Doa untuk Janin yang Keguguran dan Cara Mengirimkannya
Kamis, 07 November 2024 - 10:43 WIB
Doa untuk janin yang keguguran dan cara mengirimkan doanya tersebut penting diketahui kaum muslim. Doa ini menjadi bentuk tawakal kepada Allah SWT dan hal terbaik dari orangtua yang bisa diberikan kepada janin tersebut.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut bacaan doa untuk janin keguguran ini. Antara lain bersumber dari surat Al Baqarah ayat 156 yang berbunyi;
Alladziina idzaa ashoo bathum qaaluu, Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Artinya:
“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.”
Kemudian lengkapi dengan doa berikut:
Innalillahi wa inna ilahi raji'un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj'al kitabahu fi'illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba'dahu
Artinya:
"Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskanlah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikanlah catatannya di illiyyin. Gantilah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Janganlah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya."
“Kepunyaan Allah apa pun yang Dia ambil dan apa pun yang Dia berikan. Segala sesuatu (di dunia ini) memiliki waktu tetap yang terbatas bersama-Nya. Maka bersabarlah dan (ikhlas) mencari dan berharap pahala dari-Nya.” (HR. Al Bukhari)
Wallahu A'lam
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut bacaan doa untuk janin keguguran ini. Antara lain bersumber dari surat Al Baqarah ayat 156 yang berbunyi;
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Alladziina idzaa ashoo bathum qaaluu, Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Artinya:
“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.”
Kemudian lengkapi dengan doa berikut:
إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Innalillahi wa inna ilahi raji'un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj'al kitabahu fi'illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba'dahu
Artinya:
"Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskanlah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikanlah catatannya di illiyyin. Gantilah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Janganlah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya."
Cara Kirim Doa untuk Janin yang Keguguran
1.Untuk janin yang keguguran sebelum usia 4 bulan
Berdasarkan Majmu’ Fatawa Ibu Utsaimin 25/229, janin yang keguguran sebelum usia 4 bulan kehamilan, tidak perlu aqiqah, tak diberi nama, tidak disalati, dan bisa dikuburkan di mana saja. Bunda bisa mengirimkan doa di mana pun sesuai ajaran Islam.2. Untuk janin yang keguguran setelah usia 4 bulan
Masih merujuk pada Majmu’ Fatawa Ibu Utsaimin 25/229, janin yang berusia di atas 4 bulan maka telah ditiupkan roh sehingga jenazahnya bisa diberi nama, dimandikan, dikafani, dan boleh disalati serta dimakamkan bersama umat muslim lainnya.3. Berdoa bisa dilakukan setiap hari
Pasangan yang kehilangan calon bayinya ini, bisa mengirimkan doa setiap hari, terutama jika kehilangan calon anak setelah usia kehamilan 4 bulan. Kirimkan doa dengan membaca surat Al Fatihah dan Yassin kepada janin yang keguguran.4. Berusaha ikhlas
Selain mengirimkan doa untuk janin yang keguguran, sang ibu dan suami harus belajar ikhlas menerimanya. Ingat, janin yang keguguran akan menjadi penggugur dosa Bunda saat di akhirat nanti.“Kepunyaan Allah apa pun yang Dia ambil dan apa pun yang Dia berikan. Segala sesuatu (di dunia ini) memiliki waktu tetap yang terbatas bersama-Nya. Maka bersabarlah dan (ikhlas) mencari dan berharap pahala dari-Nya.” (HR. Al Bukhari)
Wallahu A'lam
(wid)