Kisah Orang yang Mengamalkan Ayat Seribu Dinar, Penuh Makna Mendalam

Senin, 04 November 2024 - 08:05 WIB
Karena sering mengamalkan Ayat Seribu Dinar, kisah saudagar yang kena musibah di laut dan terdampar di pulau sepi malah rezekinya tak pernah surut, di manapun dia berada rezekinya terus mengalir. Foto ilustrasi/ist
Kisah orang yang mengamalkan A yat Seribu Dinar menjadi ulasan menarik untuk disimak. Cerita sejenis ini bisa menjadi gambaran mengenai kebenaran akan keistimewaan ayat tersebut.

Umat Muslim tentu sudah cukup mengenal istilah ‘Ayat Seribu Dinar’. Diambil dari ayat ke-2 dan ke-3 Surat At Thalaq , bacaan tersebut sangat populer karena faedahnya yang luar biasa.

Dinamakan Ayat Seribu Dinar , bacaan ini dipercaya apabila diamalkan akan memberi pembacanya kecukupan, diberi jalan keluar atas setiap kesulitan hingga diberikan rezeki dari arah tak disangka. Berikut salah satu kisah orang yang pernah mengamalkannya.

Kisah Nyata Orang yang Mengamalkan Ayat Seribu Dinar

Pada dahulu kala, hidup seorang saudagar yang sering ditemui Nabi Khidir as dalam mimpi. Dalam mimpi itu, Nabi Khidir memintanya untuk bersedekah dengan jumlah 1000 dinar kepada fakir miskin yang berkeliaran.

Mengingat mimpinya yang ternyata berulang dan selalu sama, ia pun melaksanakan perintah untuk bersedekah itu. Saudagar tadi memberi sedekah kepada fakir miskin sebanyak seribu dinar.

Selesai menunaikan perintah sedekah tersebut, sang saudagar kembali bermimpi bertemu Nabi Khidir. Bedanya, kali ini ia diajarkan untuk mengamalkan bacaan Al-Qur'an surat At Thalaq ayat 2-3.

Lagi, ia pun menuruti perintah Nabi Khidir. Kejadian setelah benar-benar mengagumkan dan membuatnya terheran-heran.

Pada suatu hari, saudagar pergi berdagang ke sebuah pulau dengan menggunakan kapal. Di tengah laut, kapal tersebut terkena ombak besar dan angin puting beliung.

Sementara penumpang lain merasa cemas dan takut, saudagar ini masih tetap mengamalkan surat At-Thalaq sesuai perintah Nabi Khidir. Ia berharap Allah Swt akan menolongnya.

Nahkoda dan awak kapal berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan kapal. Namun, ternyata kapal terhempas di atas sebuah batu karang dan akhirnya pecah.

Mendapati penumpang lain ditelan ombak dan kapal itu hancur, sang saudagar sadar bahwa dirinya telah terdampar di tepi pantai sebuah pulau asing. Bukan hanya selamat, ia terdampar bersama barang-barang dagangannya.

Demi melanjutkan hidup, ia memilih untuk menetap dan berdagang di pulau itu. Menariknya, sang saudagar pengamal ayat seribu dinar ini semakin sukses di tempat yang baru.

Bacaan Ayat Seribu Dinar

وَمَنْ يَتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ،وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا


Latin: Waman yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrajaa wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, Waman yatawakkal 'alallaahi fahuwa hasbuhuu, innallaaha baalighu amrihii qad ja'alallaahu likulli syaiin qadraa.

Artinya: "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS At Talaq :2-3)

Demikian ulasan mengenai kisah orang yang mengamalkan ayat seribu dinar. Semoga bermanfaat.



Wallahu a’lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَوَهَبۡنَا لَهٗۤ اِسۡحٰقَ وَيَعۡقُوۡبَ‌ؕ كُلًّا هَدَيۡنَا ‌ۚ وَنُوۡحًا هَدَيۡنَا مِنۡ قَبۡلُ‌ وَمِنۡ ذُرِّيَّتِهٖ دَاوٗدَ وَسُلَيۡمٰنَ وَاَيُّوۡبَ وَيُوۡسُفَ وَمُوۡسٰى وَ هٰرُوۡنَ‌ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَۙ (٨٤) وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيٰى وَعِيۡسٰى وَاِلۡيَاسَ‌ؕ كُلٌّ مِّنَ الصّٰلِحِيۡنَۙ (٨٥) وَاِسۡمٰعِيۡلَ وَالۡيَسَعَ وَيُوۡنُسَ وَلُوۡطًا‌ ؕ وَكُلًّا فَضَّلۡنَا عَلَى الۡعٰلَمِيۡنَۙ (٨٦) وَمِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ وَاِخۡوَانِهِمۡ‌ۚ وَاجۡتَبَيۡنٰهُمۡ وَهَدَيۡنٰهُمۡ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ (٨٧) ذٰ لِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهۡدِىۡ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ‌ؕ وَلَوۡ اَشۡرَكُوۡا لَحَبِطَ عَنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ (٨٨)
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih, dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya), (dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.

(QS. Al-An'am Ayat 84-88)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More