Waspada Ghibah Model Ini! Tanpa Disadari Kita Sering Melakukannya

Rabu, 09 September 2020 - 13:40 WIB
Ghibah itu ternyata banyak modelnya, bahkan berghibah yang tanpa disadari sedikitpun oleh orang yang melakukannya. Foto ilustrasi/ist
Dalam Islam, ketika seseorang telah membicarakan tentang hal-hal pribadi atau masalah seseorang dapat dikatakan ghibah. Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,

“Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Rasulullah, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim)

Jadi, ghibah adalah membicarakan sesuatu hal yang tidak disukai dari diri seseorang. Caranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku tertentu dari orang yang dibicarakan dengan tujuan untuk mengolok-ngolok, dan lain-lain.Ghibah termasuk perbuatan dosa besar, perbuatan buruk, sebab bisa merugikan orang lain. Ghibah pun akan mendapat balasan yakni masuk neraka.

(Baca juga : Istri pun Manusia Biasa, Jangan Paksakan Seperti Bidadari Surga )

Seperti dijelaskan Rasulullah dalam sabdanya :



“Muflis (orang yang bangkrut) umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) salat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian di akan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim & Ahmad).

Betapa besar bahaya daripada dosa ghibah ini. Disamping menginjak-injak harga diri saudaranya sesama muslim tanpa hak, juga akan menjadi beban berat di hari kiamat kelak (bila orang yang dighibahi tidak memaafkan).



(Baca juga : Setan Senang Melihat Orang Beriman Bersedih )


Di saat sedikit pahala amat dibutuhkan untuk menambah beratnya timbangan amal kebaikan, tiba-tiba datang orang yang pernah dighibahi, kemudian dia menuntut untuk mengambil pahala kebaikan kita, sebagai tebusan atas kezaliman yang pernah kita lakukan kepadanya. Bila amalan kebaikan tidak mencukupi sebagai tebusan, maka amalan buruknya akan dibebankan kepada kita.

Dan tahukah muslimah, ghibah itu adalah salah satu jerat setan untuk menjebak manusia. Salah satu kesenangan setan adalah menjebak kaum perempuan. Maka tak heran, bila orang yang paling sering berghibah adalah kaum Hawa ini. Dalam faktanya, ghibah itu ternyata banyak modelnya, bahkan berghibah yang tanpa disadari sedikitpun oleh yang melakukannya.

(Baca juga : Mengapa Jodoh Tak Kunjung Datang? )

Padahal sejatinya itu adalah dosa ghibah. Hanya saja dipoles lebih halus dan kreatif, sehingga tidak disadari sebagai ghibah. Boleh dikatakan bahwa ini adalah model ghibah terselubung. Menukil ceramah Ustadz Ahmad Anshori,Lc,dai alumnus Universitas Islam Madinah,inilah model-model ghibah tanpa sadar (terselubung) tersebut, berikut di antaranya:

1. Seseorang yang menggunjing untuk memeriahkan obrolan

Dia menyadari kalau ghibah ini tidak diteruskan, orang yang dia ajak bicara akan bosan, obrolan menjadi hambar. Untuk itu, dia jadikan ghibah sebagai pemeriah obrolan. Agar lebih manis dan tahan lama obrolannya. Barangkali dia berkilah untuk memupuk keakraban dan membahagiakan saudaranya (yang sedang dia ajak ngobrol).

2. Mengumpat saudaranya di hadapan orang lain



Hal itu dllakukan untuk mengesankan bahwa dirinya adalah orang yang tidak suka ghibah, padahal sejatinya dia sedang menghibahi saudaranya.

Sebagai contoh perkataan ini,” Bukan tipe saya suka ngomongin aib orang. Saya nda’ biasa ngomongin orang kecuali yang baiknya saja. Cuma, saya ingin berbicara tentang dia apa adanya… Sebenarnya dia itu orangnya baik. Cuma yaa itu.. dia itu begini dan begini (dia sebutkan kekurangannya).”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More