Hukum Tajwid Surat An Nisa Ayat 79, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Baca
Minggu, 20 Oktober 2024 - 07:40 WIB
Hukum tajwid Surat An Nisa ayat 79 penting dipelajari kaum muslim. Bukan hanya sekadar menambah pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membaca salah satu Surat Madaniyyah ini.
Surat An Nisa merupakan surat ke-4 dalam kitab suci Al-Qur'an. Terdiri atas 176 ayat, An Nisa menjadi surat Madaniyyah terpanjang kedua setelah Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surat-surat lainnya.
Pada ulasan ini, kita akan membahas hukum tajwid Surat An Nisa ayat 79 beserta penjelasannya. Simak ya!
Latin: Maaa asaabaka min hasanatin faminal laahi wa maaa asaaabaka min saiyi'atin famin nafsik; wa arsalnaaka linnaasi Rasuulaa; wa kafaa billaahi Shahiidaa
Terjemahan: Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.
Hukum tajwid pertama adalah mad jaiz munfashil. Alasannya karena ada mad thobi'i (alif didahului fathah) bertemu hamzah di lain kalimat. Dibaca Panjang 4 atau 5 harakat.
Kemudian, ada mad thobi'i di huruf shod. Alasannya karena di situ terdapat alif yang didahului harakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Pertama, ada Izhar halqi. Alasannya karena terdapat nun sukun bertemu huruf ha. Nun sukun dibaca jelas.
Lalu, terdapat ikhfa ausath karena ada kasrah tanwin bertemu fa. Tanwin dibaca samar sambil bersiap masuk huruf fa dengan berdengung.
Kemudian, lam pada lafaz Allah dibaca tebal atau tafkhim. Alasannya karena didahului huruf berharakat fathah.
Pada bacaan lam itu, ada juga hukum alif lam syamsiah karena alif lam bertemu huruf syamsiah, yaitu lam. Alif lam di sini tidak dibaca.
Hukum tajwid pertama mad jaiz munfashil. Alasannya terdapat mad thobi'i (alif didahului fathah) bertemu hamzah di lain kalimat. Dibaca 4 atau 5 harakat.
Lalu, ada mad thobi'i karena ada alif didahului huruf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Pertama, ada hukum tajwid ikhfa ausath. Alasannya karena terdapat nun sukun bertemu huruf sin. Nun sukun dibaca samar sambil bersiap ke huruf sin disertai dengung.
Kemudian, ada lagi ikhfa ausath. Kali ini, ada kasrah tanwin bertemu huruf fa. Tanwin dibaca samar sambil bersiap ke huruf fa disertai dengung.
Surat An Nisa merupakan surat ke-4 dalam kitab suci Al-Qur'an. Terdiri atas 176 ayat, An Nisa menjadi surat Madaniyyah terpanjang kedua setelah Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surat-surat lainnya.
Pada ulasan ini, kita akan membahas hukum tajwid Surat An Nisa ayat 79 beserta penjelasannya. Simak ya!
Surat An Nisa Ayat 79
مَاۤ اَصَابَكَ مِنۡ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ وَمَاۤ اَصَابَكَ مِنۡ سَيِّئَةٍ فَمِنۡ نَّـفۡسِكَ ؕ وَاَرۡسَلۡنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوۡلًا ؕ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيۡدًا
Latin: Maaa asaabaka min hasanatin faminal laahi wa maaa asaaabaka min saiyi'atin famin nafsik; wa arsalnaaka linnaasi Rasuulaa; wa kafaa billaahi Shahiidaa
Terjemahan: Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.
Hukum Surat An Nisa Ayat 79
مَاۤ اَصَابَكَ
(Maaa asaabaka)Hukum tajwid pertama adalah mad jaiz munfashil. Alasannya karena ada mad thobi'i (alif didahului fathah) bertemu hamzah di lain kalimat. Dibaca Panjang 4 atau 5 harakat.
Kemudian, ada mad thobi'i di huruf shod. Alasannya karena di situ terdapat alif yang didahului harakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
مِنۡ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ
(min hasanatin faminal laahi)Pertama, ada Izhar halqi. Alasannya karena terdapat nun sukun bertemu huruf ha. Nun sukun dibaca jelas.
Lalu, terdapat ikhfa ausath karena ada kasrah tanwin bertemu fa. Tanwin dibaca samar sambil bersiap masuk huruf fa dengan berdengung.
Kemudian, lam pada lafaz Allah dibaca tebal atau tafkhim. Alasannya karena didahului huruf berharakat fathah.
Pada bacaan lam itu, ada juga hukum alif lam syamsiah karena alif lam bertemu huruf syamsiah, yaitu lam. Alif lam di sini tidak dibaca.
وَمَاۤ اَصَابَكَ
(wa maaa asaaabaka)Hukum tajwid pertama mad jaiz munfashil. Alasannya terdapat mad thobi'i (alif didahului fathah) bertemu hamzah di lain kalimat. Dibaca 4 atau 5 harakat.
Lalu, ada mad thobi'i karena ada alif didahului huruf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
مِنۡ سَيِّئَةٍ فَمِنۡ نَّـفۡسِكَ
(min saiyi'atin famin nafsik)Pertama, ada hukum tajwid ikhfa ausath. Alasannya karena terdapat nun sukun bertemu huruf sin. Nun sukun dibaca samar sambil bersiap ke huruf sin disertai dengung.
Kemudian, ada lagi ikhfa ausath. Kali ini, ada kasrah tanwin bertemu huruf fa. Tanwin dibaca samar sambil bersiap ke huruf fa disertai dengung.