7 Ayat Al-Qur'an tentang Kekayaan, Harta Bisa Menjadi Siksaan

Jum'at, 08 November 2024 - 13:56 WIB
Kembali kepada surah Al-Baqarah ayat 215, Ayat ini menjelaskan prioritas dalam memberikan infak, yaitu kepada orang tua, kerabat, anak yatim, fakir miskin, dan musafir. Penggunaan harta untuk mereka yang membutuhkan menunjukkan bagaimana harta harus dikelola untuk kebaikan dan kesejahteraan sosial.

7) Al-Kahfi (18:46)

ٱلْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَـٰقِيَـٰتُ ٱلصَّـٰلِحَـٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًۭا وَخَيْرٌ أَمَلًۭا


Artinya : Harta benda dan anak pinak itu, ialah perhiasan hidup di dunia; dan amal-amal soleh yang kekal faedahnya itu lebih baik pada sisi Tuhanmu sebagai pahala balasan, dan lebih baik sebagai asas yang memberi harapan.

Untuk ayat terakhir yaitu ayat 46 dari Surah Al-Kahfi, Ayat ini menyebutkan bahwa harta dan anak-anak hanyalah perhiasan hidup dunia, tetapi amalan saleh yang akan bertahan. Ayat ini mengajarkan bahwa kekayaan harus dipahami sebagai ujian, dan yang lebih utama adalah amal yang baik sebagai bekal akhirat.

7 ayat Al-Qur'an tentang kekayaan diatas dapat memberi kita panduan untuk mengelola Kekayaan dengan penuh amanah dan kebijaksanaan.

Kekayaan bukan hanya milik pribadi, melainkan titipan yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan bersama. Dengan mengamalkan ajaran-ajaran dalam ayat-ayat tersebut, kita dapat menciptakan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan kewajiban akhirat.

Semoga pedoman ini menginspirasi kita semua untuk terus menggunakan rezeki dengan bijak, membantu sesama, dan menjalani hidup yang penuh berkah.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra

Baca juga: 10 Ayat Al-Qur'an tentang Nilai Kekeluargaan dan Kasih Sayang Antar Anggota Keluarga
(wid)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَـتَّخِذُوا الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَكُمۡ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَالۡـكُفَّارَ اَوۡلِيَآءَ‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ (٥٧) وَ اِذَا نَادَيۡتُمۡ اِلَى الصَّلٰوةِ اتَّخَذُوۡهَا هُزُوًا وَّلَعِبًا‌ ؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَعۡقِلُوۡنَ (٥٨)
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) shalat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.

(QS. Al-Maidah Ayat 57-58)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More