Hukum Tajwid Surat At Talaq Ayat 1 Lengkap Beserta Asbabun Nuzulnya

Selasa, 05 November 2024 - 17:03 WIB
Hukum Tajwid Surat At Talaq ayat 1 dan asbabun nuzulnya harus dipelajari dengan baik supaya bisa membaca Al-Qur’an dengan benar. Foto ilustrasi/ist
Hukum Tajwid Surat At Talaq ayat 1 harus dipelajari dengan baik supaya bisa membaca Al-Qur’an dengan benar. Surat At Talaq ayat 1 menjelaskan bahwa di antara suami istri bisa terjadi perceraian, namun Allah mengingatkan Nabi tentang hukum dan etika perceraian dalam Islam.

Dalam ayat ini, khithab (seruan) Allah ditujukan kepada Nabi Muhammad, tetapi pada hakikatnya dimaksudkan juga kepada umatnya yang beriman. Allah menyerukan kepada orang-orang mukmin apabila mereka ingin menceraikan (menalak) istri-istri mereka, agar melakukannya ketika istrinya langsung bisa menjalani idahnya, yaitu pada waktu istri-istri itu suci dari haid dan belum dicampuri.

Surat At Talaq Ayat 1

يٰۤاَيُّهَا النَّبِىُّ اِذَا طَلَّقۡتُمُ النِّسَآءَ فَطَلِّقُوۡهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحۡصُوا الۡعِدَّةَ ‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمۡ‌ ۚ لَا تُخۡرِجُوۡهُنَّ مِنۡۢ بُيُوۡتِهِنَّ وَلَا يَخۡرُجۡنَ اِلَّاۤ اَنۡ يَّاۡتِيۡنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ‌ ؕ وَتِلۡكَ حُدُوۡدُ اللّٰهِ‌ ؕ وَمَنۡ يَّتَعَدَّ حُدُوۡدَ اللّٰهِ فَقَدۡ ظَلَمَ نَفۡسَهٗ‌ ؕ لَا تَدۡرِىۡ لَعَلَّ اللّٰهَ يُحۡدِثُ بَعۡدَ ذٰ لِكَ اَمۡرًا


Artinya : Wahai Nabi! Apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru.

Hukum Tajwid Surat At Talaq Ayat 1

يٰۤاَيُّهَا


Mad jaiz munfashil, sebab terdapat mad thabi’i menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Dibaca panjang 2-5 harakat

النَّبِىُّ


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Alif lam syamsiyah, sebab terdapat alif lam menghadapi nun yang bertanda tasydid. Cara membacanya dimasukkan kedalam huruf yang ada didepannya. Kedua Ghunnah, sebab terdapat nun bertasydid. Cara membacanya dengung 3 harakat.

اِذَا


Mad thabi'i, sebab ada dzal berharakat fathah bertemu alif dan dibaca panjang 2 harakat.

طَلَّقۡتُمُ النِّسَآءَ


Terdapat 4 hukum tajwid. Pertama Qalqalah sugra, sebab terdapat qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Dibaca dengan dipantulkan secara ringan. Kedua Alif lam syamsiyah, sebab terdapat alif lam bertemu nun yang bertanda tasydid. Cara membacanya dimasukkan kedalam huruf yang ada didepannya.

Ketiga Ghunnah, sebab terdapat nun bertasydid. Cara membacanya dengung 3 harakat. Keempat Mad wajib muttashil, sebab terdapat mad thabi’i bertemu hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat.

لِعِدَّتِهِنَّ فَطَلِّقُوۡهُنَّ


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Mad thabi'i, sebab ada qaf berharakat dhammah yang bertemu wawu mati dan dibaca panjang 2 harakat. Kedua Ghunnah, sebab ada nun bertasydid.

وَاَحۡصُوا الۡعِدَّةَ


Alif lam qamariyah, sebab terdapat alif lam bertemu huruf ain dan dibaca dengan jelas.

وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمۡ‌ ۚ لَا


Idzhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu dengan huruf lam. Dibaca dengan jelas.

