama enam kali sejak 1990 dimana mereka mengumpulkan pajak atas nama otoritas Palestina.
5. Ingin Memutus Bank Of Palestine tetapi Diperingatkan oleh Amerika
Menambahkan tindakan Israel ingin membikin kacau perekonomian Palestina sehingga terjadi kericuhan dan keputusasaan warga Gaza yaitu dengan niat mereka untuk memutus Bank Of Palestine.Dalam hal ini, Israel ingin memutuskan waiver diantara mereka dengan Palestina dikarenakan kejadian 07 Oktober 2023 lalu. Waiver tersebut juga akan kadaluarsa pada saat itu
Akan tetapi, pejabat Amerika Serikat menjelaskan jika mereka tidak memperbaharui waiver tersebut. Perekonomian di Palestina terutama di Gaza akan terjadi “bencana ekonomi”.
Walaupun pada akhirnya Israel tetap memperbaharui waiver mereka dengan institusi finansial palestina. terdapat perpisahan pendapat dalam kabinet Netanyahu dimana diantara mereka yang ingin mendukung PA dan kaum nasionalis religius seperti Smotrich, yang menganggap PA sebagai hambatan bagi ambisi mereka untuk mencaplok Tepi Barat Gaza sepenuhnya.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza Bisa Picu Resesi Ekonomi Global
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(wid)