Dukun dan Peramal di Zaman Nabi Yusuf: Tafsir Surat Yusuf Ayat 43-49

Senin, 18 November 2024 - 20:36 WIB


Sebagian ulama membaca ummatin menjadi amahin, yakni sesudah lupa. Lalu ia berkata kepada raja dan orang-orang yang dikumpulkan oleh raja untuk tujuan itu:

أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ


Aku akan memberitakan kepada kalian tentang (orang yang pandai) mena'birkannya. (Yusuf: 45) Maksudnya yaitu seseorang mengetahui ta'bir mimpi itu.

فَأَرْسِلُونِ


maka utuslah aku (kepadanya). (Yusuf: 45) Yakni suruhlah aku untuk menemui Yusuf yang jujur di dalam penjaranya. Lalu mereka mengutusnya kepada Yusuf. Ketika pelayan itu datang, ia berkata:

يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا


Yusuf, hai orang yang sangat dapat dipercaya, terangkanlah kepada kami. (Yusuf: 46)

Selanjutnya si pelayan menceritakan tentang apa yang dilihat oleh raja dalam mimpinya. Saat itu juga Yusuf as menceritakan ta'bir mimpi itu kepada si pelayan raja tanpa menegurnya atas kelalaiannya terhadap apa yang ia pesankan kepadanya, juga tanpa mensyaratkan agar dia dikeluarkan dari penjara sebelumnya, melainkan Yusuf as berkata kepadanya:

تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا


Supaya kalian bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa. (Yusuf: 47)



Artinya, kelak akan datang musim subur dan banyak hujan kepada kalian selama tujuh tahun berturut-turut. Sapi dita'birkan dengan tahun karena sapilah yang dipakai untuk membajak tanah dan lahan yang digarap untuk menghasilkan buah-buahan dan tanam-tanaman, yaitu bulir-bulir gandum yang hijau (subur).

Kemudian Yusuf as memberikan pengarahan kepada mereka mengenai apa yang harus mereka kerjakan selama tujuh tahun subur itu. Ia berkata:

فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلا قَلِيلا مِمَّا تَأْكُلُونَ


Maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya, kecuali sedikit untuk makan kalian. (Yusuf: 47)

Yakni betapa pun banyaknya hasil yang kalian peroleh dari panen kalian di musim-musim subur selama tujuh tahun itu, kalian harus membiarkan hasilnya pada bulir-bulirnya, agar dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan menghindari kebusukan. Terkecuali sekadar apa yang kalian makan, maka boleh dipisahkan dari bulirnya.

Dan makanlah dalam kadar yang minim, jangan berlebih-lebihan agar jumlah makanan yang ada dapat cukup menutupi kebutuhan makan kalian selama musim-musim paceklik yang lamanya tujuh tahun.

Musim paceklik berturut-turut selama tujuh tahun yang mengiringi musim-musim subur adalah ibarat sapi-sapi kurus yang memakan sapi-sapi yang gemuk. Karena dalam musim paceklik semua persediaan makanan yang mereka kumpulkan di musim subur habis mereka makan (konsumsi). Musim paceklik inilah yang dimaksudkan dengan bulir-bulir yang kering.

Kemudian Yusuf as memberitakan kepada mereka bahwa selama tujuh tahun musim paceklik itu tidak ada suatu tumbuh-tumbuhan pun yang dapat tumbuh, dan semua tanaman yang mereka semaikan tidak akan menghasilkan sesuatu pun. Karena itulah maka Yusuf as berkata kepada mereka:
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Jabir bin Abdillah dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3790)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More