تُخۡرِجُوۡهُنَّ


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Mad thabi'i, sebab ada jim berharakat dhammah yang bertemu wawu mati dan dibaca panjang 2 harakat. Kedua Ghunnah, sebab ada nun bertasydid.

مِنۡۢ بُيُوۡتِهِنَّ


Iqlab, sebab ada nun sukun bertemu huruf ba. Dibaca dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.

وَلَا يَخۡرُجۡنَ


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Mad thabi'i, sebab ada lam berharakat fathah yang bertemu alif dan dibaca panjang 2 harakat.

Kedua Qalqalah sugra, sebab terdapat qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Dibaca dengan dipantulkan secara ringan.

اِلَّاۤ اَنۡ يَّاۡتِيۡنَ


Terdapat 3 hukum tajwid. Pertamma Mad jaiz munfashil, sebab terdapat mad thabi’i bertemu hamzah pada lain kata. Dibaca Panjang 5 harakat.

Kedua Idgham bighunnah, sebab terdapat nun mati bertemu ya. Dibaca dengung 3 harakat. Ketiga mad thabi’i, sebab terdapat ta berharakat kasrah bertemu ya mati dan dibaca panjang 2 harakat.

بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ‌


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Mad thabi’i, sebab terdapat fa berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat. Kedua Idgham bighunnah, sebab terdapat kasratain bertemu mim, dibaca dengung 3 harakat.

وَتِلۡكَ حُدُوۡدُ ال


Mad thabi’i, sebab terdapat dal berharakat dammah bertemu wawu mati dan dibaca panjang 2 harakat.

وَمَنۡ يَّتَعَدَّ


Idgham bighunnah, sebab terdapat nun mati bertemu ya, dibaca dengung 3 harakat.

حُدُوۡدَ اللّٰهِ فَقَدۡ ظَلَمَ نَفۡسَهٗ


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Mad thabi’i,‌ sebab terdapat dal berharakat dammah bertemu wawu mati dan dibaca panjang 2 harakat. Kedua Qalqalah sugra, sebab terdapat dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Dibaca dengan dipantulkan secara ringan.

[ؕarabOpen] لَا تَدۡرِىۡ


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Mad thabi’i,‌ sebab terdapat lam berharakat fathah bertemu alif dan dibaca panjang 2 harakat. Kedua Qalqalah sugra, sebab terdapat dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Dibaca dengan dipantulkan secara ringan.

ذٰ لِكَ اَمۡرًا


Terdapat 2 hukum tajwid. Pertama Mad thabi’i,‌ sebab terdapat dzal berharakat fathah bertemu alif dan ra bertemu alif. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat. Kedua Idzhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu dengan huruf ra. Dibaca dengan jelas.

Asbabun Nuzul Surat At Talaq ayat 1

Ibnu Abi Hatim, Ibnu Jarir, dan Ibnu Munjir meriwayatkan dari Anas, “Rasulullah SAW menceraikan istrinya, Hafshah. Kemudian Hafshah keluar dari rumahnya dan kembali ke rumah orang tuanya. Lalu Allah SWT menurunkan ayat “Yaa ayyuhan nabi izza tallaqtumun nisa'a” Ada yang berkata pada Nabi, “Kembalilah atau rujuklah dia karena dia (Hafshah) seorang yang ahli puasa dan ahli shalat malam dan dia adalah salah seorang istrimu di surga.”

Itulah sejumlah hukum tajwid Surat At Talaq ayat 1 beserta asbabun nuzulnya yang bisa jadi referensi belajar bagi umat muslim. Semoga informasi ini bermanfaat.MG/Marine Lugina

Baca juga: Keutamaan Surat At-Thalaq, dari Pembuka Rezeki hingga Bisa Menghilangkan Dosa
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Amalah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berjuang pada jalan Allah. Kemudian aku tidak menambah pertanyaan lagi karena menjaga perasaan beliau.

(HR. Bukhari No. 5513)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More