5 Ayat Al Quran yang Menjelaskan Hindari Maksiat, Hukuman Zina akan Disaksikan oleh Orang Beriman
Selasa, 29 Oktober 2024 - 17:32 WIB
“Kerana Allah hendak membedakan yang jahat (golongan yang ingkar) dari yang baik (golongan yang beriman), dan menjadikan (golongan) yang jahat itu setengahnya bersatu dengan setengahnya yang lain, lalu ditimbunkannya kesemuanya, serta dimasukkannya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”
Ayat tersebut menjelaskan bagaimana orang jahat dimana mereka mengingkari hindaran yang diberikan Allah SWT dan bagaimana mereka dapat masuk Neraka Jahanam yaitu neraka terdalam. Lantas orang yang melakukan zina dimana mereka termasuk golongan jahat menjadi orang-orang yang rugi.
Surah Al-Mu’minun menjelaskan tentang ciri-ciri orang beriman seperti surah Al-furqan dan Al-Isra yang dijelaskan pada ayat awal-awal dari surah Al-Mu’minun.
“Dan mereka yang menjaga kehormatannya, kecuali kepada isterinya atau hamba sahayanya maka sesungguhnya mereka tidak tercela: Kemudian, sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas;”
Dijelaskan dari ayat-ayat tersebut, Seseorang yang menjaga kehormatan mereka dari martabat keluarga seorang umat hingga kemaluan mereka. Bagi orang yang menginginkan sebaliknya, maka mereka termasuk orang yang melewati batas (kurang ajar).
“Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan.”
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya;”
“dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapak mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan;”
“dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.”
Isi dari ayat-ayat tersebut menjelaskan secara jelas bagaimana seorang laki-laki harus menjaga pandangan mereka serta memelihara dan menjaga kehormatan (kemaluan) mereka dimana hal tersebut adalah hal yang paling suci milik mereka.
Selain itu wanita juga memiliki kewajiban yang sama seperti laki-laki bahkan lebih dimana mereka harus menutupi hampir seluruh tubuh mereka.
Terakhir ayat tersebut menjelaskan bagi laki-laki dan wanita untuk bertaubat kepada Allah SWT sebagai orang-orang beriman yang berharap mereka bisa berjaya dalam kehidupannya.
Memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an mengenai larangan maksiat, terutama zina, adalah tanggung jawab setiap umat Muslim.
Lima ayat tersebut menunjukkan betapa seriusnya peringatan Allah SWT terhadap perilaku yang dapat merusak moral individu dan masyarakat.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Tukang Maksiat Belum Tentu Masuk Neraka, Ini Syaratnya!
Ayat tersebut menjelaskan bagaimana orang jahat dimana mereka mengingkari hindaran yang diberikan Allah SWT dan bagaimana mereka dapat masuk Neraka Jahanam yaitu neraka terdalam. Lantas orang yang melakukan zina dimana mereka termasuk golongan jahat menjadi orang-orang yang rugi.
4. Surah Al-Mu’minun (23:5-7)
Surah Al-Mu’minun adalah surah ke-23 juz 18 dalam Al-Quran. Surah tersebut termasuk dalam Surah Makkiyah.Surah Al-Mu’minun menjelaskan tentang ciri-ciri orang beriman seperti surah Al-furqan dan Al-Isra yang dijelaskan pada ayat awal-awal dari surah Al-Mu’minun.
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَـٰفِظُونَ ٥ إِلَّا عَلَىٰٓ أَزْوَٰجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ ٦ فَمَنِ ٱبْتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْعَادُونَ
“Dan mereka yang menjaga kehormatannya, kecuali kepada isterinya atau hamba sahayanya maka sesungguhnya mereka tidak tercela: Kemudian, sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas;”
Dijelaskan dari ayat-ayat tersebut, Seseorang yang menjaga kehormatan mereka dari martabat keluarga seorang umat hingga kemaluan mereka. Bagi orang yang menginginkan sebaliknya, maka mereka termasuk orang yang melewati batas (kurang ajar).
5. Surat An-Nur (24:30-31)
Surat An-Nur adalah surah ke-24 juz 18 dalam Al-Qur’an. Surat An-Nur termasuk dalam Surah Madaniyah. Surat An-Nur menjelaskan tentang etika sosial terutama bagaimana seseorang muslimin dan muslimah menjaga kesucian dan kehormatan mereka. Surat An-Nur memperdalam aspek tersebut dibandingkan dengan surah Al-Mu’minun.قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَـٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan.”
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَـٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَـٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّـٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ٣١
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya;”
“dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapak mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan;”
“dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.”
Isi dari ayat-ayat tersebut menjelaskan secara jelas bagaimana seorang laki-laki harus menjaga pandangan mereka serta memelihara dan menjaga kehormatan (kemaluan) mereka dimana hal tersebut adalah hal yang paling suci milik mereka.
Selain itu wanita juga memiliki kewajiban yang sama seperti laki-laki bahkan lebih dimana mereka harus menutupi hampir seluruh tubuh mereka.
Terakhir ayat tersebut menjelaskan bagi laki-laki dan wanita untuk bertaubat kepada Allah SWT sebagai orang-orang beriman yang berharap mereka bisa berjaya dalam kehidupannya.
Memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an mengenai larangan maksiat, terutama zina, adalah tanggung jawab setiap umat Muslim.
Lima ayat tersebut menunjukkan betapa seriusnya peringatan Allah SWT terhadap perilaku yang dapat merusak moral individu dan masyarakat.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Tukang Maksiat Belum Tentu Masuk Neraka, Ini Syaratnya!