Bacaan Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadan Beserta Adab, Dalil, dan Tata Cara
Kamis, 27 Februari 2025 - 19:24 WIB
Ziarah kubur bukan hanya sekadar kunjungan untuk mengenang orang yang telah meninggal, tetapi juga merupakan amalan yang penuh dengan hikmah. Foto ANTARA
Menjelang bulan Ramadan , banyak umat Islam yang melakukan ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang yang telah mendahului. Ziarah kubur pada dasarnya adalah amalan yang disunnahkan dalam agama Islam, yang bertujuan untuk mengingatkan kita akan kehidupan setelah mati, serta mendoakan orang-orang yang telah meninggal.
Tidak hanya dilakukan menjelang Ramadan, ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja, tetapi ada baiknya dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti saat memasuki bulan suci Ramadan untuk memohonkan ampunan dan rahmat bagi orang-orang yang telah wafat.
"Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang ziarah kuburlah, karena ziarah kubur itu dapat membuat kalian zuhud (tidak terlalu mencintai dunia) dan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ibnu Majah).
Perubahan hukum ini terjadi setelah umat Islam semakin kuat keimanannya. Rasulullah kemudian memperbolehkan umatnya untuk berziarah kubur dengan tujuan untuk mengingat kehidupan akhirat serta memberikan doa untuk penghuni kubur. Seiring berjalannya waktu, amalan ini menjadi bagian dari tradisi Islam, yang dianjurkan untuk dilakukan terutama pada saat-saat tertentu, seperti menjelang bulan Ramadan.
Ziarah kubur adalah kesempatan untuk merefleksikan hidup dan kematian, sekaligus memperbanyak doa untuk orang yang telah meninggal. Dalam praktiknya, para peziarah dianjurkan untuk membaca doa-doa tertentu saat berada di makam.
Doa Salam untuk Ahli Kubur
Arab Latin:
Assalamu ‘ala ahlid diyar minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullahul-mustaqdimîn minkum wa minna wal musta’khirîn, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun
Artinya:
"Assalamu'alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian."
Surat Al-Baqarah 1-5
Ayat: Alif Lam Mim... Dzālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
Artinya:
“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
Tidak hanya dilakukan menjelang Ramadan, ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja, tetapi ada baiknya dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti saat memasuki bulan suci Ramadan untuk memohonkan ampunan dan rahmat bagi orang-orang yang telah wafat.
Hukum dan Dalil Ziarah Kubur dalam Islam
Pada awalnya, ziarah kubur dilarang oleh Rasulullah SAW. Hal ini dapat dilihat dalam sabda beliau:"Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang ziarah kuburlah, karena ziarah kubur itu dapat membuat kalian zuhud (tidak terlalu mencintai dunia) dan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ibnu Majah).
Perubahan hukum ini terjadi setelah umat Islam semakin kuat keimanannya. Rasulullah kemudian memperbolehkan umatnya untuk berziarah kubur dengan tujuan untuk mengingat kehidupan akhirat serta memberikan doa untuk penghuni kubur. Seiring berjalannya waktu, amalan ini menjadi bagian dari tradisi Islam, yang dianjurkan untuk dilakukan terutama pada saat-saat tertentu, seperti menjelang bulan Ramadan.
Ziarah kubur adalah kesempatan untuk merefleksikan hidup dan kematian, sekaligus memperbanyak doa untuk orang yang telah meninggal. Dalam praktiknya, para peziarah dianjurkan untuk membaca doa-doa tertentu saat berada di makam.
Tata Cara Ziarah Kubur
Berikut adalah tata cara yang bisa diikuti saat berziarah kubur menurut sunnah Rasulullah:1. Membaca Doa Sebelum Memulai Ziarah
Sebelum memasuki area pemakaman, seorang peziarah hendaknya mengucapkan doa atau salam sebagai bentuk penghormatan kepada penghuni kubur.Doa Salam untuk Ahli Kubur
السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ
Arab Latin:
Assalamu ‘ala ahlid diyar minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullahul-mustaqdimîn minkum wa minna wal musta’khirîn, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun
Artinya:
"Assalamu'alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian."
2. Membaca Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah adalah bacaan utama yang dibaca oleh peziarah. Surat ini merupakan pembuka segala kebaikan dan diharapkan dapat memberikan keberkahan kepada penghuni kubur.3. Membaca Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Dianjurkan
Selain Al-Fatihah, peziarah juga dianjurkan membaca beberapa ayat lain dari Al-Qur’an. Berikut beberapa ayat yang dianjurkan untuk dibaca:Surat Al-Baqarah 1-5
Ayat: Alif Lam Mim... Dzālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
Artinya:
“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
Lihat Juga :