Pesan Istri Salafus Shalih kepada Suami Mereka Terkait Rezeki

Selasa, 01 September 2020 - 18:45 WIB
Ulama terdahulu (para Salafus Shalih) adalah contoh terbaik dalam menyikapi rezeki. Foto ilustrasi/Ist
Mendapatkan rezeki yang halal dan berkah adalah dambaan semua orang. Mengenai rezeki ini, Islam telah memberi petunjuknya melalui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Rezeki tidak hanya dimaknai dengan uang atau harta semata.

Lebih dari itu, badan yang sehat, hati yang lapang, anak-anak yang saleh dan tetangga atau teman yang baik juga adalah rezeki. Kata Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat, Al-Habib Quraisy Baharun , rezeki walaupun sedikit yang penting berkah. Rezeki walaupun sedikit yang penting halal. Rezeki walaupun sedikit yang penting bisa membuat kita semakin dekat kepada Allah. ( )

"Rezeki walaupun sedikit yang penting tidak membuat kita lalai kepada-Nya. Rezeki walaupun sedikit yang penting menjadikan kita bersyukur kepada-Nya," terangnya. Beliau mengingatkan kita dengan salah satu hdis Nabi SAW:

يَأْتِي عَلىَ النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ أَمِنَ الْحَلَالِ أَمْ مِنَ الْحَرَامِ

"Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak peduli apa yang dia ambil, apakah dari hasil yang halal atau yang haram." (HR. Al-Bukhari dan An-Nasa'i)



( )

Pesan Istri Para Salafus Shalih

Ulama terdahulu (para Salafus Shalih) adalah contoh terbaik dalam menyikapi rezeki . Mereka adalah generasi terbaik setelah Nabi, yaitu para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Para istri salafus shalih selalu mengingatkan suaminya untuk tidak mencari rezeki yang haram.

Bagi mereka, suapan yang haram tak lain kecuali akan menyebabkan pemakannya terhalangi dari surga sebagaiman diriwayatkan dari Abu Bakr Ash-Shiddiq, Nabi SAW bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ

"Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram." ( HR. Abu Ya'la, Al-Bazzar, Ath-Thabrani). (Baca Juga: 8 Sumber Rezeki Menurut Al-Qur'an)

Oleh karenanya, istri para Salaf ash-Shalih apabila suaminya keluar dari rumahnya, mereka berpesan:

إِيَّاكَ وَكَسْبَ الْحَرَامِ، فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الْجُوْعِ وَلاَ نَصْبِرُ عَلىَ النَّارِ


"Jauhi olehmu penghasilan yang haram, karena kami mampu bersabar atas rasa lapar tapi kami tak mampu bersabar atas neraka."

( )

Ketahuilah tentang rezeki bukan karena banyak atau sedikitnya, Tapi bagaimana karunia rezeki itu adalah karena keridho'an Allah bukan Istidraj/kelanjuran Allah karena benci sebab maksiat kita. Mohonlah selalu keridho'an-Nya agar mendapatkan rezeki yang halalan thoyiban mubaaraka. Semoga Allah memberikan kekuatan dan pertolongan-Nya untuk kita. ( )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More