Khotbah Jumat: Makna Ikhlas dalam Al-Quran
Kamis, 05 Desember 2024 - 15:45 WIB
Ikhlas adalah murninya tujuan seorang hamba hanya kepada Allah tanpa ada campuran niat lain. Ilustrasi: AI
ِ
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita termasuk golongan hamba yang selalu diberikan hidayah dan rahmat oleh-Nya.
Selawat dan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi agung kita yakni Nabi Muhammad Saw . Semoga kita menjadi umat pengikut jejak langkah beliau, sehingga dapat berkumpul di surga kelak.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan saya menyampaikan khotbah tentang makna ikhlas dalam Al-Quran, sebagai salah satu inti dari ajaran Islam yang harus menjadi landasan dalam setiap amal ibadah kita.
Ikhlas adalah murninya tujuan seorang hamba hanya kepada Allah tanpa ada campuran niat lain. Dalam Al-Quran, ikhlas memiliki makna yang sangat dalam dan dijelaskan dalam berbagai dimensi. Makna pertama adalah al-ishthifaa’ atau pilihan, sebagaimana firman Allah dalam QS Shad ayat 46:
“Sungguh, Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.”
Allah memilih mereka karena keikhlasan hati dan ketulusan dalam menjalankan amanah. Ini mengajarkan kita bahwa hanya dengan hati yang tulus, kita dapat menjadi hamba pilihan yang mendapat rahmat dan keutamaan dari Allah.
Makna kedua adalah al-khuluus min as-syawaa’ib, yaitu suci dari segala kotoran hati. Dalam QS An-Nahl ayat 66, Allah berfirman:
“Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya”.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَقَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَقَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita termasuk golongan hamba yang selalu diberikan hidayah dan rahmat oleh-Nya.
Selawat dan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi agung kita yakni Nabi Muhammad Saw . Semoga kita menjadi umat pengikut jejak langkah beliau, sehingga dapat berkumpul di surga kelak.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan saya menyampaikan khotbah tentang makna ikhlas dalam Al-Quran, sebagai salah satu inti dari ajaran Islam yang harus menjadi landasan dalam setiap amal ibadah kita.
Ikhlas adalah murninya tujuan seorang hamba hanya kepada Allah tanpa ada campuran niat lain. Dalam Al-Quran, ikhlas memiliki makna yang sangat dalam dan dijelaskan dalam berbagai dimensi. Makna pertama adalah al-ishthifaa’ atau pilihan, sebagaimana firman Allah dalam QS Shad ayat 46:
اِنَّآ اَخْلَصْنٰهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِۚ
“Sungguh, Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.”
Allah memilih mereka karena keikhlasan hati dan ketulusan dalam menjalankan amanah. Ini mengajarkan kita bahwa hanya dengan hati yang tulus, kita dapat menjadi hamba pilihan yang mendapat rahmat dan keutamaan dari Allah.
Makna kedua adalah al-khuluus min as-syawaa’ib, yaitu suci dari segala kotoran hati. Dalam QS An-Nahl ayat 66, Allah berfirman:
وَاِنَّ لَكُمْ فِى الْاَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۚ نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطُوْنِهٖ مِنْۢ بَيْنِ فَرْثٍ وَّدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَاۤىِٕغًا لِّلشّٰرِبِيْنَ
“Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya”.
Lihat Juga :