Kisah Mirza Ghulam Ahmad: Mengaku Nabi untuk Islam, Kristen, dan Hindu

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:39 WIB
Golongan Hindu dipimpin oleh Pandit Lekhram, 'Abdullah Atim dari golongan Kristen, dan Maulana Muhammad Husain dari Batala mewakili golongan 'Ulama Hadis dari kelompok Hanafi, Sunni, dan Syi'ah.

Dalam menghadapi ujian ini Mirza menyatakan:

"Celakalah kaumku! Sungguh mereka tidak mengenalku, mereka mendustakan, mencaci-maki, mengkafirkan, serta melaknatiku sebagai yang dilakukan oleh orang-orang kafir."

Baca juga: Kisah Mirza Ghulam Ahmad Mengaku sebagai Al-Mahdi Sekaligus Penjelmaan Isa al-Masih

Dalam aktivitas mempropagandakan tugas kemahdiannya di kalangan kaum Hindu di tahun 1904, ia pun mengatakan, bahwa dia diutus oleh Tuhan, tidak hanya untuk orang Islam dan Kristen, tetapi juga untuk orang-orang Hindu.

Di saat itulah Mirza menyatakan dirinya sebagai Krishna. Dengan demikian, sifat kemahdian Ahmadiyah ini tampak jangkauannya lebih luas daripada sifat kemahdian Syi'ah.

Sebelum ia wafat di tahun 1905, ia berwasiat pada pengikutnya, agar dibentuk suatu masyarakat yang disebut sebagai Sadar Anjuman Ahmadiyah. Selanjutnya ia pun menunjuk penggantinya yang kemudian diistilahkan sebagai khalifahnya.

Menderita Banyak Penyakit

Setelah Mirza merasa sudah dekat ajalnya, ia menyerahkan tugas kemahdiannya kepada penggantinya yang masih muda usianya, untuk menyebarkan kebenaran Islam yang telah didakwahkannya, dan dua tahun kemudian, Mirza masih sempat menulis buku seperti Haqiqat al-Wahyi, Barahin Ahmadiyahbagian ke 5, dan Chashmah Ma'rifah dan lain sebagainya.

Ia pada akhir April 1908, pergi ke Lahore dan di sana ia menyelesaikan bukunya terakhir ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan persaudaraan antara orang-orang Hindu dan Islam. Ia menderita sakit diare yang kronis, dan pada 26 Mei 1908, ia menghembuskan nafas terakhir dan jenazahnya dimakamkan di Qadian.

Baca juga: Pandangan Islam Terhadap Syiah dan Ahmadiyah

Dalam hubungan ini al-Maududi menjelaskan bahwasanya Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang yang banyak menderita berbagai macam penyakit, sebagaimana yang dicentakan lewat tulisan-tulisan Mirza sendiri dan para pengikutnya.

Dalam kegiatan dakwahnya, aliran Ahmadiyah ini tampaknya cukup mendapat sambutan di kalangan masyarakat Kristen di Barat yang sedang dilanda oleh krisis spiritual di satu pihak, dan di pihak lain masyarakat Barat yang telah memperoleh kemajuan berpikir dan tidak loyal lagi terhadap Gereja, karena ajarannya yang dogmatis dan sulit mereka cerna itu. Hal ini mengingatkan kita pada keberhasilan aliran Baha'i di Eropa dan Amerika Serikat di bawah pimpinan 'Abb-as Afandi yang memfokuskan kegiatan propagandanya di kalangan Kristen dan Yahudi, sesudah aliran ini gagal mempengaruhi ummat Islam.
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَذَرِ الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَهُمۡ لَعِبًا وَّلَهۡوًا وَّغَرَّتۡهُمُ الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا‌ ۚ وَ ذَكِّرۡ بِهٖۤ اَنۡ تُبۡسَلَ نَفۡسٌ ۢ بِمَا كَسَبَتۡ‌ۖ لَـيۡسَ لَهَا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَلِىٌّ وَّلَا شَفِيۡعٌ‌ ۚ وَاِنۡ تَعۡدِلۡ كُلَّ عَدۡلٍ لَّا يُؤۡخَذۡ مِنۡهَا‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ اُبۡسِلُوۡا بِمَا كَسَبُوۡا‌ ۚ لَهُمۡ شَرَابٌ مِّنۡ حَمِيۡمٍ وَّعَذَابٌ اَ لِيۡمٌۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡفُرُوۡنَ
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda-gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran mereka dahulu.

(QS. Al-An'am Ayat 70)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More