5 Kader NU yang Menjadi Menteri di Kabinet Prabowo, Salah Satunya Imam Besar Masjid Istiqlal

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 07:05 WIB
KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, salah satu kader NU yang menjadi menteri agam dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. Foto dok SINDOnews
Kabinet pemerintahan selalu menarik perhatian publik, terutama soal siapa saja tokoh penting yang terpilih menjadi menteri. Di era kepemimpinan Prabowo, keterlibatan Nahdlatul Ulama (NU) semakin mencuri perhatian.

Organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini bukan hanya memiliki pengaruh dalam bidang sosial-keagamaan, tetapi juga di kancah politik nasional. Beberapa kader NU dipercaya mengemban tugas strategis di berbagai kementerian.

Terdapat lima tokoh NU yang berhasil masuk dalam jajaran kabinet Prabowo dan peran penting mereka dalam pemerintahan baru.

5 Kader NU yang Menjadi Menteri di Kabinet Prabowo

1. Nasaruddin Umar - Menteri Agama

AG. Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar adalah sosok Imam Besar Masjid Istiqlal, Masjid Nasional di Jakarta dan sekarang Menteri Agama RI Ke-25 saat naiknya kabinet Prabowo.

Selain sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin juga menjabat sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Beliau lahir pada tanggal 23 Juni 1959 di Bone, Sulawesi Selatan. Nasaruddin Umar menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta dan lulus dengan gelar Magister (1992) dan Doktoral (1998).

Adapun penghargaan yang dimiliki Nasaruddin Umar antara lain :

- Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI tahun 2014

- Piagam Penghargaan sebagai Sarjana Teladan IAIN Alauddin (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar)Ujung Pandang, 1984.

- Piagam Penghargaan Sebagai Doktor terbaik IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1999.

- Piagam Penghargaan dari Media Executive Jakarta sebagai PROFIL EKSEKUTIF DAN PENGUSAHA INDONESIA 2000-2001, 23 Maret 2001.

- Bintang Karya Satya dari Presiden RI, 2001.

- Piagam Penghargaan dari International Human Resources Develeopment Program (IHRDP) sebagai International best Leadership Award (IBLA), 2002, 31 Maret 2002.

- Piagam Penghargaan dari International Human Resaorces Develeopment Program (IHRDP) sebagai Asean Bset Executive Award (IBLA) 2002, 23 Juni 2002.

- Penghargaan Peniti Emas Hari Keluarga Nasional (Harganas) IX dari TP PKK Pusat, 29 Juni 2002.

2. Saifullah Yusuf - Menteri Sosial

Saifullah Yusuf adalah Politisi Indonesia yang saat ini mulai menjabat sebagai Menteri Sosial RI ke-33 menggantikan Tri Rismaharini. Sebelum menjabat sebagai Menteri Sosial, beliau pernah menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan sejak 26 Februari 2021.

Dalam Nahdlatul Ulama, beliau menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Saifullah Yusuf lahir pada tanggal 28 Agustus 1964 di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau menempuh pendidikan sarjananya di Universitas Nasional, Jakarta dalam Fakultas Ilmu Politik dan Sosial.

Pada masa pendidikannya, diketahui bahwa beliau mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Islam sebagai Ketua Umum. Selain itu diketahui juga bahwa Saifullah menjadi Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di periode 1990-1995.

Penghargaan yang diraih beliau antara lain :

- Lencana Melati (Pramuka) (2011)

- Bintang Mahaputera Adipradana (2014)

- Wredatama Nugraha Utama (2014)

3. Arifah Choiri Fauzi - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Arifah Choiri Fauzi sebelum menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia.

Posisi beliau dalam Nahdlatul Ulama yaitu sebagai Sekretaris Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Indonesia.

Beliau lahir di Madura, Jawa Timur pada tanggal 28 Juli 1969. Arifah menempuh pendidikan di Fakultas Dakwah IAIN Yogyakarta dengan gelar Sarjana dan Universitas Indonesia dengan Gelar Magister.

4. Erick Thohir – Menteri Badan Usaha Milik Negara

Erick Thohir adalah sosok pengusaha sukses sebagai pendiri dari Mahaka Group dan sekarang menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara ke-9.

Erick Thohir sendiri tidak memiliki posisi dalam Nahdlatul Ulama, akan tetapi beliau memiliki hubungan yang dapat dikatakan cukup erat dengan NU. Erick Thohir dikenal sebagai Anggota Kehormatan Banser dalam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Bukti dari kedekatan beliau dengan PBNU yaitu dengan bagaimana Erick Thohir menghadiri berbagai kegiatan acara penting yang melibatkan beliau serta membantu dalam memberikan kontribusi bagi program-program pemberdayaan masyarakat NU.

Erick Thohir lahir pada tanggal 30 Mei 1970 di Jakarta. Beliau menempuh pendidikan dengan Gelar Associate Of Art dari Glendale College, Bachelor of Arts dari American College, dan Master of Business Administration dari University of California.

Pencapaian yang dimiliki Erick Thohir selain membangun Mahaka Group, beliau juga mendirikan stasiun televisi Jak TV dan media lain serta perusahaan dalam sektor jasa konsultasi, Creative Agency, Brand Activation, dan jasa Event Organizer dengan nama PT. Kalyanamitra Adhara Mahardika atau Alive Indonesia.

5. Nusron Wahid - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN

Nusron Wahid adalah sosok aktivis, birokrat, dan politisi yang menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan anggota DPR RI sebelum menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN.

Dalam Nahdlatul Ulama, Beliau memiliki posisi sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor yaitu salah satu badan otonom milik NU yang bergerak dalam kepemudaan dan masyarakat.

Nusron Wahid lahir pada tanggal 12 Oktober 1973. Beliau menempuh pendidikan dengan Gelar Sarjana dari Universitas Indonesia dan Gelar Magister dari Institusi Pertanian Bogor.

Selain sebagai Kepala Badan Nasional dan anggota DPR RI, Nusron Wahid juga pernah menjadi Komisaris bagi PT CBN dan PT Palima Timada.MG /Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra

(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَلۡيَـضۡحَكُوۡا قَلِيۡلاً وَّلۡيَبۡكُوۡا كَثِيۡرًا‌ ۚ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat.

(QS. At-Taubah Ayat 82)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More