Bacaan Surat Maryam Ayat 1-16 untuk Ibu Hamil Beserta Tata Caranya

Rabu, 12 Maret 2025 - 10:55 WIB
Salah satu keutamaan Surat Maryam ini, yakni menjelaskan bagaimana detik-detik kelahiran seorang anak yang dikandung ibunya ketika usia kehamilan sudah waktunya melahirkan. Foto ilustrasi/ist
Bacaan surat Maryam ayat 1-16 untuk ibu hamil ini penting diketahui dana diamalkan oleh kaum muslimah terutama para calon ibu. Pasalnya banyak sekali fadhilah bacaan surat Al-Qur'an ini yang akan dirasakan selama masa kehamilan.

Salah satu keutamaan Surat Maryam ini, yakni menjelaskan bagaimana detik-detik kelahiran seorang anak yang dikandung ibunya ketika usia kehamilan sudah waktunya melahirkan. Yakni ketika Al-Qur'an menceritakan kehamilan dan kelahiran Nabi Isa alaihissalam.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَحَمَلَـتْهُ فَا نْتَبَذَتْ بِهٖ مَكَا نًا قَصِيًّا


"Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh." (QS. Maryam : 22)

Dilanjutkan ayat berikutnya :

فَاَ جَآءَهَا الْمَخَا ضُ اِلٰى جِذْعِ النَّخْلَةِ ۚ قَا لَتْ يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ قَبْلَ هٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا


"Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, "Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan."" (QS. Maryam : 23)

Surat Maryamsendiri adalah surat ke-19 dalam Al-Quran, yang terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Dinamai surat Maryam karena tersurat kisah Maryam yang merupakan ibu dari nabi Isa yang dapat melahirkan putranya tanpa pernah berhubungan badan dengan seorang laki-laki. Perjuangan Maryam dalam menjalani masa kehamilan tanpa bantuan seorangpun, cacian masyarakat sekitarnya setelah kelahiran putranya dan keteguhan imannya memberikan banyak pelajaran yang luar biasa.

Dikutip dari buku Panduan Hamil Sehat & Syar'i oleh Ustadzah Sa'idatul Nafisah, dijelaskan bahwa ketika seorang wanita mengandung, dianjurkan untuk membaca Al-Qur'an terutama surat Maryam dan surat Yusuf. Sebab surat Maryam dipercaya dapat memudahkan persalinan serta mendapatkan anak yang cantik, sabar, shalihah, dan taat seperti halnya Siti Maryam.

Sedangkan fadhilah surat Maryam bagi ibu hamil, di antaranya:

1. Memberikan ketenangan.

Dengan memahami kisah tentang Maryam yang harus menghadapi kehamilan seorang diri dengan izin Allah, maka akan terbangun rasa percaya diri saat harus menghadapi momen kehamilan yang tidak selalu berjalan lancar. Rasa percaya diri itulah yang akan menumbuhkan ketenangan menghadapi masa kehamilan.

2. Dimudahkan saat persalinan.

Dalam surat Maryam diceritakan bahwa sebelum pertolongan Allah didapatkan oleh Maryam, dirinya sempat putus asa sebab rasa sakit selama persalinan. Selain ketenangan, manfaat membaca surat Maryam untuk ibu hamil adalah bisa diijabah doa–doanya untuk melahirkan dengan lebih mudah.

3. Anak yang dilahirkan menjadi anak yang berbakti.

Dalam surat Maryam ayat 14 terdapat suatu doa bagi ibu hamil kelak anak ynag dilahirkan dapat menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya.



Bacaan Durat Maryam ayat 1-16:

1.

كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ


Bacaan latinnya: Kaf Ha Ya 'Ain Shad

Artinya: "Kāf Hā Yā 'Ain Ṣād."

2.

ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ


Bacaan latinnya: Zikru raḥmati rabbika 'abdahụ zakariyyā

Artinya: "Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,"

3.

اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا


Bacaan latinnya: Iż nādā rabbahụ nida`an khafiyyā

Artinya: "(Yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut."

4.

قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا


Bacaan latinnya: Qaala rabbi innii wahanal-'azmu minnī wasyta'alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu'a`ika rabbi syaqiyyaa

Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, 'Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku'."

5.

وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ


Bacaan latinnya: Wa innii khiftul-mawaaliya miw waraa`ii wa kaanatimra`atii 'aqiran fa hab lii mil ladungka waliyyaa

Artinya: "Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu"

6.

يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا


Bacaan latinnya: Yariṡunii wa yariṡu min aali ya'qụba waj'al-hu rabbi raḍiyyaa

Artinya: "Yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai."

7.

يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا


Bacaan latinnya: Yaa zakariyya innaa nubasysyiruka bigulaaminismuhụ yaḥyaa lam naj'al lahụ ming qablu samiyyaa

Artinya: "(Allah berfirman), 'Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.'

8.

قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا


Bacaan latinnya: Qaala rabbi annaa yakụnu lii gulāmuw wa kānatimra`atī 'āqiraw wa qad balagtu minal-kibari 'itiyyaa

Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, 'Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?'

9.

قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا


Bacaan latinnya: Qaala każālik, qaala rabbuka huwa 'alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai`aa

Artinya: "(Allah) berfirman, 'Demikianlah.' Tuhanmu berfirman, 'Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali'."

10.

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗقَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا


Bacaan latinnya: Qaala rabbij'al lī aayah, qāla aayatuka allaa tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyaa

Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, 'Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.' (Allah) berfirman, 'Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.'

11.

فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا


Bacaan latinnya: Fa kharaja 'alā qaumihī minal-miḥrābi fa auḥaa ilaihim an sabbiḥụ bukrataw wa 'asyiyyā

Artinya: "Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang."

12.

يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ


Bacaan latinnya: Yã yahya khuzil-kitäba biquwwah(tin), wa ātainähul-hukma sabiyyā(n).

Artinya: "(Allah berfirman,) 'Wahai Yahya, ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.' Kami menganugerahkan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak."

13.

وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ


Bacaan latinnya: Wa hanănam mil ladunnã wa zakäh(tan), wa kãna taqiyyā(n).

Artinya: "(Kami anugerahkan juga kepadanya) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dia pun adalah seorang yang bertakwa."

14.

وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا


Bacaan latinnya: Wa barram biwälidaihi wa lam yakun jabbäran 'asiyyā(n).

Artinya: "(Dia) orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan orang yang sombong lagi durhaka. "

15.

وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا ࣖ


Bacaan latinnya: Wa salāmun 'alaihi yauma wulida wa yauma yamütu wa yauma yub'asu hayyã(n).

Artinya: "Kesejahteraan baginya (Yahya) pada hari dia dilahirkan, hari dia wafat, dan hari dia dibangkitkan hidup kembali."

16.

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ مَرْيَمَۘ اِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ اَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ۙ


Bacaan latinnya: Wazkur fil-kitäbi maryam(a), izintabazat min ahlihã makãnan syarqiyyà(n).

Artinya: "Ceritakanlah (Nabi Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur'an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis)."



Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More