5 Fakta Masjid Omari Raya, Masjid Raya Gaza yang Dihancurkan Israel

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:58 WIB
Kondisi masjid bersejarah Al Omari di Gaza setelah dihancurkan pasukan Israel, beberapa waktu lalu. Foto/Quds News Network
Masjid Raya Gaza atau Masjid Omari Raya adalah sebuah masjid raya yang terletak di tengah kota Gaza, Palestina . Masjid Omari memiliki signifikansi yang besar bagi sejarah dan kepercayaan islam di Gaza.

Akan tetapi pada tanggal 4 Desember 2023, Pasukan Israel melakukan serangan terhadap masjid raya tersebut dengan alasan tertentu yang mengakibatkan kehancuran yang besar bagi infrastruktur masjid.

Oleh karena itu, serangan yang dilakukan Israel mengancam kegiatan beribadah rakyat Gaza dengan menghancurkan salah satu masjid terbesar Gaza serta mengancam keberadaan situs bersejarah dari berabad-abad yang lalu.

Lantas, fakta apa saja yang dimiliki Masjid Omari Raya tersebut sehingga mengakibatkan salah satu kehancuran situs historis dan tempat suci terbesar di Gaza ?

5 Fakta Masjid Omari Raya

1. Sejarah Peradaban Filistine dengan Masjid Omari Raya

Masjid Omari Raya memiliki sejarah yang sangat lama. Sejarah terlama yang dimiliki oleh masjid tersebut berawal dari keberadaban Filistine.

Secara singkat, Filistine adalah suatu kelompok peradaban yang tinggal di pantai selatan Kanaan dari zaman besi dalam suatu negara kota bernama Filistia.

Sesuai dengan tradisi mereka, tempat masjid mereka yang dibangun berada pada situs kuil orang Filistin. Kuil tersebut didirikan sebagai dedikasikan untuk dagon, dewa kesuburan.

Tetapi dalam the book of judges, setelah Dagon telah digulingkan. kuil tersebut didedikasikan untuk Marnas, dewa hujan. Legenda lokal Gaza pada masa ini mengklaim salah satu aktor berpengaruh di buku the book of judges, Samson, dikubur dalam masjid.

2. Masjid Berubah Gereja, Kembali Lagi Menjadi Masjid

Masjid Raya Omari sendiri bukanlah menjadi masjid dari awal masanya. Setelah lewatnya peradaban Filistine. Peradaban Byzantine mulai membangun gereja di lokasi yang sama setelah runtuhnya kuil Filistine.

Gereja Byzantine tersebut dibangun pada abad kelima masehi. Pada saat itu wilayah sekitar gereja tersebut dalam pemerintahan Permaisuri Romawi Timur Aelia Eudocia.

Setelah penaklukan dari Roma-Palestina oleh Rashidun Caliphate, gereja tersebut ditransformasi menjadi masjid pada abad ketujuh oleh Omar Ibn al-Khattab dimana awal masjid Omari dibuat.

Nama masjid tersebut dinamai “al-Omari” sebagai tanda penghormatan Omar Ibn al-Khattab sebagai pemimpin pada saat penaklukan Muslim di Palestina.

Akan tetapi pada tahun 1149, masjid tersebut diubah menjadi gereja milik prajurit salib setelah penaklukan mereka di Gaza tahun 1100.

Gereja tersebut berdasarkan dekrit raja Baldwin II dari Jerusalem. Pada deskripsi milik William dari Tyre tentang gereja-gereja Tentara Salib yang besar, tidak disebutkan.

William II, uskup agung dan penulis sejarah, menjelaskan hanya dua dari tiga lorong masjid tersebut dijadikan sebagai bagian dari gereja besar tentara salib.

Perubahan terakhir dari gereja ke masjid gaza berada dalam peradaban Mamluk dimana saat para Ayyubids dibawah Salah ad-Din Yusuf ibn Ayyub, bertarung dengan tentara salib tersebut yang mengakibatkan kehancuran gereja salib pada 1187.

Mamluk membangun ulang Masjid Omari di abad ke-13 sebelum pada tahun 1260, dihancurkan oleh kelompok Mongol.

Akan tetapi, kehancuran masjid oleh Mongol tidak mengubah menjadi gereja dikarenakan dari zaman Mamluk hingga kini, pemerintah daerah Gaza dikuasai oleh muslim sehingga tetap menjadi masjid Omari hingga kini.

3. Terdapat Ukiran Menorah, Benda Ritual Yahudi dan Tulisan Prasasti Yahudi Kuno

Peneliti Gaza pada akhir abad ke 19 menemukan sebuah ukiran berbentuk Menorah dan menorah dan tulisan prasasti ibrani kuno.

Ukiran tersebut terlihat pada salah satu pilar tingkat atas salah satu kolom bangunan dalam masjid yang pada saat itu masih hancur.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya Islam muncul pertama kali dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.  Abdullah berkata, Dikatakan, Siapakah orang-orang yang terasing itu?  beliau menjawab: Orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah (yang sesat).

(HR. Ibnu Majah No. 3978)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More