Jin Ifrit: Budak Nabi Sulaiman yang Kini Jadi Teman Tukang Santet
Jum'at, 08 November 2024 - 14:21 WIB
JIN Ifrit hanyalah budak bagi Nabi Sulaiman . Jin Ifritlah yang ditugaskan Nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Bilqis ke hadapannya. Namun di era Rasulullah SAW jin Ifrit sempat mengganggu beliau.
Ibnu Katsir mengutip Mujahid mengatakan 'Ifrit artinya jin yang jahat. Syu'aib Al-Jiba-i mengatakan bahwa nama 'Ifrit itu adalah Kauzan. Hal yang sama telah dikatakan oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Yazid ibnu Ruman; dan hal yang sama dikatakan pula oleh Wahb ibnu Munabbih dan Abu Saleh, disebutkan bahwa besarnya 'Ifrit sama dengan sebuah bukit.
Riwayat lain menyebut, jin Ifrit merupakan jin senior yang diyakini sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS . Sama halnya dengan Jin Qorin yang bertugas mencelakaan kehidupan manusia karena merasa tidak senang dengan kehadiran manusia itu.
Tetapi Ifrit cenderung lebih kasar dan sangatlah berbahaya. Jin Ifrit juga kerap ada pada ilmu hitam seperti santet dan lain sebagainya.
Jin Ifrit sering kali dimanfaatkan oleh kelompok orang yang meyakini adanya ilmu hitam.
Kisah Nabi Sulaiman dan Jin Ifrit disebut dalam al-Qur'an dalam surah An-Naml ayat 39 sampai 40.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip."
Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." ( QS An-Naml : 39-40)
Ibnu Abbas mengatakan, bahwa 'Ifrit itu kuat membawanya lagi dapat dipercaya untuk menjaga semua permata yang ada di dalam singgasana itu.
Manusia tak mampu menguasai jin, kecuali Nabi Sulaiman. Bahkan manusia kerap kali menjadi umpan menggiurkan bagi setan agar terjebak dalam kubangan kemunafikan. Tapi, Allah SWT memberi kekuasaan pada Nabi Sulaiman untuk menguasai dan menundukkan setan, dan bahkan mempekerjakan setan atau menghukumnya apabila menentang.
Mengincar Rasulullah SAW
Pada peristiwa Isra' dan Mikraj Nabi Muhammad SAW diriwayatkan, tatkala di perjalanan, Rasulullah melihat Jin Ifrit mengincar beliau sambil membawa api. Setiap Rasulullah menengok pasti Ifrit berada di hadapannya.
Jibril berkata kepada Rasulullah: "Maukah engkau aku ajarkan suatu kalimat, apabila engkau mengucapkannya maka akan padam apinya dan dia akan jatuh tersungkur pada wajahnya?".
Maka berkata Rasulullah: "Ajarkan aku wahai Jibril."
Kemudian Jibril berkata:
"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih".
Ibnu Katsir mengutip Mujahid mengatakan 'Ifrit artinya jin yang jahat. Syu'aib Al-Jiba-i mengatakan bahwa nama 'Ifrit itu adalah Kauzan. Hal yang sama telah dikatakan oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Yazid ibnu Ruman; dan hal yang sama dikatakan pula oleh Wahb ibnu Munabbih dan Abu Saleh, disebutkan bahwa besarnya 'Ifrit sama dengan sebuah bukit.
Riwayat lain menyebut, jin Ifrit merupakan jin senior yang diyakini sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS . Sama halnya dengan Jin Qorin yang bertugas mencelakaan kehidupan manusia karena merasa tidak senang dengan kehadiran manusia itu.
Tetapi Ifrit cenderung lebih kasar dan sangatlah berbahaya. Jin Ifrit juga kerap ada pada ilmu hitam seperti santet dan lain sebagainya.
Jin Ifrit sering kali dimanfaatkan oleh kelompok orang yang meyakini adanya ilmu hitam.
Kisah Nabi Sulaiman dan Jin Ifrit disebut dalam al-Qur'an dalam surah An-Naml ayat 39 sampai 40.
قَالَ عِفۡرِيۡتٌ مِّنَ الۡجِنِّ اَنَا اٰتِيۡكَ بِهٖ قَبۡلَ اَنۡ تَقُوۡمَ مِنۡ مَّقَامِكَۚ وَاِنِّىۡ عَلَيۡهِ لَـقَوِىٌّ اَمِيۡنٌ
قَالَ الَّذِىۡ عِنۡدَهٗ عِلۡمٌ مِّنَ الۡـكِتٰبِ اَنَا اٰتِيۡكَ بِهٖ قَبۡلَ اَنۡ يَّرۡتَدَّ اِلَيۡكَ طَرۡفُكَؕ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسۡتَقِرًّا عِنۡدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنۡ فَضۡلِ رَبِّىۡۖ لِيَبۡلُوَنِىۡٓ ءَاَشۡكُرُ اَمۡ اَكۡفُرُؕ وَمَنۡ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهٖۚ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّىۡ غَنِىٌّ كَرِيۡمٌ
قَالَ الَّذِىۡ عِنۡدَهٗ عِلۡمٌ مِّنَ الۡـكِتٰبِ اَنَا اٰتِيۡكَ بِهٖ قَبۡلَ اَنۡ يَّرۡتَدَّ اِلَيۡكَ طَرۡفُكَؕ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسۡتَقِرًّا عِنۡدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنۡ فَضۡلِ رَبِّىۡۖ لِيَبۡلُوَنِىۡٓ ءَاَشۡكُرُ اَمۡ اَكۡفُرُؕ وَمَنۡ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهٖۚ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّىۡ غَنِىٌّ كَرِيۡمٌ
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip."
Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." ( QS An-Naml : 39-40)
Ibnu Abbas mengatakan, bahwa 'Ifrit itu kuat membawanya lagi dapat dipercaya untuk menjaga semua permata yang ada di dalam singgasana itu.
Manusia tak mampu menguasai jin, kecuali Nabi Sulaiman. Bahkan manusia kerap kali menjadi umpan menggiurkan bagi setan agar terjebak dalam kubangan kemunafikan. Tapi, Allah SWT memberi kekuasaan pada Nabi Sulaiman untuk menguasai dan menundukkan setan, dan bahkan mempekerjakan setan atau menghukumnya apabila menentang.
Mengincar Rasulullah SAW
Pada peristiwa Isra' dan Mikraj Nabi Muhammad SAW diriwayatkan, tatkala di perjalanan, Rasulullah melihat Jin Ifrit mengincar beliau sambil membawa api. Setiap Rasulullah menengok pasti Ifrit berada di hadapannya.
Jibril berkata kepada Rasulullah: "Maukah engkau aku ajarkan suatu kalimat, apabila engkau mengucapkannya maka akan padam apinya dan dia akan jatuh tersungkur pada wajahnya?".
Maka berkata Rasulullah: "Ajarkan aku wahai Jibril."
Kemudian Jibril berkata:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّات الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرٌّ و لا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاء وَ مِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ مِنْ شَرِّ ما ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَ مِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَ مِنْ فِتَنِ الَّليْلِ وَ النَّهَارِ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَن
"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih".
(mhy)