5 Isi Kandungan Surat Al-Bayyinah, Pentingnya Menjadi Orang Beriman dan Beramal
Senin, 02 Desember 2024 - 16:01 WIB
Kandungan Surat Al-Bayyinah mengandung pesan mendalam yang relevan untuk setiap muslim. Surat ini menjelaskan tentang pentingnya keimanan, urgensi ketaatan kepada Allah SWT , serta perbedaan nasib antara orang-orang beriman dan yang ingkar.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas 5 isi kandungan utama Surat Al-Bayyinah yang dirangkum secara sederhana agar mudah dipahami. Semoga pembahasan ini dapat membantu Anda menggali hikmah dan memperkuat iman dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Bayyinah (98:1)
Artinya : “Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,”
Al-Bayyinah (98:2)
Artinya : “(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Alquran),”
Menurut tafsiran Ibnu Katsir, Bangsa Arab maupun Ajam (Non-Arab) tidak ingin meninggalkan agama mereka sebelum diberikan bukti nyata kepadanya. Pernyataan tersebut sesuai dengan salah satu bagian dalam ayat 1, “Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,”.
Oleh karena itu Allah SWT menurunkan kitab kitab salah satunya Al-Qur’an, kitab yang sempurna diberikan kepada nabi Muhammad SAW untuk dibacakan kepada orang-orang tersebut. Al-Qur’an kitab yang mulia tersebut memiliki lembar-lembaran yang suci dimana tercatat dalam di kalangan Mala'ul A'la.
Al-Bayyinah (98:3)
Artinya : “di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).”
Al-Bayyinah (98:4)
Artinya : “Dan tidaklah terpecah belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.”
Penjelasan dalam tafsiran Ibnu Katsir bahwa pada lembaran suci Al-Qur’an, terdapat kitab kitab Allah SWT yang berharga. Kitab tersebut adil, lagi lurus dikarenakan tidak ada kesalahan di dalamnya. Ini menjadi alasan mengapa nabi Muhammad SAW diberikan kitab tersebut untuk dibacakan.
Selain itu, kitab tersebut diharapkan untuk tidak memecah belah setelah diturunkan Al-Qur’an yaitu bukti nyata bagi orang orang tersebut.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas 5 isi kandungan utama Surat Al-Bayyinah yang dirangkum secara sederhana agar mudah dipahami. Semoga pembahasan ini dapat membantu Anda menggali hikmah dan memperkuat iman dalam kehidupan sehari-hari.
5 Isi Kandungan Surat Al-Bayyinah
1. Keteguhan Orang Musyrik yang Tidak Mau Masuk Islam Tanpa Bukti Nyata
Dalam kandungan surat Al-Bayyinah ayat 1-2, ayat tersebut berisi tentang alasan mengapa orang musyrik tidak ingin masuk islam.Al-Bayyinah (98:1)
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Artinya : “Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,”
Al-Bayyinah (98:2)
رَسُولٌۭ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًۭا مُّطَهَّرَةًۭ
Artinya : “(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Alquran),”
Menurut tafsiran Ibnu Katsir, Bangsa Arab maupun Ajam (Non-Arab) tidak ingin meninggalkan agama mereka sebelum diberikan bukti nyata kepadanya. Pernyataan tersebut sesuai dengan salah satu bagian dalam ayat 1, “Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,”.
Oleh karena itu Allah SWT menurunkan kitab kitab salah satunya Al-Qur’an, kitab yang sempurna diberikan kepada nabi Muhammad SAW untuk dibacakan kepada orang-orang tersebut. Al-Qur’an kitab yang mulia tersebut memiliki lembar-lembaran yang suci dimana tercatat dalam di kalangan Mala'ul A'la.
2. Al-Qur’an Kitab yang Lurus dan Bukti Nyata
Melanjutkan dari ayat ke 1-2, isi kandungan surat Al-Bayyinah ayat 3-4 menjelaskan tentang Al-Qur’an adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT yang lurus, yaitu benar dan memiliki bukti nyata.Al-Bayyinah (98:3)
فِيهَا كُتُبٌۭ قَيِّمَةٌۭ
Artinya : “di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).”
Al-Bayyinah (98:4)
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Artinya : “Dan tidaklah terpecah belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.”
Penjelasan dalam tafsiran Ibnu Katsir bahwa pada lembaran suci Al-Qur’an, terdapat kitab kitab Allah SWT yang berharga. Kitab tersebut adil, lagi lurus dikarenakan tidak ada kesalahan di dalamnya. Ini menjadi alasan mengapa nabi Muhammad SAW diberikan kitab tersebut untuk dibacakan.
Selain itu, kitab tersebut diharapkan untuk tidak memecah belah setelah diturunkan Al-Qur’an yaitu bukti nyata bagi orang orang tersebut.
Lihat Juga :