Doa Sujud Sahwi, Tata Cara, Bacaan dan Dalilnya

Selasa, 05 November 2024 - 09:26 WIB
Sujud Sahwi sendiri merupakan ibadah yang disunnahkan apabila seseorang ragu atau lupa dalam gerakan salat. Foto ilustrasi/ist
Doa sujud sahwi berikut tata cara, bacaan dan dalilnya pentibg diketahui kaum muslim. Sujud Sahwi sendiri merupakan ibadah yang disunnahkan apabila seseorang ragu atau lupa dalam gerakan salat.

Terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan tentang tata cara sujud sahwi ini. Terkait tata cara sujud sahwi terdapat perbedaan pendapat antar ulama. Ada yang mengatakan sebelum salam dan ada pula yang mengatakan setelah salam.

Ibnu Hajar Al-Asqolani rahimahullah berkata, "Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil."

Karena itu sebaiknya umat Islam mengikuti Hadis yang benar-benar sahih sesuai dicontohkan Rasulullah SAW. Dalam hadits Abdullah bin Buhainah:

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ


Artinya: "Setelah beliau menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR Al-Bukhari 1224 dan Muslim 570)

Tata Cara Sujud Sahwi dan Bacaan Doanya

Tata cara melakukan sujud sahwi ini telah dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah:

فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ


Artinya: "Lalu beliau salat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudia beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit." (HR Al-Bukhari 1229 dan Muslim 573)

Sujud sahwi setelah salam ini tidak perlu diawali dengan takbiratul ihram dan cukup takbir lalu sujud saja. Ini merupakan pendapat dari mayoritas ulama dengan berdasar hadits.

Kemudian ketika melakukan sujud sahwi tidak perlu tasyahud. Sehingga tata caranya hanya, takbir kemudian sujud, lalu takbir kembali dan duduk antara dua sujud. Lalu takbir kembali dan kemudian sujud, setelah itu takbir kembali dan duduk tawaruk dan tanpa tasyahud langsung salam.

Hal tersebut karena tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah tasyahud dalam melakukan sujud sahwi.

Doa Sujud Sahwi

Berikut beberapa doa yang dibaca ketika sujud sahwi yang dianjurkan oleh ulama. Namun doa yang paling tepat untuk bacaan doanya adalah seperti melakukan sujud biasa.

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى


Subhaana Robbiyal a'laa

Artinya: "Maha suci Allah Yang Maha Tinggi."

Atau bisa juga membaca:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى


Subhaanakallahumma Robbanaa wa bi

hamdika, allahummagh firliy.

Artinya: "Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku."

Dalam Mughnil Muhtaj salah satu kitab fiqih Syafi'iyah menyebutkan, "Tata cara sujud sahwi sama seperti sujud ketika salat dalam perbuatan wajib dan sunnahnya, seperti meletakkan dahi, thuma’ninah (bersikap tenang), menahan sujud, menundukkan kepala, melakukan duduk iftirosy ketika duduk antara dua sujud sahwi, duduk tawarruk ketika selesai dari melakukan sujud sahwi, dan zikir yang dibaca pada kedua sujud tersebut adalah seperti dzikir sujud dalam salat.”

Itulah doa dan tata cara sujud sahwi yang perlu diketahui umat Islam. Untuk melakukan sebuah ibadah tentu perlu dalil supaya apa yang dilakukan nantinya tidaklah mubah karena tidak sesuai dengan ajaran dan anjuran Rasulullah SAW.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More